Suara.com - Presiden terpilih Joe Biden menegaskan bahwa pemerintahannya bukan seperti pemerintahan Obama jilid tiga. Menyadur The Guardian Rabu (25/11), hal ini diungkapkan ketika Biden mengumumkan sejumlah calon kabinet.
"Apa yang Anda katakan kepada mereka yang bertanya-tanya, apakah Anda mencoba membuat masa jabatan Obama yang ketiga?" tanya Lester Holt dari NBC News.
"Ini bukan masa jabatan Obama yang ketiga. Kami menghadapi dunia yang sama sekali berbeda dari yang kami hadapi di pemerintahan Obama-Biden," jawab jawabnya sembari berkata Trump telah mengubah lanskap.
Pemerintahannya bertujuan untuk mewakili "spektrum rakyat Amerika serta spektrum partai Demokrat". Biden juga setuju tentang pertimbangan untuk menunjuk seorang Republikan yang memilih Trump.
"Saya ingin negara ini bersatu," kata Biden.
Biden mengatakan kepada Holt bahwa tim yang ia susun akan fokus pada koordinasi transisi sembari mencatat bahwa penjangkauan pemerintahan Trump 'telah tulus'.
"Mereka sudah melatih kemampuan saya untuk mendapatkan laporan harian presiden," katanya pada Holt.
"Kami sudah melakukan pertemuan dengan tim Covid di Gedung Putih. Dan bagaimana tidak hanya mendistribusikan, tetapi mendapatkan dari vaksin yang didistribusikan kepada seseorang yang dapat divaksinasi."
Dalam wawancara yang sama, Biden juga mengatakan dia tidak akan menggunakan departemen kehakiman sebagai kendaraannya untuk menyelidiki Donald Trump dan sekutunya.
Baca Juga: Rencana Besar Joe Biden: Tunjuk Barack Obama Jadi Dubes AS di Inggris
Ia dengan jelas mengatakan bahwa pemerintahannya tak akan ikut campur tentang hal itu.
"Ada sejumlah investigasi yang saya baca di tingkat negara bagian. Tidak ada sama sekali yang saya bisa atau tidak bisa lakukan tentang itu," ungkapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO
-
Anggota DPR Ini Ingatkan Bahaya Pinjol: Banyak yang Ngira Itu Bisa Selesaikan Masalah, Padahal...
-
Gibran Wakili Prabowo di Forum KTT G20, DPR: Jangan Cuma Hadir, Tapi Ikut Dialog
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar