Suara.com - Budayawan Sujiwo Tejo turut menanggapi persoalan korupsi di Indonesia yang sampai hari ini seakan tidak ada matinya.
Menurutnya, lembaga KPK akan terus bekerja dan korupsi tidak akan pernah habisnya, karena selalu ada motif di balik tindakan tersebut.
"Setuju sama Pak Romanus tadi yang penting sistem, tapi bagi saya sistem sebaik apa pun kalau ada motif masih bisa," tegas Sujiwo Tejo dikutip dari tayangan Indonesia Lawyers Club, Rabu (02/12/2020).
Dalang yang akrab disapa Mbah Tejo ini menilai ketamakan dan kerakusan menjadi faktor penting kenapa korupsi terus menerus ada.
"Korupsi akan tetap ada kalau ketamakan, kerakusan di kalangan pemimpin. Sudahlah mau diapain, mau ICW di dobelin sampai ada 1000 ICW gitu tetap ada korupsi. Ada aja kok jalan tikusnya," ungkapnya.
Kalau menuju jalan cinta aja selalu ada terobosan, imbuh Mbah Tejo, jalan kejahatan sudah pasti ada.
Hanya saja dalam persoalan korupsi, ia mengajak tindakan tersebut sebagai kesalahan pemimpin atau kesalahan rakyat.
"Kenapa ada pemimpin tamak? Karena rakyatnya rakus. Itu jodoh. Sehingga waktu proses pemilihannya mudah disogok dan lain-lain, sehingga lahirlah pemimpin yang rakus," imbuhnya.
Sebelumnya, Sujiwo Tejo sempat menyindir KPK yang dalam acara tersebut dijadikan sebagai tema diskusi #ILCKPKMasihBergigi.
Baca Juga: Anggota Dewan Ini Kompak Akui Ada Uang Ketok Palu Proyek Jalan di Muaraenim
Mbah Tejo mengibaratkan apa yang dilakukan KPK saat ini sebagai sesuatu yang biasa dilakukan oleh macan ompong.
"Biasanya macan itu kalau ompong pengen menunjukkan bahwa dirinya nggak ompong. Apakah ini dalam rangka itu?" ujarnya.
Video selengkapnya di sini.
Berita Terkait
-
Nonton Trailer Jembatan Shiratal Mustaqim, Angelina Sondakh Menyesal Pernah Makan Uang Haram
-
Modus Licik Eks Pejabat MA Zarof Ricar Sembunyikan Aset Rp35 Miliar, Ternyata Atas Nama Dua Anaknya
-
KPK Kejar Jejak Uang Korupsi Haji, Giliran Bendahara Asosiasi Travel Diperiksa
-
Korupsi Kuota Haji: KPK Endus Aliran Duit Haram Sampai ke Meja Dirjen, Hilman Latief Dicecar 11 Jam
-
KPK Panggil Nursatyo Argo sebagai Saksi, Korupsi LNG Temui Titik Terang?
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Gerakan 'Setop Tot tot Wuk wuk' Sampai ke Istana, Mensesneg: Semau-maunya Itu
-
Koalisi Sipil Kritik Batalnya Pembentukan TGPF Kerusuhan Agustus: Negara Tak Dengarkan Suara Rakyat!
-
Menkeu Purbaya Bahas Status Menteri: Gengsi Gede Tapi Gaji Kecil
-
Semua Agama Dapat Porsi, Menag Nazaruddin Umar: Libur Nasional 2026 Sudah Adil
-
Presiden Prabowo 'Ketok Palu!' IKN Resmi Jadi Ibu Kota Politik 2028 Lewat Perpres Baru
-
Penggugat Ijazah Gibran Bantah Bagian dari Musuh Keluarga Jokowi: Saya Tidak Sedang Mencari Musuh!
-
Rekam Jejak Wahyudin Anggota DPRD Gorontalo, Narkoba hingga Video Rampok Uang Negara
-
Bongkar Gurita Korupsi Pertamina, Kejagung Periksa Jaringan Lintas Lembaga
-
Guntur Romli Murka, Politikus PDIP 'Rampok Uang Negara' Terancam Sanksi Berat: Sudah Masuk Evaluasi!
-
Dasco: UU Anti-Flexing Bukan Sekadar Aturan, tapi Soal Kesadaran Moral Pejabat