Suara.com - Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) dr Daeng M Faqih mengatakan bahwa salah satu penyebab lonjakan kasus yang terjadi dalam satu pekan terakhir ini adalah lengahnya masyarakat dan pemimpin menjalankan protokol kesehatan.
Daeng menyebut tingkat kepatuhan terhadap protokol kesehatan di masyarakat mulai berkurang dari survei yang dilakukan Badan Pusat Statistik pada September lalu yang menyatakan bahwa 17 persen masyarakat tak percaya COVID-19.
"Mungkin lebih angka riilnya, masyarakat yang belum percaya Covid itu ada dan bisa tertular. Dadi bayangkan masih ada sekitar 20 persen masyarakat kita yang belum percaya, itu kalau kita kalikan 270 juta penduduk kita. Itu berarti 50 juta lebih penduduk kita yang belum percaya, itu sangat berisiko untuk tertularnya penyakit," kata Daeng dalam jumpa pers dari BNPB, Jakarta, Senin (30/11/2020).
Daeng juga meminta para tokoh masyarakat untuk memberikan contoh yang benar kepada pengikutnya, agar pandemi bisa terkendali.
"Ayolah komitmen bareng-bareng, terutama pemimpin masyarakat, karena mereka ditiru dan didengar oleh masyarakatnya, ayolah kasih contoh komitmen protokol kesehatan 3M ini," ucapnya.
Selain itu, Daeng menegaskan bahwa mengendalikan penyebaran virus ini adalah tanggung jawab seluruh lapisan masyarakat, sehingga pencegahan harus dilakukan dari kesadaran diri masing-masing.
"Mohon maaf kalau boleh dikatakan masyarakat belum disiplin menghambat penularan ini, karena menghambat penularan ini kan lewat strategi preventif pencegahan melalui 3M, 3M ini tugas kita bersama," tegasnya.
Diketahui, dalam satu pekan terakhir telah terjadi dua kali rekor penambahan kasus positif Covid harian yakni pada 27 November sebanyak 5.828, dan pada 29 November sebanyak 6.267 orang.
Secara nasional, pandemi Covid-19 sudah menginfeksi 538.883 orang Indonesia, 71.420 orang masih dalam perawatan (kasus aktif), 450.518 orang sudah sembuh, dan 16.945 jiwa meninggal dunia.
Baca Juga: Ketua IDI: Bermutasi, Penularan Covid Cepat 100 Kali Lipat Penyakit Lain
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar