Suara.com - Curhatan seorang nakes di Twitter tentang ribetnya regulasi pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) picu warganet berkomentar. Dia merasa Komisi Pemilihan Umum (KPU) tidak terlalu paham mengenai aturan tersebut, sehingga dapat menimbulkan kasus baru di Pilkada serentak 9 Desember 2020.
Dalam utas diakun @afrkml ini menunjukkan sebuah video tutorial memakai dan melepaskan APD Covid-19 atau hazmat.
Dia juga menuliskan apakah petugas KPU sanggup memasang dan membuka hazmat yang ruwet dan tebal, karena ada aturan tersendiri.
"Mau diajarin masang APD berapa pertemuan petugas KPU-nya? Yakin sanggup pakai hazmat yang ruwet dan tebal kayak begini? Masangnya aja ada aturan dan urutannya. Ini baru masangnya," tulis cuitan akun @afrkml seperti dikutip Suara.com pada Jumat (4/12/2020).
"Ngelepasnya pun juga sama ruwetnya. Malahan, aturan ngelepasnya pun jauh lebih ketat, ruwet, dan hati-hati. Jika keliru atau salah sedikit, risiko ketularannya gede loh. Kalau kamu jadi petugasnya, mau terjun ke ruang isolasi?," lanjut utas tersebut.
"Mohon dipikirkan kembali kebijakannya," lanjutnya.
Utasan ini dipicu karena kebijakan pemerintah untuk tetap melaksanakan kegiatan Pilkada serentak di masa pandemi Covid-19.
Walau aktivitas ini dilakukan dengan protokol kesehatan, tetap saja menimbulkan kontroversi beberapa pihak. Seperti cuitan akun @afrmkl yang menentang hal itu.
Cuitan ini pun memantik warganet berkomentar.
Baca Juga: Minta Pasien Covid Nyoblos Pilkada, DPR: KPU Perlu Ikuti Otoritas Kesehatan
"Hatiku sakit banget kalau ngeliat nakes sesusah ini pake APD sedangkan masyarakat masih bodoh amat sama covid. Tolong dong dipake hati nuraninya, bayangin kalau di posisi mereka, kira-kira sanggup nggak ngelakuin itu berbulan bulan? Panas, pengap, capek. Pemerintah juga tolong dong dipikirin lagi pilkadanya," curhat akun @maudlinamida.
"Partisipasi pemerintah juga harus ada. Ketegasan penindakan, tracing testing. Pemulihan ekonomi, dan lainnya. Percuma kalau kita jual kisah nakes. Kalau ternyata nasib masyarakatnya ternyata jauh lebih ngenes dari nakes kita," timpal akun @mfikrinafis2.
"Ini yang sampai sekarang nggak masuk logika. Kalau memang mereka mau tetap pilkada, bisa kan kalau dibikin online? Dan jangan maksain orang-orang yang sakit itu menanggung beban egoisnya pihak-pihak yang lagi bertarung. Lah mikir hidupnya sendiri saja mereka pusing, yakali disuruh mikirin obsesi orang-orang yang nggak mereka kenal," komentar akun @atina_E.
"Wkwkwk, aku sudah beberapa kali nolak jadi salah satu panitia atau petugas KPU di beberapa TPS setempat. Padahal fee-nya lumayan, malah disindir. Ya gimana nggak mau, karena riwet pakai APD, sedangkan gue asma, malah bengek pakai masker mulu, terus panas juga, belum lagi nyokap sakit, jadi ya yang aman sajalah," tulis akun @Lutaehunc.
Hingga saat ini, pemerintah melalui Ombudsman RI masih melanjutkan pendataan dan penyaluran APD ke beberapa kota.
Ombudsman memastikan kepatuhan KPU menyelenggarakan Pilkada serentak sesuai dengan protokol kesehatan di masa pandemi.
Berita Terkait
-
Minta Pasien Covid Nyoblos Pilkada, DPR: KPU Perlu Ikuti Otoritas Kesehatan
-
Belum Semua APD dan Thermo Gun Tiba di TPS Pilkada, Bawaslu: Ini Berbahaya!
-
Twit Viral Dengerin Lagu Natal Dituding Murtad, Tuai Pro Kontra Warganet
-
KPU Masuk Ruang Isolasi, Guru Besar UI Singgung Pelanggaran Hak Kesehatan
-
Sosialisasikan Pencoblosan untuk Pasien Covid-19, Akun KPU Diserbu Warganet
Terpopuler
- 4 Link DANA Kaget Khusus Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cuan Rp 345 Ribu
- 7 Rekomendasi Parfum Terbaik untuk Pelari, Semakin Berkeringat Semakin Wangi
- Unggahan Putri Anne di Tengah Momen Pernikahan Amanda Manopo-Kenny Austin Curi Perhatian
- 8 Moisturizer Lokal Terbaik untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Solusi Flek Hitam
- 15 Kode Redeem FC Mobile Aktif 10 Oktober 2025: Segera Dapatkan Golden Goals & Asian Qualifier!
Pilihan
-
Pundit Belanda: Patrick Kluivert, Alex Pastoor Cs Gagal Total
-
Tekstil RI Suram, Pengusaha Minta Tolong ke Menkeu Purbaya
-
Grand Mall Bekasi Tutup, Netizen Cerita Kenangan Lawas: dari Beli Mainan Sampai Main di Aladdin
-
Jay Idzes Ngeluh, Kok Bisa-bisanya Diajak Podcast Jelang Timnas Indonesia vs Irak?
-
278 Hari Berlalu, Peringatan Media Asing Soal Borok Patrick Kluivert Mulai Jadi Kenyataan
Terkini
-
Gerah Lihat Sampah Visual, Gubernur Pramono akan Sikat Baliho dan Bendera Partai Liar di Jakarta
-
Sadis! Ibu Muda Hamil di Palembang Tewas Dibekap, Tangan Terikat Hijab di Penginapan
-
Praperadilan Ditolak PN Jaksel, Nadiem Makarim Tetap Tersangka Korupsi Chromebook!
-
Jadi 'Hantu' Bagi Kejagung, Silfester Matutina Pemfitnah JK Masih Bebas Meski Divonis 1,5 Tahun
-
Bahan Bakar Baru E10 Digadang Ramah Lingkungan, Seberapa Siap Indonesia?
-
Horor Cesium-137 Cikande: Radiasi 875.000 Kali Normal, Pemerintah Stop Impor Besi Tua
-
PAN Dukung Pembangunan Kembali Ponpes Al Khoziny, tapi Desak Audit Menyeluruh Dulu
-
Pansel Pemilihan Dewas dan Direksi BPJS Telah Dibentuk, Pemerintah Jamin Proses Seleksi Transparan
-
Integrasikan Transum di Dukuh Atas, Pramono Targetkan Jakarta Punya 'Cincin Donat' Tahun 2026
-
Minim Penerangan, Ragunan Janji Evaluasi Wisata Malam Tanpa Ganggu Satwa