Suara.com - Gelombang pertama vaksin COVID-19 sudah tiba di Kanada pada Minggu (13/12), kata Perdana Menteri Justin Trudeau, dan vaksinasi pada sejumlah penduduk negara itu akan dimulai Senin.
Kanada dan Amerika Serikat pekan ini menjadi negara-negara Barat pertama --setelah Inggris-- yang memulai penyuntikan vaksin yang baru disetujui, buatan Pfizer/BioNTech.
"Gelombang pertama dosis vaksin COVID-19 Pfizer-BioNTech sudah tiba di Kanada," tulis Trudeau di Twitter, di atas gambar pesawat kargo yang tampaknya merupakan pengangkut vaksin yang dikembangkan oleh Pfizer Inc dan BioNTech SE Jerman.
Sebanyak 30.000 dosis awal yang sudah sampai itu akan disalurkan ke 14 lokasi di seluruh Kanada.
Kalangan paling rentan, termasuk orang tua di panti jompo serta petugas kesehatan, akan menjadi yang pertama dalam antrean untuk disuntik.
Pesawat pembawa vaksin tersebut meninggalkan Belgia, tempat vaksin diproduksi, pada Jumat (11/12), dan terbang ke Jerman serta Amerika Serikat sebelum meneruskan pengiriman ke berbagai wilayah di Kanada.
"Maksudnya di sini adalah untuk memastikan bahwa kita terus mendapatkan vaksin secara teratur dalam beberapa minggu mendatang," dengan 249.000 dosis diharapkan tiba akhir tahun, kata Mayor Jenderal Dany Fortin, yang bertanggung jawab atas distribusi vaksin, kepada Canadian Broadcasting Corp sehari sebelumnya.
Meski ada "kabar baik" bahwa vaksin telah tiba, Trudeau memperingatkan, "Perjuangan kita melawan COVID-19 belum berakhir."
Setelah meramalkan bahwa penyebaran baru virus corona akan berlangsung cepat dalam gelombang kedua, otoritas kesehatan federal Kanada pada Jumat meminta pemerintah provinsi-provinsi untuk memberlakukan lebih banyak pembatasan kesehatan menjelang masa liburan.
Baca Juga: Ahli Tegaskan Vaksin Virus Corona Tak Pengaruhi Kesuburan, ini Alasannya!
Negara itu telah mencatat 460.743 kasus COVID-19, dengan sebanyak 5.891 infeksi baru dilaporkan pada Minggu.
Pada Jumat, beberapa pejabat kesehatan mengatakan Kanada bisa mengalami kemunculan 12.000 kasus baru setiap hari pada Januari.
Penyakit pernapasan yang sangat menular itu di Kanada telah merenggut 13.431 nyawa, termasuk 81 jiwa pada Sabtu (12/11). [Reuters/Antara]
Berita Terkait
-
Mengenal Justin Trudeau, Pacar Katy Perry yang Punya Darah Indonesia
-
Bantu Indonesia Lawan Virus Corona Baru, AS Kirim Tambahan 5 Juta Dosis Vaksin Pfizer
-
Berikan Lebih Dari 40 Juta Dosis, Amerika Dorong Cakupan Vaksinasi Covid di Indonesia
-
Kabar Baik, Efektivitas Vaksin Pfizer Tembus 73 Persen Pada Anak di Bawah 4 Tahun
-
Sudah Diizinkan BPOM, Tapi Kok Vaksin Booster Usia 16-18 Tahun Belum Dilakukan Kemenkes?
Terpopuler
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Sepatu Lokal Senyaman Skechers, Tanpa Tali untuk Jalan Kaki Lansia
- 9 Sepatu Puma yang Diskon di Sports Station, Harga Mulai Rp300 Ribuan
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- 5 Mobil Bekas yang Lebih Murah dari Innova dan Fitur Lebih Mewah
Pilihan
-
In This Economy: Banyolan Gen Z Hadapi Anomali Biaya Hidup di Sepanjang 2025
-
Ramalan Menkeu Purbaya soal IHSG Tembus 9.000 di Akhir Tahun Gagal Total
-
Tor Monitor! Ini Daftar Saham IPO Paling Gacor di 2025
-
Daftar Saham IPO Paling Boncos di 2025
-
4 HP Snapdragon Paling Murah Terbaru 2025 Mulai Harga 2 Jutaan, Cocok untuk Daily Driver
Terkini
-
Promo MRT Rp 1 dan Jadwal Operasional Tanggal 31 Desember 2025-1 Januari 2026
-
Jalan Sudirman-MH Thamrin-Bundaran HI Ditutup, Ini Rute Alternatifnya
-
Warga Antusias Rayakan Tahun Baru di Bundaran HI Meski Tanpa Kembang Api: yang Penting Jalan-Jalan
-
Transportasi Aceh-Medan Pulih, Mobilitas Warga dan Roda Perekonomian Regional Kembali Bergerak
-
Tersangka Korupsi Pokir Dinsos Lombok Barat Belum Ditahan, Kejari Mataram Beberkan Alasannya
-
Elit PDIP soal Wacana Pilkada Dipilih DPRD: Rakyat Akan Marah, Hak-haknya Diambil
-
Kondisi Terkini Bundaran HI Jelang Malam Tahun Baru 2026, Warga Mulai Merapat
-
Penjualan Terompet Tahun Baru di Asemka Sepi, Pedagang Keluhkan Larangan Kembang Api
-
Prediksi Cuaca Malam Tahun Baru untuk Semua Wilayah di Indonesia
-
Dua Kunci Syahganda Nainggolan Agar Rakyat Kaya dalam 5 Tahun: Upah dan Redistribusi Tanah