Suara.com - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman bereaksi ketika disebut pengecut oleh politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim. Munarman menyebut Luqman sebagai politikus banci yang hanya mencari sensasi.
Kegeraman Munarman diawali cuitan Luqman melalui akun Twitter pribadinya. Luqman mengomentari pernyataan Munarman yang menuduh adanya provokator dalam aksi 1812.
Munarman mengaku tidak mengenal dan mengetahui akan sosok Luqman. Pasalnya, ia menganggap tidak pernah mendengar nama Luqman atas prestasinya.
"Saya belum pernah mendengar nama mahluk ini, dan juga tidak pernah mendengar prestasi atau karya mahluk ini terhadap bangsa dan negara," kata Munarman kepada Suara.com, Minggu (20/12/2020).
Menurut Munarman, kalau Luqman tidak pernah ikut bersuara dalam beragam masalah separatisme maupun soal adanya ancaman komunisme terhadap Indonesia.
Karena itu ia menganggap kalau Luqman hanya ingin menumpang ketenaran saja dengan ikut mengomentari soal aksi 1812. Membalas sebutan pengecut, Munarman juga mengatakan hal serupa kepada Luqman.
"Tiba-tiba nongol cari sensasi dan numpang ngetop saja mahluk yang berprofesi sebagai politikus pengecut banci ini," kata Munarman.
Sebelumnya, Sekretaris Umum FPI Munarman lewat sebuah video mengimbau agar massa aksi 1812 berhati-hati. Sebab, dia mengklaim telah ada pihak yang berusaha menyusup dan menyebar provokasi.
Pernyataan Munarman tersebut direspons oleh Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim yang menyebutnya trik lama pengecut.
Baca Juga: Tangkap Munarman FPI Bergema, Refly Harun Singgung Soal Target Selanjutnya
"Trik lama pengecut," kata Luqman Hakim seperti dikutip Suara.com dari jejaring Twitter miliknya, Jumat (18/12/2020).
Bukan tanpa sebab, Lukman Hakim berkata demikian lantaran dia menilai itu adalah cara lama untuk cuci tangan dari permasalahan di lapangan.
Luqman Hakim mengatakan, pernyataan Munarman tak ubahnya menjadi bentuk tebar tuduhan ke pihak lain yang belum pasti kebenarannya.
"Tebar tuduhan awal ke pihak lain sebagai alibi cuci tangan kejadian-kejadian buruk di lapangan. 'Kami tidak bertanggung jawab. Kami sudah ingatkan bla bla," kata dia.
Oleh sebab itu, kemudian Luqman Hakim menuturkan, apabila ada pelanggaran hukum dalam aksi 1812 sudah diketahui siapa sosok yang harus dicari.
"Jika nanti terjadi pelanggaran-pelanggaran hukum, Divisi Humas Polri sudah tahu siapa yang harus ditangkap," ujar Luqman Hakim.
"Ya, si Muna!" tandas dia.
Perlu diketahui, Munarman sebelumnya mengklaim ada upaya menggiring massa aksi 1812 untuk dilewatkan tempat-tempat ekonomi Jakarta yakni Glodok.
Menurut dia, tempat itulah yang akan menjadi titik keos. Sebab kelompok provokator akan membumihanguskan tempat itu tetapi atas nama peserta aksi 1812.
"Ada upaya menggiring, dilewatkan ke tempat-tempat ekonomi (Glodok). Ini fitnah, hati-hati nanti ketika demonstran lewat situ, kelompok perusuh yang sudah disiapkan akan membumihanguskan, tetapi kesalahannya ditimpakan ke demonstran," terang Munarman.
"Saya baca, sudah ada arahan keamanan untuk mengkanalisasi arus pembubaran demonstran mengarah ke Glodok, mengarah ke kota. Ini bahaya," sambung dia.
Oleh sebab itu, Munarman mengingatkan para peserta aksi 1812 untuk menyebar saja apabila terjadi sesuatu hal tidak diinginkan.
"Perlu saya ingatkan demonstran, pencar saja, karena di situ (Glodok) sudah menunggu provokator untuk melakukan tindakan kriminal. Bagi mereka, cara-cara operasi ini, operasi dengan bendera palsu sudah biasa mereka lakukan untuk mengkambinghitamkan orang," tegas Munarman.
Berita Terkait
-
Foto Peristiwa Pilihan Pekan Ketiga Desember 2020
-
Viral! Ulama Ini Hujat Presiden Jokowi dan Beri Pesan ke Habib Luthfi
-
Tangkap Munarman FPI Bergema, Refly Harun Singgung Soal Target Selanjutnya
-
Munarman Sebut Pemerintahan Jokowi Sejak Awal Paling Bermusuhan dengan FPI
-
Ternyata, Nikita Mirzani Takut Banget dengan Habib Rizieq dan FPI
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu