Suara.com - Direktur Jenderal Bina Administrasi Kewilayahan Kemendagri Syafrizal ZA mengklaim jumlah daerah yang masuk zona merah Covid-19 yang menyelenggarakan Pilkada 2020 menurun selama masa tahapan berlangsung. Ia menyebut kini hanya ada 18 daerah zona merah yang menyelenggarakan Pilkada Serentak 2020.
Syafrizal mengatakan selama ini ada kekhawatiran di tengah masyarakat kalau Pilkada Serentak 2020 bakal menimbulkan klaster baru penularan Covid-19. Tetapi menurutnya hal tersebut justru terpatahkan dengan data yang diperolehnya.
"Dari data yang kami kumpulkan, malah terjadi penurunan zonasi resiko," kata Syafrizal di kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (17/11/2020).
Syafrizal menjelaskan bahwa tahapan kampanye Pilkada Serentak 2020 itu digelar sejak 6 September 2020. Sejak itu, jumlah daerah yang masuk ke dalam zonasi merah dan menyelenggarakan Pilkada itu 45 daerah.
"45 daerah dari 309 daerah yang daerahnya ada Pilkadanya baik Pilkada bupati/walikota maupun Pilkada gubernur," tuturnya.
Namun pada awal bulan berikutnya, data terbaru menunjukkan adanya penurunan. Per 8 November 2020, jumlah daerah zonasi merah yang menyelenggarakan Pilkada menjadi 18 daerah.
"Ini data 8 November, daerah merah di zonasi atau di daerah yang melakukan Pilkada di 309 daerah itu turun menjadi 18 daerah," ungkap Syafrizal.
Syafrizal menilai penurunan tersebut disebabkan adanya kepatuhan protokol kesehatan di daerah yang menyelenggarakan Pilkada. Ia juga mengklaim kalau pihaknya bisa mematahkan kekhawatiran dari masyarakat pada umumnya.
"Ini terjadi artinya dengan kepatuhan protokol kesehatan di daerah Pilkada ini kita berhasil menghilangkan kekhawatiran terhadap daerah Pilkada akan menjadi klaster baru, tapi tentu saja dengan protokol kesehatan yang kuat ya," pungkasnya.
Baca Juga: Reuni Akbar 212 di Monas Ditunda, Panitia Akan Amati Pelaksanaan Pilkada
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Sepatu Adidas Diskon 60 Persen di Sports Station, Ada Adidas Stan Smith
- Kronologi Lengkap Petugas KAI Diduga Dipecat Gara-Gara Tumbler Penumpang Hilang
- 5 Moisturizer dengan Alpha Arbutin untuk Memudarkan Flek Hitam, Cocok Dipakai Usia 40-an
- 15 Merek Ban Mobil Terbaik 2025 Sesuai Kategori Dompet Karyawan hingga Pejabat
- 10 Mobil Terbaik untuk Pemula yang Paling Irit dan Mudah Dikendalikan
Pilihan
-
Tidak Ada Nasi di Rumah, Ibu di Makassar Mau Lempar Anak ke Kanal
-
Cuaca Semarang Hari Ini: Waspada Hujan Ringan, BMKG Ingatkan Puncak Musim Hujan Makin Dekat
-
Menkeu Purbaya Mau Bekukan Peran Bea Cukai dan Ganti dengan Perusahaan Asal Swiss
-
4 HP dengan Kamera Selfie Beresolusi Tinggi Paling Murah, Cocok untuk Kantong Pelajar dan Mahasiswa
-
4 Rekomendasi HP Layar AMOLED Paling Murah Terbaru, Nyaman di Mata dan Cocok untuk Nonton Film
Terkini
-
Bocoran Baleg DPR: Kenapa RUU Danantara dan RUU Kejaksaan Dihapus dari Prolegnas 2026?
-
Bupati Mojokerto Ajak Karang Taruna dan Sentra Komunikasi Sosialisasi Ketentuan Cukai Ilegal
-
Dana Rp90 Miliar Raib di Akun Sekuritas, Korban Laporkan Mirae Asset ke Bareskrim
-
Jerat Impor Tembakau: Saat Petani Lokal Merugi dan Rokok Murah Mengancam Remaja
-
Banjir Kepung Sumatera: Puan Minta Pemerintah Gercep Evakuasi, Perintahkan Anggota DPR Turun
-
Bencana Ekologis Mengepung Indonesia, Wakil Ketua MPR Desak Pemerintah Percepat Aksi Iklim
-
Tegaskan Belum Hentikan Kasus Arya Daru, Polisi Buru 'Dalang' Medsos dan Dalami Sidik Jari Misterius
-
Fisik Mulai Pulih, Psikis Belum Stabil: Pemeriksaan F Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Tertunda
-
Babak Baru Kasus Alvaro Kiano: Polisi Dalami Keterlibatan Pihak Lain, Siapa Komplotan Alex?
-
Polda Siapkan Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi: Permintaan Roy Suryo Cs Jadi Pemicu?