Biden telah berjanji untuk membatalkan banyak kebijakan imigrasi Trump yang ketat. Diantaranya adalah mencabut larangan perjalanan ke 13 negara mayoritas Muslim atau Afrika dan menciptakan jalur menuju kewarganegaraan bagi sekitar 11 juta imigran tidak berdokumen yang tinggal di AS.
Yellen adalah seorang ekonom karir yang menghabiskan bertahun-tahun bekerja di sistem Federal Reserve AS, termasuk menjabat sebagai ketua dari tahun 2014-2018.
Partai Demokrat pernah dibuat kesal ketika Trump menolak untuk menunjuk kembali Yellen sebagai menterinya pada tahun 2018.
Yellen merupakan ketua Federal Reserve wanita pertama dan akan menjadi Sekretaris Keuangan wanita pertama, jika dikonfirmasi. Dia juga menjabat sebagai ketua Dewan Penasihat Ekonomi Presiden Bill Clinton dari 1997-1999.
Selain nama-nama di atas, Joe Biden juga menunjuk John Kerry, mantan menteri luar negeri era Presiden Obama akan bertindak sebagai "tsar iklim" di Dewan Keamanan Nasional Biden.
Posisi baru tersebut merupakan kali pertama anggota dewan akan mendedikasikan diri semata-mata untuk perubahan iklim di dunia ini.
John Kerry juga mantan senator dan calon presiden dari Partai Demokrat yang merupakan arsitek utama kesepakatan iklim Paris.
"Amerika akan segera memiliki pemerintahan yang memperlakukan krisis iklim sebagai ancaman keamanan nasional yang mendesak. Saya bangga bermitra dengan presiden terpilih, sekutu kita, dan para pemimpin muda gerakan iklim untuk menghadapi krisis ini sebagai utusan iklim presiden." cuit Kerry di akun Twitternya.
Baca Juga: Kalangan Bisnis AS Sambut Perpanjangan Fasilitas GSP Produk Indonesia
Selain itu, Biden juga mencalonkan Tony Blinken untuk menteri luar negeri AS dan langsung mendapat pujian dari Barack Obama.
"Dia luar biasa - cerdas, ramah, diplomat yang terampil, dihormati di seluruh dunia dan saya tahu dia akan melakukan pekerjaan dengan baik," kata Obama di acara Washington Post.
Tetapi Obama juga mengakui bahwa pendekatan Trump terhadap kebijakan luar negeri akan membutuhkan waktu untuk memperbaikinya.
"Saya pikir penting untuk menyadari bahwa kepercayaan yang dimiliki sekutu kita, dan dunia, terhadap kepemimpinan Amerika tidak akan pulih dalam semalam." ujar Obama.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
Terkini
-
Tinjau Langsung Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Begini Pesan Menag Nasaruddin Umar
-
Marak Kasus Keracunan, Komnas PA Tolak Guru Jadi Bahan Uji Coba Sampel MBG
-
Gelar Aksi di Monas, Ibu-Ibu Kritik MBG: 8.649 Anak Keracunan Bukan Sekadar Angka Statistik!
-
Respons Krisis MBG, Menkes 'Potong Birokrasi', Gandeng Mendagri untuk Fast-Track Sertifikat Higienis
-
Takjub Adab Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir, Amien Rais Terenyuh: Buat Saya Artinya Dalam
-
Suara Ibu Peduli Makan Bergizi Gratis: Jangan Tunggu Ada yang Meninggal!
-
Sejarah Lambang Kakbah di Logo PPP, Muncul Wacana Mau Diganti
-
Krisis Keracunan MBG, Ahli Gizi Ungkap 'Cacat Fatal' di Dalam Struktur BGN
-
5 Kejanggalan Bangunan Musala Pondok Pesantren Al Khoziny, Roboh Timpa 100 Santri yang Sedang Salat
-
Bumerang buat Prabowo? Legislator NasDem Usul Diksi 'Gratis' dalam MBG Dihapus: Konotasinya Negatif!