Suara.com - Perwakilan keluarga 6 laskar FPI yang tewas ditembak mati akhirnya mendatangi kantor Komnas HAM guna memberikan bukti baru dan penjelasan terkait kasus tewasnya para pengawal Rizieq Shihab itu. Mereka datang didampangi para tokoh dari mulai Politisi PKS hingga Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif.
Berdasarkan pantauan Suara.com di lokasi, para perwakilan keluarga mendatangi kantor Komnas HAM sekira pukul 09.54 WIB. Mereka datang dengan menggunakan sejumlah kendaraan roda empat.
Terlihat mereka didampangi juga oleh para tim kuasa hukumnya seperti Aziz Yanuar hingga Ketua Bantuan Hukum FPI Sugito. Tak hanya itu, sejumlah tokoh juga turut hadir dalam kedatangan para keluarga korban tersebut.
Tokoh-tokoh tersebut seperti Politisi PKS Mardani Ali Sera, Ketua Umum PA 212 Slamet Ma'arif, Ketua GNPF Ulama Yusuf Martak hingga menantu Habib Rizieq Shihab yakni Habib Hanif Alatas.
Mereka semua kemudian langsung bergegas masuk ke dalam kantor Komnas HAM untuk memberikan keterangan juga bukti versi mereka. Sementara itu, mereka memilih untuk memberikan keterangan kepada awak media usai bertemu dengan tim investigasi Komnas HAM.
Adapun Ketua tim penyelidikan Komnas HAM, M Choirul Anam, mengatakan, kedatangan para keluarga korban untuk mendengarkan penjelasan para keluarga terkait tewasnya 6 laskara yang ditembak mati aparat kepolisian dalam bentrokan di Jalan Tol Jakarta-Cikampek KM 50.
"Agenda hari ini adalah bertemu sama korban untuk mendapatkan keterangan langsung dari korban. Dari kemarin menginformasikan bahwa mereka didampingi kuasa hukum dan didampingi oleh para tokoh," tutur Anam.
Berita Terkait
-
Datangi Komnas HAM, Keluarga 6 Laskar FPI Ditemani Sejumlah Tokoh
-
Kemenlu RI Protes, Apa Maksud Staf Kedubes Jerman Datangi Markas FPI
-
Keluarga 6 Laskar FPI akan Serahkan Bukti ke Komnas HAM Hari Ini
-
Keluarga Enam Laskar FPI Bakal Datangi Komnas HAM Senin 21 Desember
-
Periksa Mobil Kasus Bentrok Laskar FPI Vs Polisi, Komnas HAM Surati Polri
Terpopuler
- 4 Mobil Bekas 50 Jutaan Muat 7-9 Orang, Nyaman Angkut Rombongan
- Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 7 Parfum Wangi Bayi untuk Orang Dewasa: Segar Tahan Lama, Mulai Rp35 Ribuan Saja
- 3 Pelatih Kelas Dunia yang Tolak Pinangan Timnas Indonesia
Pilihan
-
IHSG Berpeluang Menguat Hari Ini, Harga Saham INET dan BUVA Kembali Naik?
-
Zahaby Gholy Starter! Ini Susunan Pemain Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Tinggal Klik! Ini Link Live Streaming Timnas Indonesia U-17 vs Honduras
-
Siapa Justen Kranthove? Eks Leicester City Keturunan Indonesia Rekan Marselino Ferdinan
-
Menko Airlangga Ungkap Dampak Rencana Purbaya Mau Ubah Rp1.000 Jadi Rp1
Terkini
-
Anomali Gizi Proyek PMT: KPK Butuh Sampel Biskuit untuk Jerat Koruptor Alkes Ibu Hamil
-
Jejak Riza Chalid Masih Gelap, Kejagung Perdalam Kasus Korupsi Pertamina Lewat Direktur Antam
-
LRT Jakarta Bakal Diperluas ke JIS dan PIK2, DPRD DKI Ingatkan Soal Akses Harian Warga
-
Cuma di Indonesia Diktator Seperti Soeharto Jadi Pahlawan, Akademisi: Penghinaan terhadap Akal Sehat
-
Pramono Anung Usul Revitalisasi Kota Tua dan Pembangunan RS Internasional Sumber Waras Masuk PSN
-
Buntut Rumah Hakim Dibakar, Jaksa KPK di Medan Kini Dikawal Ketat Selama Sidang Korupsi PUPR Sumut
-
Tak Ingin Insiden SMA 72 Terulang, Gubernur Pramono Tegaskan Setop Praktik Bullying di Sekolah
-
DPR Dukung BGN Tutup Dapur SPPG Penyebab Keracunan MBG: Keselamatan Anak-anak Prioritas Utama
-
BMKG Peringatkan Potensi Cuaca Ekstrem Selama Seminggu, Jakarta Hujan Lebat dan Angin Kencang
-
Setelah Gelar Pahlawan, Kisah Soeharto, Gus Dur, hingga Marsinah akan Dibukukan Pemerintah