Suara.com - Anggota Komisi VIII DPR dari Fraski PKS Bukhori Yusuf mengaku belum yakin apabila pernyataan Polri soal adanya dana kotak amal yang digunakan kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI) benar adanya.
Bukhori khawatir apabila pernyataan tersebut hanya bakal menambah kesan Islamophobia. Karena itu, Polri dinilai perlu mendalami kasus penyalahgunaan dana kotak amal untuk pembiayaan aksi teror.
"Saya masih belum yakin sepenuhnya bahwa kotak amal itu menjadi sumber dana utama bagi kegiatan JI. Saya meminta agar Polri hati-hati dalam menyampaikan statement. Jangan sampai masuk dalam perangkap Islamophobia," kata Bukhori dihubungi Suara.com
Bukhori memandang pernyataan Polri soal kotak amal dipakai biayai terorisme bisa berdampak besar kepada masyarakat, teruatam mereka yang menganut agama Islam.
"Sehingga masyarakat akhirnya enggan beramal ke Masjid. Jika ada satu atau dua Masjid yang kebetulan misalnya ya jangan dikatakan kotak amal Masjid jadi penyokong kegiatan JI," kata Bukhori.
Sumber Dana Teroris
Kotak amal minimarket di Indonesia biayai teroris Jamaah Islamiyah. Kotak amal minimarket ini jadi salah satu sumber dana Jamaah Islamiyah.
Hal itu dikatakan Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Mabes Polri Brigadir Jenderal Awi Setiyono.
Laporan Terkini.id -- jaringan Suara.com menyebutkan polisi menemukan Jamaah Islamiyah (JI) memiliki sejumlah dukungan dana.
Baca Juga: Kotak Amal Minimarket jadi Dana Teroris, DPR: Bersedekah Harus Selektif
"Polri menemukan bahwa JI memiliki sejumlah dukungan dana yang besar. Dana ini sumbernya dari badan usaha milik perorangan, atau milik anggota JI sendiri," kata Brigadir Jenderal Awi Setiyono di Jakarta, Senin (30/11/2020).
Awi Setiyono bahkan mengatakan bahwa Jamaah Islamiyah mendapat dana dari sejumlah kotak amal di minimarket yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia.
"Penyalahgunaan fungsi dana kotak amal yang kami temukan terletak di minimarket yang ada di beberapa wilayah di Indonesia," ungkap Awi Setiyono.
Adapun dana-dana tersebut digunakan oleh JI untuk operasi memberangkatkan para teroris ke Suriah dalam rangka pelatihan militer dan taktik teror.
Selain itu, dana dari kotak amal minimarket tersebut juga digunakan untuk membayar gaji rutin para pimpinan Markaziah JI dan membeli senjata, termasuk bahan peledak.
"Serta pembelian persenjataan dan bahan peledak yang akan digunakan untuk amaliyah atau jihad organisasi JI," imbuh Brigadir Jenderal Awi Setiyono.
Berita Terkait
-
Kotak Amal Minimarket jadi Dana Teroris, DPR: Bersedekah Harus Selektif
-
Ali Imron Mantan Bomber Bali: Teroris Itu Mendambakan Kerusuhan!
-
Upik Lawanga Pakai Uang Kotak Amal di Minimarket untuk Terorisme
-
Kotak Amal Minimarket Indonesia Biayai Aksi Teror Teroris Jamaah Islamiyah
-
Polri: Kotak Amal Minimarket Sumber Dana Teroris Jamaah Islamiyah
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Kewenangannya Dicabut, Karen Agustiawan Klaim Tak Tahu Soal Penyewaan Tangki BBM Anak Riza Chalid
-
Babak Baru Skandal Whoosh: Pakar Hukum Desak KPK 'Seret' Jokowi ke Meja Pemeriksaan
-
Karen Agustiawan Ungkap Fakta TBBM Merak: Kunci Ketahanan Energi Nasional atau Ladang Korupsi?
-
Blok M Bangkit Lagi! Gubernur DKI Janjikan Sistem Parkir Satu Pintu, Minta Warga Naik Transum
-
KCIC Siap Bekerja Sama dengan KPK soal Dugaan Mark Up Anggaran Proyek Kereta Cepat Whoosh
-
Mendagri Tito Karnavian Buka-bukaan, Ini Biang Kerok Ekonomi 2 Daerah Amblas!
-
Sidang Kasus Korupsi Pertamina, Karen Agustiawan Ungkap Tekanan 2 Pejabat Soal Tangki Merak
-
Ultimatum Gubernur Pramono: Bongkar Tiang Monorel Mangkrak atau Pemprov DKI Turun Tangan!
-
Drama Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab dan Kubu Nadiem Kompak Bantah, tapi Temuan Jaksa Beda
-
Karen Agustiawan Ungkap Pertemuan Pertama dengan Anak Riza Chalid di Kasus Korupsi Pertamina