Suara.com - Hampir 400 jurnalis di seluruh dunia dipenjara karena memberitakan virus corona. Menyadur DW Selasa (15/12) ada 387 jurnalis yang yang ditahan hingga 1 Desember 2020.
Temuan ini dilaporkan oleh kantor LSM kebebasan pers Reporters Without Borders cabang Jerman pada hari Senin.
Ada lima negara yang disebut paling bertanggung jawab atas kejadian ini, yaitu China karena menahan 117 jurnalis, Arab Saudi 34 jurnalis, Mesir 30 jurnalis, Vietnam 28 jurnalis dan Suriah 27 jurnalis.
Kebanyakan jurnalis yang dipenjara adalah pekerja pria sedangkan angka pekerja pers wanita yang ditangkap pada tahun 2020 meningkat jadi 42 orang.
"Banyaknya jurnalis yang dipenjara di seluruh dunia menyoroti ancaman saat ini terhadap kebebasan pers," kata Katja Gloger, kepala kantor RSF Jerman.
"Di balik setiap kasus ini adalah nasib seseorang yang menghadapi persidangan pidana, lama penjara dan sering dianiaya karena tidak tunduk pada sensor dan represi," tambahnya.
Salah satu jurnalis investigasi dari Zimbabwe, Hopewell Chin'ono ditangkap karena melaporkan penjualan obat Covid-19 yang mahal oleh pemerintah.
Laporan Reporters Without Borders juga menyoroti 370 jurnalis yang ditangkap di Belarusia setelah pemilihan presiden. Sebagian besar sudah dibebaskan, tapi tindakan ini menggambarkan ancaman terhadap kebebasan pers.
Menurut RSF, ada 54 pekerja media yang diculik di Suriah, Irak dan Yaman. Empat jurnalis lainnya hilang misterius selama tahun 2020, masing-masing di Irak, Kongo, Mozambik dan Peru.
Baca Juga: Jurnalis Dipanggil Polisi Dijadikan Saksi Kasus Kematian Enam Laskar FPI
Laporan ini juga mengungkapkan keprihatinan atas kesehatan para jurnalis dalam penjara yang belum menerima perawatan medis yang layak selama pandemi dan yang telah mengalami efek psikologis dari isolasi.
Lima jurnalis menghadapi hukuman mati per 1 Desember, salah satunya jurnalis Iran Ruhollah Zam yang dieksekusi pada 12 Desember. Empat lainnya berada dalam tahanan pemberontak Houthi di Yaman.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Body Lotion di Indomaret untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Rawat Garis Penuaan
- 7 Rekomendasi Lipstik Transferproof untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp20 Ribuan
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 14 November: Ada Beckham 111, Magic Curve, dan Gems
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 6 Tablet RAM 8 GB Paling Murah untuk Pekerja Kantoran, Mulai Rp2 Jutaan
Pilihan
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
Terkini
-
Maraton Lakukan Penggeledahan Kasus Ponorogo, KPK Sita 24 Sepeda hingga Mobil Rubicon dan BMW
-
Operasi Zebra Berlaku Hari Ini: e-TLE Mobile Siap Buru 11 Pelanggar Lalu Lintas Berikut!
-
Ada Siswa Dibully hingga Meninggal, Kepala Sekolah SMPN 19 Tangsel Didesak Mengundurkan Diri
-
Sepekan Pasca-Ledakan, SMAN 72 Jakarta Mulai Gelar Pembelajaran Tatap Muka Terbatas
-
Celoteh Akademisi Soal MK: Penugasan Polisi Aktif ke Luar Instansi Dibolehkan, Kok Bisa?
-
Polda Metro Bentuk 'Polisi Siswa Keamanan', Apa Peran dan Tujuannya?
-
Kaesang Blak-blakan Target PSI di Pemilu 2029: Ini Momentum Pembuktian Kami!
-
Pegawai Bandara Soetta Dalangi Penipuan Lowongan Pilot, Raup Rp1,3 Miliar dari Korban
-
Mahfud MD: Utang Whoosh Wajib Dibayar, tapi Korupsi Harus Tetap Diusut KPK
-
PSI Tegaskan Posisi: Tetap Pro-Jokowi dan Siap Kawal Pemerintahan Prabowo-Gibran