Suara.com - Seorang pedofil yang bekerja untuk Save the Children, Inggris, dijatuhi hukuman mati oleh pengadilan Pakistan setelah mengaku memerkosa 30 anak.
Menyadur The Sun, Jumat (20/11/2020) Sohail Ayaz telah dijatuhi tiga hukuman mati atas kejahatannya di Pakistan, kata para pejabat, dan akan dieksekusi dengan digantung.
Orang cabul yang sinting menerima hukuman mati di Pakistan setelah menculik tiga anak laki-laki, membius mereka dengan sabu-sabu dan kemudian memerkosa mereka, lapor Pakistan Express Tribune.
"[Dia] seperti simpul ganas di tubuh masyarakat sipil dan tidak pantas mendapatkan apa pun selain perawatan bedah yang keras," kata Hakim Jehangir Ali Gondal, yang menjatuhkan hukuman.
"Tindakan tertuduh tidak manusiawi - lebih buruk dari binatang, karena bahkan di dunia binatang tidak ada konsep untuk merusak kepolosan anak," sambungnya.
"Dia tidak pantas mendapatkan keringanan atau simpati dalam menjatuhkan hukuman mati. Dia akan digantung sampai kematiannya, tunduk pada konfirmasi hukuman mati oleh Pengadilan Tinggi Lahore." tegas Hakim Jehangir Ali Gondal.
Petugas juga mengatakan mereka menemukan puluhan ribu video dan gambar pornografi anak-anak di komputer milik Ayaz, beberapa bayi berusia enam bulan.
Dia juga dinyatakan bersalah melakukan sodomi dan mengambil keuntungan dari merekam dan menjual pornografi anak, saat persidangan di pengadilan Rawalpindi Pakistan pada hari Rabu.
Pedofil
Baca Juga: Tertipu Lowongan Pekerjaan, Ibu dan Anak Diperkosa Bergilir Selama 2 Minggu
Deviant Ayaz memiliki sejarah panjang pelanggaran seksual terhadap anak-anak yang dimulai sebelum ia tiba di Inggris pada Januari 2008.
Dia sebelumnya sudah dijatuhi hukuman karena menganiaya dan memotret seorang bocah lelaki berusia 14 tahun di negara yang tidak dapat diungkapkan karena alasan hukum.
Ayaz merupakan seorang akuntan yang bekerja sebagai petugas pemantauan hibah di Save the Children, London pada November tahun itu. Ia tidak menjalani pemeriksaan latar belakang karena pekerjaannya tidak melibatkan anak secara langsung.
Pengadilan Pakistan mencatat bahwa meskipun Ayaz berpendidikan tinggi, "alih-alih melayani kemanusiaan dengan cara yang berguna, dia menyalahgunakan kemampuannya dalam menghancurkan masa depan cerah anak di bawah umur.
"Dia melakukan pelanggaran terhadap masyarakat," kata hakim di Pakistan.
Lebih dari satu dekade lalu, polisi disiagakan untuk menjaga Ayaz setelah polisi Italia menangkapnya dan menyatakan bahwa pria Pakistan itu terlibat kasus penganiayaan 15 anak Rumania.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!