Munarman kemudian menyontohkan salah satu perilaku yang dianggap membahayakan dalam berlalu lintas, saat melintasi tol Cikunir. Mobil yang dikendarai Habib Hanif, katanya, dipepet sebuah mobil jenis SUV berwarna hitam, pengendara mobil tersebut buka kaca dan mengulurkan tangannya yang penuh tato ke arah mobil Habib Hanif sambil mengacungkan jari tengahnya. Namun mobil tersebut berhasil dijauhkan oleh mobil laskar pengawal dan digiring keluar dari dalam jalan tol.
Setelah itu, kata Munarman, ada beberapa mobil lainnya yang juga terus mengintai dari belakang, namun selalu dicegah mobil yang ditumpangi laskar agar tidak mendekat dan masuk ke dalam rombongan konvoi.
Situasi semakin menegangkan. Senin (7/12/2020), sekitar jam 00.10 WIB, setelah exit tol Karawang Timur, ada tiga mobil penguntit yang disebutkan Munarman terus menerus berusaha masuk ke dalam konvoi, mepet, mengintai, dan mengikuti rombongan Habib Rizieq.
Ketika itu, Habib Hanif terus memandu semua rombongan agar tetap waspada dan hati hati.
Tiga mobil penguntit tersebut berhasil dijauhkan oleh dua mobil berisi laskar yang posisinya paling belakang, salah satunya Chevrolet yang memuat enam laskar -- keenam laskar ini yang kemudian meninggal.
Dua mobil laskar pengawal Habib Rizieq yang berada di posisi paling belakang rombongan berhasil menjauhkan para penguntit dan penggangu tersebut sehingga rombongan keluarga Habib Rizieq berhasil menjauh dari para penguntit yang menggunakan tiga mobil.
Setelah rombongan keluar pintu tol Karawang Timur, salah satu mobil laskar berjenis Avanza dipepet, namun kemudian berhasil lolos dan menuju arah pintu tol Karawang Barat, lalu masuk ke tol arah Cikampek dan beristirahat di rest area kilometer 57.
"Sedangkan mobil laskar khusus DKI (Chevrolet) saat mengarah ke pintu tol Karawang Barat berdasarkan komunikasi terakhir, dikepung oleh tiga mobil pengintai kemudian diserang," kata Munarman.
Ketika itu, salah seorang laskar yang berada di mobil Avanza yang tengah beristirahat di kilometer 57 terus-menerus berkomunikasi dengan Sufyan alias Ambon. Sufyan merupakan laskar yang berada dalam mobil Chevrolet. Telpon ketika itu terus tersambung.
Baca Juga: Tanggapi Kematian 6 Laskar FPI, Cak Nun Tunggu Dialog Jokowi-Habib Rizieq
Dikatakan Munarman, informasi dari laskar yang berada di mobil Chevrolet melalui sambungan telepon bahwa ketika Chevrolet dikepung, Ambon mengatakan "tembak sini tembak " mengisyaratkan ada yang mengarahkan senjata kepadanya dan setelah itu terdengar suara rintihan laskar yang kesakitan seperti tertembak. Sufyan meminta laskar lain untuk terus berjalan.
Begitu pula ketika Faiz (salah satu laskar yang ada di mobil Chevrolet) saat dihubungi oleh salah satu laskar yang mengikuti rombongan Habib Rizieq, terdengar ada suara orang yang kesakitan seperti habis tertembak. Dan seketika itu telpon juga terputus, kata Munarman.
Munarman mengungkapkan, enam orang laskar yang ada dalam mobil Chevrolet sampai Senin siang hari tidak dapat dihubungi dan tidak diketahui keberadaannya.
Enam laskar itu bernama Andi Oktiawan (33), Ahmad Sofyan alias Ambon (26), Faiz Ahmad Syukur (22), Muhammad Reza (20), Lutfi Hakim ((25), Muhammad Suci Khadavi (21).
Munarman juga mengungkapkan ketika laskar yang menggunakan mobil Avanza istirahat di kilometer 57, mereka diintai, bahkan ada drone yang diterbangkan di atas mereka. Setelah satu jam lebih mereka istirahat, mereka beranjak menuju markas FPI Karawang melalui akses pintu tol Karawang Barat.
Ketika memasuki pintu tol Karawang Barat, tim laskar itu tidak menemukan apapun di lokasi yang diperkirakan menjadi tempat kejadian perkara "serangan terhadap rombongan laskar di mobil Chevrolet."
Berita Terkait
-
Api Kembali Membara: Habib Rizieq Serukan Umat Tangkap dan Seret Silfester Matutina ke Kejaksaan!
-
Syahganda Bocorkan Amnesti Jilid 2: Prabowo Bakal Ampuni Ratusan Musuh Politik Jokowi
-
Suara LIVE! Bentrok Telan Korban di Ceramah Rizieq Shihab, Sosok Pembuat Logo Baru HUT ke 80 RI
-
5 Fakta Panas Bentrok Berdarah di Ceramah Rizieq Shihab yang Sebabkan 15 Orang Terkapar
-
Kutuk Keras Bentrokan Berdarah FPI Vs PWI-LS di Pemalang, GP Ansor Tawarkan Diri Jadi Juru Damai!
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- Seret Nama Mantan Bupati Sleman, Dana Hibah Pariwisata Dikorupsi, Negara Rugi Rp10,9 Miliar
Pilihan
-
Bernardo Tavares Cabut! Krisis Finansial PSM Makassar Tak Kunjung Selesai
-
Ada Adrian Wibowo! Ini Daftar Pemain Timnas Indonesia U-23 Menuju TC SEA Games 2025
-
6 Fakta Demo Madagaskar: Bawa Bendera One Piece, Terinspirasi dari Indonesia?
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaru, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Pertamax Tetap, Daftar Harga BBM yang Naik Mulai 1 Oktober
Terkini
-
Dana Bagi Hasil Jakarta dari Pemerintah Pusat Dipangkas Rp15 Triliun, Pramono Siapkan Skema Ini
-
KemenPPPA Dorong Evaluasi Program Makan Bergizi Gratis Pasca Kasus Keracunan
-
BGN Enggan Bicara Sanksi untuk Dapur MBG, Malah Sebut Mereka 'Pejuang Tanah Air'
-
Agus Suparmanto Sah Pimpin PPP, Mahkamah Partai Bantah Dualisme Usai Muktamar X Ancol
-
DPRD DKI Sidak 4 Lahan Parkir Ilegal, Pemprov Kehilangan Potensi Pendapatan Rp70 M per Tahun
-
Patok di Wilayah IUP PT WKM Jadi Perkara Pidana, Pengacara: Itu Dipasang di Belakang Police Line
-
Divonis 16 Tahun! Eks Dirut Asabri Siapkan PK, Singgung Kekeliruan Hakim
-
Eks Dirut PGN Ditahan KPK! Terima Suap SGD 500 Ribu, Sempat Beri 'Uang Perkenalan'
-
Ikutilah PLN Journalist Awards 2025, Apresiasi Bagi Pewarta Penggerak Literasi Energi Nasional
-
Soal Arahan Jokowi Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Gus Yasin: PPP Selalu Sejalan dengan Pemerintah