Suara.com - Unilever Selandia Baru akan menguji jam kerja yang lebih pendek untuk semua karyawannya. Menyadur CNN Rabu (02/12), kebijakan ini datang setelah pola kerja di kantor berubah karena pandemi.
Rencananya kantor distributor produk-produk ternama ini akan membebaskan karyawannya memilih hari untuk bekerja selama empat hari dalam seminggu.
Uji coba dimulai bulan ini, dan berlangsung selama satu tahun. University of Technology Sydney di Australia akan membantu mereka dalam melacak setiap perkembangannya.
Unilever mengatakan jika semuanya berjalan baik, perusahaan akan mempertimbangkan untuk mengubah pola kerja dalam skala yang lebih luas.
"Kami berharap uji coba ini akan menjadikan Unilever sebagai perusahaan global pertama yang merangkul cara kerja yang memberikan manfaat nyata bagi staf dan bisnis," kata Nick Bangs, direktur pelaksana Unilever Selandia Baru, dalam sebuah pernyataan.
"Ini adalah momen yang menarik bagi tim kami dan validasi peran katalitik yang dimainkan Covid-19 dalam mengguncang praktik kerja standar."
Sebelumnya tahun 2018 perusahaan lokal Perpetual Guardian, yang membantu pelanggan mengelola wasiat juga mengadakan uji coba konsep selama dua bulan.
Hasilnya sangat sukses hingga perusahaan Perpetual Guardian memutuskan untuk menjadikannya permanen.
Pemimpin Selandia Baru, PM Jacinda Ardern mengatakan gagasan ini sebagai salah satu ide yang mungkin bisa membantu perekonomian pulih dari efek pandemi virus corona.
Baca Juga: 7 Cara Menghilangkan Stres dari Penatnya Kerja dari Rumah
Perusahaan lain seperti Microsoft (MSFT) Jepang juga bereksperimen dengan menutup kantornya setiap hari Jumat di bulan Agustus, dan memberi libur ekstra setiap minggu pada semua karyawan.
Kerja empat hari dalam seminggu disebut efektif meningkatkan keseimbangan kehidupan kerja juga membantu mengurangi kelelahan bekerja selama pandemi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Targetkan 400 Juta Penumpang Tahun 2025, Dirut Transjakarta: Bismillah Doain
-
Sejarah Terukir di Samarkand: Bahasa Indonesia Disahkan sebagai Bahasa Resmi UNESCO
-
Tolak Gelar Pahlawan Soeharto, Koalisi Sipil Ungkap 9 Dosa Pelanggaran HAM Berat Orde Baru
-
Judi Online Lebih Ganas dari Korupsi? Menteri Yusril Beberkan Fakta Mengejutkan
-
Bangunan Hijau Jadi Masa Depan Real Estate Indonesia: Apa Saja Keuntungannya?
-
KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
-
Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
-
Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
-
Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
-
Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting