Suara.com - Politikus PDI Perjuangan Henry Yosodiningrat menjadi salah satu narasumber dalam acara Indonesia Lawyers Club di tvOne malam tadi, Selasa (17/11/2020).
Dalam episode bertajuk "Setelah Protokol Kesehatan Dilanggar" itu, Henry beradu argumen dengan Juru Bicara PA 212 Haikal Hassan.
Menurut Henry, bangsa ini sedang dalam ancaman besar yakni bencana non alam sehingga seharusnya kita mematuhi protokol kesehatan.
"Kita semua tahu yang menyolok mata pelanggaran terhadap protokol kesehatan terjadi di 3 tempat: bandara, Maulid nabi dan di Megamendung," ujar Henry dikutip Suara.com.
Acara yang mendatangkan lautan massa tersebut, Henry menuding, menjadi biang kerok pertambahan jumlah korban Covid-19 beberapa hari terakhir.
Oleh sebab itu, Henry menilai telah terjadi pembangkangan terhadap inpres, yang juga berarti pembangkangan terhadap negara.
"Salahkah kalau saya katakan bahwa hal itu merupakan kejahatan kepada kemanusiaan?" imbuh Henry.
Politisi PDI Perjuangan ini kemudian menguliti pernyataan Haikal Hassan sebelumnya. Tentang siapa pihak-pihak yang berseberangan, menurut Henry harus dijelaskan berseberangan dengan siapa, dan siapa pihak itu.
Kemudian penjegalan Habib Rizieq sampai pada isu adanya ajakan perang berdarah.
Baca Juga: Tak Dapat Izin, Reuni 212 akan Tetap Digelar jika Pilkada Langgar Prokes
Menanggapi uraian Henry, Haikal Hassan atau yang akrab disapa Babe Haikal tegas menjawab poin-poin yang dikritisi Henry.
"Pihak yang berseberangan itu pemerintah, karena kita oposisi tapi dianggap musuh. Siapa yang menghambat? sudah dijelaskan ratusan kali sehingga tidak perlu dijelaskan," balas Babe Haikal saat diberi kesempatan berbicara.
Perihal kenaikan data korban Covid-19, Babe menyangkal data itu disebabkan kerumunan massa penyambut Habib Rizieq. Pasalnya, adanya data yang naik itu menurut Haikal berdasar pada kasus 14 hari yang lalu.
"Kemudian ada ajakan perang berdarah, ini fitnah, revolusi akhlak! Yang kami sampaikan, gak ada ajakan perang berdarah, gak ada," tegas Haikal.
Soal reuni 212, Haikal sebagai jubirnya memastikan acara tersebut bakal ditunda demi kemaslahatan semua masyarakat.
"Cuma tolong mohon diluruskan, jangan jadi besar lagi Bang Henry, ajakan perang berdarah, waduuh, hati-hati Bang, saya jelaskan sedikit saja ya, Habib rizieq adalah ahlussunah wal jamaah dengan akidah asyariyah apa artinya? Kita selalu ikut jalur konstitusi karena akidah ahlussunah wal jamaah mengharamkan mendirikan negara di atas satu negara, mengharamkan bughat, HRS ingin rekonsiliasi tapi ditolak oleh istana," pungkas Haikal.
Berita Terkait
-
HUT TNI ke-80: TNI AL Gelar Parade Laut dengan 51 Kapal Perang
-
Penjualan BYD Merosot untuk Pertama Kali di Tengah Gempuran Perang Harga
-
Unjuk Gigi TNI AL di Teluk Jakarta: Tembakan Roket hingga Helikopter Mendarat di Atas Kapal Perang
-
Desainnya Bikin Geger, Harganya Bikin Kaget! Kenalan dengan All New Honda Square X125
-
Klaim Akhiri 7 Perang, Donald Trump Sindir PBB Cuma Pandai Menulis Surat
Terpopuler
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Cegah Pencatutan Nama Buat Korupsi, Kemenkum Wajibkan Verifikasi Pemilik Asli Perusahaan via Notaris
-
Siap Rekonsiliasi dengan Kubu Agus, Mardiono Sebut Akan Difasilitasi 'Orang-orang Baik', Siapa?
-
Demo di Tengah Reses DPR: Mahasiswa Gelar 'Piknik Protes' Sambil Baca Buku, Cara Unik untuk Melawan
-
IETD 2025: Energi Bersih Bisa Jadi Mesin Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Bagaimana Caranya?
-
Berkaca dari Kasus Al-Khoziny, DPR Usulkan Pemerintah Beri Subsidi IMB untuk Pondok Pesantren
-
Susul Viral Tepuk Sakinah, Kini Heboh Tepuk Pajak dari Pegawai DJP
-
Di Depan Perwakilan Keluarga, Polisi Akui Belum Temukan HP Pribadi Arya Daru
-
Demo di DPR, Koalisi Sipil hingga Mahasiswa Desak Hentikan Represi dan Bebaskan Tahanan Politik
-
HUT ke-80 TNI di Monas Hasilkan 126,65 Ton Sampah!