Suara.com - Dewan Kesenian Jakarta melalui Komite Teater kembali menyelenggarakan Djakarta Teater Platform 2020, acara tahunan yang terselenggara sejak 2016. Kali ini, temanya "jeda."
Kata "Jeda" merepresentasikan spirit para pelaku teater untuk tetap memberlangsungkan nafas seni pertunjukan, kata Ketua DKJ Danton Sihombing, Jumat (20/11/2020).
"Jeda" merujuk pada kenyataan hari ini dalam konteks pandemi Covid-19. Dalam rentan waktu pandemi virus corona -- perjumpaan antara penonton dan performer pertunjukan -- harus digantikan dengan ruang yang baru.
"Jadi jeda, sebagai sela waktu ini dimanfaatkan utruk mencari dan mewujudkan cara-cara baru," kata Danton.
Dalam kondisi seperti ini, kerja-kerja teater masih dalam koridor krisis manajemen. Dengan demikian, program Djakarta Teater Platform dengan format baru sebagai usaha meretas jalan krisis manajemen tersebut, kata Danton.
"Jadi, belum bisa mengatakan menyambut sebuah awal dari rebound. Jadi belum terlalu awal. Jadi cara-cara baru ini jadi satu hal sebagai krisis menejemen," kata dia.
Terkait penggunaan huruf "D" dalam kata Djakarta Teater Platform, Danton menyebutnya sebagai representasi tentang Jakarta. Dalam hal ini, penggunaan huruf tersebut sebagai usaha merawat memori kolektif orang-orang terkait Jakarta sebagai sebuah kota.
"Itu sebagai representasi upaya untuk merawat memori kolektif kita terhadap Jakarta," kata dia.
Danton berharap agar program Djakarta Teater Platform bisa menjadi festival kota yang berbasis pada laboratorium penciptaan. Konteks penciptaan yang dimaksud merujuk pada eksperimental untuk kurasi teater.
Baca Juga: Profil Ari TAHITI, Keluar dari TAHITI Kini Menjadi Aktris Teater
"Khususnya di bidang teater dan sebagai sebuah eksperimental untuk kurasi teater," kata Danton.
Penggunaan kata platform dipilih sebagai upaya untuk menawarkan partisipasi terbuka. Caranya, membuka respons publik terhadap gagasan -- dan juga respons pasar sebagai basis penciptaan.
Program Djakarta Teater Platform juga dimaknai sebuah wadah pertukaran nilai. Sebab, idiom platform harus mempunyai sifat atau kareteristik terjadinya pertukaran nilai para partisipan yang ikut di dalamnya.
"Dalam hal ini, ada seniman, pengamat, kritikus, produser, birokrat, bahkan masyarakat. Jadi tentu harapannya jadi sebuah kerja. Semacam kerja laboratorium bersama, tetapi juga menjadi satu ruang belajar untuk bagaimana teater dipertaruhkan dalam medan politik, budaya disekitarnya," kata dia.
Seluruh rangkaian Djakarta Teater Platform “Jeda” 2020 dilangsungkan secara daring dan luring mulai tanggal 21 November sampai 29 November 2020.
Daring akan disiarkan melalui kanal YouTube Dewan Kesenian Jakarta, sedangkan luring akan dilangsungkan di Humaark yang merupakan alternatif art center non-profit dengan protokol Kesehatan yang telah disesuaikan dengan perturan kesehatan di masa pandemi.
Tag
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Raperda KTR DKI Disahkan! Ini Titik-Titik yang Dilarang untuk Merokok dan Jual Rokok
-
BNN Gerebek Kampung Bahari, 18 Orang Ditangkap di Tengah Perlawanan Sengit Jaringan Narkoba
-
KPK Kejar Korupsi Whoosh! Prabowo Tanggung Utang, Penyelidikan Jalan Terus?
-
Ahli Hukum Nilai Hak Terdakwa Dilanggar dalam Sidang Sengketa Tambang Nikel Halmahera Timur
-
Cak Imin Instruksikan BGN Gunakan Alat dan Bahan Pangan Lokal untuk MBG
-
MRT Siapkan TOD Medan Satria, Bakal Ubah Wajah Timur Jakarta
-
Masih Nunggak, Kejagung Sita Aset Musim Mas dan Permata Hijau Group
-
Sultan Najamudin: Semua Mantan Presiden RI yang Telah Berpulang Layak Diberi Gelar Pahlawan
-
Tragis! Siswa Internasional Pahoa Jatuh dari Lantai 8: Fakta Baru Terungkap
-
Bela Soeharto dari Tuduhan Genosida, Fadli Zon: Nggak Pernah Ada Buktinya