Suara.com - Seorang petugas pemakaman yang berswafoto di samping peti mati dan jenazah ikon sepak bola Argentina Diego Maradona dipecat dan dikecam penggemar seluruh dunia.
Menyadur Sky News, Minggu (29/11/2020) foto-foto tersebut langsung viral dan langsung memicu kemarahan warganet dunia, termasuk ancaman pembunuhan.
Claudio Fernandez, sang petugas pemakaman tersebut, mengatakan kepada Radio Diez pada hari Jumat bahwa dia kehilangan pekerjaannya di rumah duka Sepelios Pinier, bersama dengan putranya Ismael dan satu temannya.
Dalam sebuah foto, seorang pria terlihat mengacungkan jempol ke arah kamera, sementara lainnya menyentuh dahi mendiang pemenang Piala Dunia tersebut. Maradona meninggal karena serangan jantung di rumahnya pada hari Rabu, dalam usia 60 tahun.
Fernandez mengatakan bahwa mereka sebenarnya tidak berencana mengambil foto itu, hanya ikut-ikutan putranya yang terlebih dahulu.
"Itu terjadi secara instan. Saya baru saja mengangkat kepala dan putra saya melakukannya seperti anak berusia 18 tahun mana pun," katanya kepada Radio Diez.
Fernandez juga mengaku bahwa dia mendapat ancaman dari orang lain yang tinggal di lingkungan El Paternal di mana Maradona memulai debutnya sebagai seorang profesional pada tahun 1976 dengan tim Argentinos Juniors.
"Mereka mengenalku. Aku dari lingkungan sekitar. Mereka bilang akan membunuh kita, mematahkan kepala kita." katanya.
Fernandez mengatakan kenal dengan keluarga Maradona, dan itu bukan niatnya untuk menunjukkan rasa tidak hormat, dan meminta maaf semua orang.
Baca Juga: Mengenal Iglesia Maradoniana, Agama yang Dianut Pemuja Diego Maradona
Klub Argentinos Juniors mengeluarkan pernyataan yang mengatakan sedang mempertimbangkan untuk mengeluarkan Fernandez dari keanggotaannya.
Ketiga petugas pemakaman tersebut dipekerjakan oleh rumah duka untuk membantu mempersiapkan jenazah Maradona dan membawa peti mati, menurut saluran TV Argentina TN.
Dikatakan bahwa manajer Matias Picon "hancur" dan mengklaim ketiganya tidak dipekerjakan secara langsung oleh mereka.
"Keluarga mempercayai kami, kami telah bekerja dengan mereka untuk waktu yang lama. Ayah saya berusia 75 tahun dan dia menangis, saya menangis, saudara laki-laki saya juga, kami dihancurkan." ujar Picon kepada TN.
Pengacara Maradona, Matias Morla juga meluapkan amarah ketika melihat foto tersebut yang langsung viral di media sosial.
"Saya secara pribadi akan menemukan bajingan yang mengambil foto-foto itu." tulis Matian Morla di akun Twitter.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
Pigai Ajak Publik Gugat UU KUHAP ke MK Jika Khawatir dengan Isinya: Kami Dukung, Saya Tidak Takut!
-
KPK Ungkap Alasan Bobby Nasution Belum Dihadirkan di Sidang Korupsi Jalan Sumut
-
Tak Bayar Utang Pajak Rp25,4 Miliar, DJP Sandera Pengusaha Semarang: Ini Efek Jera!
-
Broker 'Hantu' Korupsi Petral Terkuak, KPK: Modus Ini Bikin Harga Minyak Impor Jadi Mahal
-
Tepis Kekhawatiran Publik, Menteri HAM Klaim 80 Persen Revisi KUHAP Lindungi HAM
-
Raperda KTR Ancam 'Bunuh' Konser Musik Jakarta, Legislator: Banyak Mudharatnya
-
Pohon Tumbang Teror Warga Jakarta, Pramono Anung: 62 Ribu Sudah Dirapikan, Cuaca Ekstrem Biangnya
-
KPK Bidik Raksasa Sawit Jadi Tersangka Korporasi di Kasus Suap Inhutani V
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Orang Tua Wajib Waspada! Kapolri Sebut Paham Ekstrem Kini Susupi Hobi Game Online Anak