Suara.com - Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyampaikan pidatonya dalam acara Hari Anti Korupsi Sedunia (Harkodia) 2020 melalui sambungan telekonferensi dari Istana Negara, Rabu (16/12/2020). Dalam kesempatan itu, Jokowi poin utama mencegah praktik korupsi adalah bagaimana menumbuhkan rasa malu menikmati hasil korupsi.
Jokowi mengatakan selain menumbuhan rasa malu, pencegahan juga bisa dilakukan dengan mengembangkan budaya anti korupsi. Kata ia, pendidikan anti korupsi juga mesti diperluas.
"Pendidikan anti korupsi harus diperluas untuk melahirkan generasi masa depan yang anti korupsi, tetapi membangun sistem yang menutup peluang terjadinya tindak pidana korupsi juga merupakan kunci utama," kata Jokowi seperti dikutip Suara.com melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Rabu.
Guna mewujudkan hal tersebut, menurut Jokowi semua lembaga pemerintahan jelas harus meningkatkan transparansi, akuntabilitas dan menyederhanakan proses kerja serta proses pelayanan kepada masyarakat. Itu dilakukan supaya meminimalisir peluang korupsi sembari meningkatkan kualitas pelayanan kepada masyarakat.
Jokowi menerangkan kalau pemerintah telah berupaya untuk melakukan reformasi di sektor perizinan dan sektor layanan publik guna memperkecil peluang praktik korupsi.
"Sektor-sektor yang berkaitan langsung dengan kepentingan rakyat banyak, sektor-sektor yang mempengaruhi ekosistem berusaha terutama pada UMKM menjadi perhatian utama pemerintah," ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mengatakan kalau pemerintah berusaha keras untuk melakukan reformasi struktural secara besar-besaran. Segala bentuk prosedur regulasi yang rumit pun bakal dipangkas agar tidak menjadi celah korupsi.
"Kita sederhanakan yang kemudian didukung dengan penggunaan teknologi digital seperti e-budgeting, e-procurement, e-audit dan aplikasi-aplikasi lainnya," ujarnya menambahkan.
Baca Juga: Depan Jokowi, Begini Isi Pidato Ketua KPK Firli di Hari Antikorupsi Sedunia
Berita Terkait
-
Depan Jokowi, Begini Isi Pidato Ketua KPK Firli di Hari Antikorupsi Sedunia
-
Natalius Pigai Urai Sosok Pembenci dan Musuh Habib Rizieq
-
Amien Rais Marah dan Emosi ke Jokowi: Tolong Anda Kendalikan!
-
Meradang! Putri Gus Mus Ingatkan Ini Kepada Para Pembenci FPI
-
Nasib Laskar FPI, Amien Rais: Rezim Jokowi Zolim, Masih Ada Waktu Bertobat!
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO