Suara.com - Penceramah yang juga menjabat sebagai Sekretaris Habib Rizieq Shihab (HRS) Center Haikal Hassan, akhirnya menanggapi tudingan keterlibatannya terkait azan "hayya alal jihad" yang viral belum lama ini.
Haikal Hassan menampik tudingan tersebut menyusul sebuah video rekaman suara mirip dirinya menginstruksikan orang lain mengubah lafal azan beredar.
"Beredar video tentang hayya alal jihad, saya tegaskan sekali lagi, pendapat kami, gak ada dalam aqidah kami Ahlussunnah wal Jamaah," tegas Haikal dalam sebuah video klarifikasinya yang diunggah di akun Twitternya.
Setelah klarifikasi tersebut, Haikal Hassan kembali mengambil langkah yang lebih tegas. Ia diketahui melaporkan tudingan itu ke pihak kepolisian.
"Kasus ganti adzan (yang fitnah saya) telah saya lapor ke penyidik polda, Jumat lalu. Sifatnya konsultasi dengan Unit 5 Siber Polda. Sedang diselidiki siapa pembuatnya. Mohon info netizen, terima dr siapa? Atau lihat akun siapa? Agar bisa dilacak," kata Haikal di akun Twitternya, Senin (07/12/2020).
Haikal berharap, kasus yang kali ini tengah ia usut tidak lolos dan dibiarkan begitu saja.
Selain itu, ia menghubungi teman-temannya di Mabes Siber untuk membantu pelacakan guna mengungkap fitnah yang ia terima.
"Segera email kalau ada yang tahu untuk lengkapi laporan. Akun siapa saja yang sebar? Web mana saja yang muat? Indonesiamenyatu@gmail.com," pungkasnya.
Unggahan Haikal Hassan tersebut mendapat beragam respons dari warganet.
Baca Juga: Sang Muadzin Adzan Jihad Ternyata Masih Dipenjara Karena Kasus Penipuan
"Semoga yaaa ami biisa dilacak pembuatnya, tapi jangan terlalu berharap, coz samsi detik ini polisi juga gak bisa melacak sapa pengungah pertama chat fitnah habib rezeiq shihab. Tapi dengan laporan yang sifat ya konsultasi itu paling nggak meambah panjang kasus yang gak diungkap," ujar akun @suud***
"Widiiiiiiiiiih. Cyber police, jago ituh, Bentaran juge dapet," celetuk akun @kagak***
"Percuma,paling laporan di terima doang di proses enggak," sahut akun lainnya @ijaydev***
Berita Terkait
-
Ferry Irwandi Bantah Bilang Pemerintah Tutup Mata dan Politisasi Isu Sensitif: Saya Difitnah!
-
Reaksi 'Santai' Jokowi Usai Tahu Roy Suryo Cs Tak Ditahan di Kasus Fitnah Ijazah Palsu
-
Roy Suryo Cs Diperiksa Maraton: Dicecar Ratusan Pertanyaan Soal Fitnah Ijazah Jokowi!
-
Sahabat Pasang Badan, Sebut Irish Bella dan Suami Dihantam Fitnah Kejam Era AI
-
Polda Metro Jaya Tetapkan 8 Tersangka Kasus Fitnah Ijazah Jokowi, Termasuk Roy Suryo dan dr. Tifa
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf