Suara.com - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria pasrah dengan keputusan Mahkamah Agung (MA) yang menolak Peninjauan Kembali (PK) terkait perpanjangan izin reklamasi pulau G. Izin melanjutkan pembuatan pulau imitasi itu akan diterbitkan.
Riza mengatakan pihaknya akan mengikuti ketentuan hukum dan putusan dari pengadilan. Keputusan Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) yang meminta Gubernur Anies Baswedan untuk memperpanjang izin reklamasi akan diikuti pihaknya.
"Jadi kami akan patuh dan taat apapun keputusan daripada lembaga negara, lemabaga hukum, apapun. Jadi kami akan patuh dan taat," ujar Riza di gedung DPRD DKI, Jalan Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Senin (14/12/2020).
Kendati demikian, Riza menyebut akan mempelajari terlebih dahulu mengenai ada atau tidaknya upaya lanjutan untuk menolak reklamasi pulau G. Namun jika tak ada cara lain, maka keputusan itu akan ditaati.
"Jadi kalau memang dimungkinkan masih ada lagi, kemungkinan atau sudah selesai sampai kasasi, PK ya kita sesuaikan," jelasnya.
Saat ini juga DPRD akan segera membahas Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) mengenai Rencana Detail Tata Ruang (RDTR). Regulasi ini menjabarkan kondisi ruang dan tanah yang ada di Jakarta termasuk jika ada reklamasi di dalamnya.
Jika nantinya izin reklamasi diterbitkan, maka pulau G akan masuk dalam Raperda itu sebagai lahan baru yang disahkan Pemprov DKI.
"Semuanya harus disesuaikan dengan ketentuan RDTR yang ada. Termasuk pulau-pulau yang direklamasi semuanya harus sesuai dengan RDTR," pungkasnya.
Sebelumnya, Mahkamah Agung menolak permohonan Gubernur Anies Baswedan untuk melakukan peninjauan kembali (PK) terkait izin reklamasi pulau G. Dengan demikian, maka Anies diminta untuk memperpanjang izin pulau imitasi itu.
Baca Juga: Selesai Isolasi Mandiri, Wagub DKI Hadiri Rapat Paripurna DPRD DKI
Hal ini tertuang dalam informasi kepaniteraan Mahkamah Agung yang diunggah di situs kepaniteraan.mahkamahagung.go.id. Hakim Yodi Martono memutuskan untuk menolak permohonan PK Anies pada 26 November lalu.
Dalam pengajuan PK ini, Anies selaku pemohon dan PT Muara Wisesa Samudra selaku termohon/terdakwa.
"Amar putusan Tolak PK," demikian bunyi putusan yang tertulis, Kamis (10/12/2020).
Diketahui, Anies mencabut 13 izin pulau reklamasi yang diberi izin oleh mantan Gubernur Basuki Tjahaja Purnama pada tahun 2018 lalu. Kebijakan ini tertuang dalam SK Gubernur nomor 1040/-1794.2 tanggal 6 September 2018 tentang Pencabutan Surat Gubernur Provinsi DKI Jakarta tanggal 21 September 2012 nomor 1283/-1.794.2 perihal Persetujuan Prinsip Reklamasi 13 pulau.
PT Muara Wisesa Samudra selaku pengembang pulau G yang izinnya juga dicabut tak terima. Mereka menggugat Anies 16 Maret 2020 ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN). Gugatan didaftarkan dengan nomor perkara 4/P/FP/2020/PTUN.JKT.
Pemohon tertulis atas nama H Noer Indradjaja selaku Direktur Utama PT Muara Wisesa Samudra. Sedangkan termohonnya adalah Anies sendiri.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Diduga Lakukan Pemerasan hingga Ratusan Juta, Kajari dan Kasi Intel Kejaksaan Negeri HSU Ditahan KPK
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra