Suara.com - Tim Pakar Satgas Penanganan Covid-19 Bidang Perubahan Perilaku, Turro Wongkaren menyadari masyarakat mengalami kelelahan akibat pandemi Covid-19 yang tak kunjung mereda. Menurutnya, pandemi fatigue itu cenderung membuat orang semakin tidak peduli akan perlindungan untuk dirinya sendiri.
Turro menjelaskan bahwa masyarakat tidak pernah terpikir awalnya kalau pandemi Covid-19 justru akan berlarut-larut bahkan hampir setahun terus menyebar di tanah air. Kondisi itu lah yang membuat masyarakat merasakan lelah.
"Kita enggak bisa berpikir bahwa Covid-19 sembuh satu, dua bulan dan ternyata sudah hampir satu tahun dan ada beberapa indikasi bahwa secara fisik mengalami pandemi fatigue gitu, ya, capek," jelas Turro dalam diskusi bertajuk 'Pentingnya Peran Masyarakat Akhiri Pandemi' secara virtual, Senin (21/12/2020).
Gara-gara pandemi fatigue itu bisa membuat masyarakat akhirnya lelah berlaku disiplin akan protokol kesehatan Covid-19. Di mana ketika bulan-bulan awal, masyarakat begitu getol menerapkan 3M (mencuci tangan, mengenakan masker, dan menjaga jarak), tetapi karena melihat kasusnya tidak kunjung melandai, maka munculah sikap yang cuek.
"Lama-kelamaan ya sudah lah mau apa jadinya nanti kena ya kena kalau enggak, ya enggak," ucapnya.
Sikap semacam itu dianggap Turro berbahaya bagi masyarakat itu sendiri. Apalagi kalau ada yang berpikir ketika sudah terinfeksi Covid-19, namun tidak mempertimbangkan akibatnya.
"Ini kebiasaan masyarakat kita ataupun masyarakat dunia pada saat ini ya, yaitu budaya instan. Instan noodles atau segala macam yang bisa jadi cepat, nah, ini termasuk juga di dalam kalau dapat penyakit sembuh cepat gitu lah, ya enggak apa-apa kena penyakit," ungkapnya.
Padahal, meskipun masyarakat mengalami pandemi fatigue bukan berarti kemudian mengabaikan protokol kesehatan Covid-19. Semakin abai masyarakat untuk disiplin menjaga kesehatannya, maka semakin lama pula penyebaran virusnya dapat mereda.
"Justru (akan) panjang (penanganannya) karena apa yang mereka takuti atau mereka enggak suka karena mereka maunya selesainya cepat, justru malah yang terjadi adalah sebaliknya."
Baca Juga: Pria dengan Virus Corona Meninggal di Pesawat, Penumpang Marah Besar
Berita Terkait
-
Kadar Gula Tinggi dan Saturasi Oksigen Anjlok, Ivan Gunawan Merasa Ajal Sudah Dekat
-
Mengenal COVID-19 'Stratus' (XFG) yang Sudah Masuk Indonesia: Gejala dan Penularan
-
Kenali Virus Corona Varian Nimbus: Penularan, Gejala, hingga Pengobatan Covid-19 Terbaru
-
Mengenal Virus Corona Varian Nimbus, Penularan Kasus Melonjak di 13 Negara
-
7 Fakta Kenaikan Kasus COVID-19 Dunia, Thailand Kembali Berlakukan Sekolah Daring
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Sekelas Honda Jazz untuk Mahasiswa yang Lebih Murah
- 7 Rekomendasi Body Lotion dengan SPF 50 untuk Usia 40 Tahun ke Atas
- 26 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 13 November: Klaim Ribuan Gems dan FootyVerse 111-113
- 5 Pilihan Bedak Padat Wardah untuk Samarkan Garis Halus Usia 40-an, Harga Terjangkau
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman New Balance untuk Jalan Kaki Jauh
Pilihan
-
Catatan Gila Charly van Oosterhout, Pemain Keturunan Indonesia di Ajax: 28 Laga 19 Gol
-
Daftar 611 Pinjol Ilegal Terbaru Update Satgas PASTI OJK: Ada Pindar Terkenal
-
Bobibos Ramai Dibicarakan! Pakar: Wajib Lolos Uji Kelayakan Sebelum Dijual Massal
-
Video Brutal Latja SPN Polda NTT Bocor, Dua Siswa Dipukuli Senior Bikin Publik Murka
-
Rolas Sitinjak: Kriminalisasi Busuk dalam Kasus Tambang Ilegal PT Position, Polisi Pun Jadi Korban
Terkini
-
Masih Tunggu Persetujuan Orang Tua, SMAN 72 Belum Bisa Belajar Tatap Muka Senin Besok
-
International Parade Marching Carnival Sukses Digelar, Jember Siap Menjadi Pusat Event Besar
-
Hasto Kristiyanto Ikut Start 10K BorMar 2025: Mencari Daya Juang di Bawah Keagungan Borobudur
-
Daftar 11 Nama Korban Longsor Cilacap yang Berhasil Diidentifikasi, dari Balita Hingga Lansia
-
Wings Air Resmi Buka Rute Jember-Bali, Jadwal Penerbangan Segera Dirilis
-
Bangun Ulang dari Puing, 5 Fakta Rumah Ahmad Sahroni Rata dengan Tanah Usai Tragedi Penjarahan
-
Ulah Camat di Karawang Diduga Tipu Warga Rp1,2 Miliar Modus Jual Rumah, Bupati Aep Syaepuloh Murka
-
Peringatan BMKG: Dua Bibit Siklon Picu Cuaca Ekstrem November 2025
-
Dirikan Biodigister Komunal, Pramono Harap Warga Jakarta Kelola Limbah Sendiri
-
Pramono Setujui SMAN 71 Gelar Pembelajaran Tatap Muka Senin Depan: Yang Mau Daring Boleh