Suara.com - Seorang pria didakwa setelah anjing peliharaannya secara brutal menganiaya bayi berusia satu hari di sebuah rumah di Hamilton, Selandia Baru.
Menyadur New Zealand Herald, Sabtu (19/12/2020) Jaxon Johnson meninggal di Rumah Sakit Waikato 24 jam setelah mengalami insiden serangan oleh seekor anjing di rumahnya yang terletak di Enderley pada bulan Oktober.
Saat kejadian, ibu bayi tersebut sedang pergi ke kamar mandi, tiba-tiba seekor anjing Rottweiler Bear besar menyerangnya dan menyeret bayi yang baru lahir itu ke taman. Anjing itu kemudian mencoba untuk menguburkannya.
Seorang pria berusia 21 tahun tersebut didakwa memiliki seekor anjing yang menyebabkan luka serius/kematian pada seseorang, suatu pelanggaran terhadap Pasal 58 dari Dog Control Act 1996. Dia dijadwalkan hadiri di Pengadilan Distrik Hamilton Jumat (18/12/2020).
Kakek nenek Jaxon, Vera dan Viktor Zabiyaka, hanya bertemu cucu mereka untuk pertama kalinya pada malam sebelum dia meninggal.
Ibu bayi tersebut menghubungi kakek neneknya untuk mengatakan bahwa dia sedang berjuang bertahan hidup di rumah sakit.
"Kami mendapat telepon sekitar pukul 10.00 waktu setempat Minggu malam dari bidan di Rumah Sakit Waikato yang menyarankan kami untuk pergi ke sana," kata Vera.
"Dia mengatakan kepada kami bahwa bayi itu 'cantik' dan anak 'baik' ... dia telah digigit tetapi dia masih hidup. Kami bahkan tidak tahu bahwa bayi itu telah lahir pada tahap itu." sambungnya.
Polisi mengatakan pada saat itu ibu Jaxon sangat terpukul dan hancur tentang kematian bayinya. Dia melanjutkan untuk berbagi foto di media sosial tentang dirinya duduk di rumput melihat ke arah sungai.
Baca Juga: Zeena Ali, Polisi Berhijab Pertama di Selandia Baru
"Seandainya saja aku bisa kembali ke hari ini dengan [kamu] masih dalam perutku, anakku." tulis ibu bayi dalam sebuah cuitan di media sosial.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Mobil Keluarga Tahan Banting Anti Mogok, Mulai Rp 60 Jutaan
- Makan Bergizi Gratis Berujung Petaka? Ratusan Siswa SMAN 1 Yogyakarta Keracunan Ayam Basi
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 17 Oktober: Klaim 16 Ribu Gems dan Pemain 110-113
- Jepang Berencana Keluar dari AFC, Timnas Indonesia Bakal Ikuti Jejaknya?
- Muncul Dugaan Kasus Trans7 vs Ponpes Lirboyo untuk Tutupi 4 Kasus Besar Ini
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
-
Pemerintah Buka Program Magang Nasional, Siapkan 100 Ribu Lowongan di Perusahaan Swasta Hingga BUMN
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori Besar untuk Orang Tua, Simpel dan Aman
-
Alhamdulillah! Peserta Magang Nasional Digaji UMP Plus Jaminan Sosial dari Prabowo
-
Kabar Gembira! Pemerintah Guyur BLT Ekstra Rp30 T, 17 Juta Keluarga Baru Kebagian Rezeki Akhir Tahun
Terkini
-
Bikin Pedagang Pasar Tersiksa, APPSI Tolak Raperda KTR DKI Jakarta
-
Di Balik Sertifikat Akreditasi: Upaya Klinik dan LAFKESPRI Jaga Mutu Layanan Kesehatan Indonesia
-
Soroti Kesenjangan Energi, Akademisi: Target Listrik 5.700 Desa Harus Wujudkan Keadilan Akses!
-
Hadapi Nyinyiran, Prabowo Beberkan Bukti Keberhasilan MBG: 99,99% Sukses!
-
Dipuji Dunia, Disindir di Negeri Sendiri: Prabowo Bela Program Makan Bergizi Gratis dari Cibiran
-
Perpres Sudah Disiapkan, Pakar Ingatkan Peluang Besar dan Risiko PLTN di Indonesia
-
Ruang Genset di RS Hermina Bekasi Terbakar Akibat Korsleting, Kerugian Ditaksir Rp 1 Miliar!
-
Ditantang Lapor Kasus Korupsi Kereta Whoosh, Mahfud MD Sentil Balik KPK: Agak Aneh Ini
-
Pilkada Langsung atau Tak Langsung Bukan Prioritas, Kemendagri: Akar Masalahnya di Sistem Pemda!
-
Di Depan Mahasiswa, Prabowo Puji ChatGPT tapi Ingatkan Bahaya AI