Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung memprediksi kekerasan akan semakin marak pada 2021 apabila melihat fenomena yang belakangan ini terjadi.
Prediksi itu disampaikan olehnya lewat video berjudul "Indonesia Penuh Kecemasan | Prediksi Rocky Gerung 2021" yang diunggah dalam kanal Rocky Gerung Official, Minggu (3/1/2021).
Rocky Gerung membuka pemaparannya dengan menerangkan soal masa depan yang menurutnya ada dua kemungkinan, bisa diprediksi dan tidak bisa diprediksi.
Namun dalam kaitannya dengan Pemerintahan Jokowi, Rocky Gerung menyebutnya sangat mudah untuk diprediksi karena gejala-gejalanya sudah bisa dilihat sebelumnya.
Rocky Gerung menyoroti berbagai fenomena yang terjadi di penghujung tahun 2020 diantaranya Jokowi mengatakan negara tidak boleh kalah, Mahfud MD membubarkan FPI, dan terbitnya maklumat Polri.
"Di dalam filosofi, dibedakan antara yang disebut masa depan yang bisa dipresidiksi, dan tidak bisa diprediksi. Yang bisa diprediksi ada kalkukasinya. Politik istana mudah diprediksi karena ada yang disebut jejak sebelumnya," jelas Rocky Gerung seperti dikutip Suara.com.
"Satu minggu ini kita bisa memprediksi apa yang akan terjadi minggu depan, pertama kekerasan meningkat karena Jokowi mengatakan negara tidak boleh kalah, lalu Mahfud MD FPI dibubarkan, lalu maklumat polisi," imbuhnya melanjutkan.
Melihat hal-hal yang telah disebutnya itu, Rocky Gerung dengan tegas mengatakan, minggu depan kekerasan akan dimulai.
Pasalnya, Rocky Gerung melihat Presiden Jokowi di penghujung tahun 2020 tidak memberikan keputusan-keputusan yang mendamaikan.
Baca Juga: Kekerasan Seksual Dunia Maya Terus Menghantui Perempuan Sumsel
"Saya bisa pastikan bahwa minggu depan kekerasan dimulai. Nanti orang bilang kok mengharapkan. Bukan mengharapkan, tapi itu prediksi," tegas Rocky Gerung.
"Lain halnya kalau presiden di akhir tahun bikin pidato kebudayaan yang membuat kita bahagia, bilang mau ada kedamaian, oleh sebab itu pertarungan politik kita sudahi saja, tapi gak begitu. Dengan mudah, saya bikin prediksi bahwa kekerasan adalah headline 2021," sambungnya keras.
Lebih lanjut, Rocky Gerung mengklaim masyarakat sipil sebenarnya sudah siap. Dia mengaku sudah sempat berbicara dengan KontraS, Amnesty Internasional, maupun LBH kritis perihal masalah ini.
"Masyarakat sipil sudah bersiap sebenarnya. Saya ngomong sama teman-teman KontraS, Amnesty Internasional, LBH kritis, bahwa akan ada pengetatan kekerasan. Mereka biasa pakai istilah pengendalian atau stabilisasi politik, tapi intinya sama, khawatir dengan politik," kata Rocky Gerung.
"Bahkan emak-emak ada dalam kecemasan baru karena WA mereka bisa akan disweeping. Kita itu hidup dalam republik kecemasan," lanjutnya.
Rocky Gerung kemudian memprediksi 2021 akan muncul krisis baru yang sebenarnya adalah buntut kebijakan atau masalah terdahulu.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
Terkini
-
Jadi Pemasok MBG, Omzet Petani Hidroponik di Madiun Naik 100 Persen
-
Reformasi Polri Tanpa Tenggat? KPRP Bentukan Presiden Akui Masih Meraba Masalah
-
KPK Amankan Uang Rp 400 Juta saat Geledah Rumah Dinas Bupati Indragiri Hulu Ade Agus Hartanto
-
Kejagung Tetapkan Kajari Bangka Tengah Tersangka Korupsi Dana Umat Baznas
-
Pastikan Keamanan Jalur Mudik Nataru, Kapolri: Tol Dipantau 24 Jam, Rekayasa Lalin Disiapkan
-
Pengakuan Jaksa Tri yang Kabur dari OTT KPK: Saya Ketakutan, Dikira Bukan Petugas
-
Dibubarkan Sebelum Diskusi Dimulai, Buku Reset Indonesia Dianggap Ancaman?
-
Jalankan Instruksi Prabowo, Mendagri Tito Mulai Bangun Huntap Korban Bencana Sumatra
-
Mahfud MD Bongkar Borok Polri: Masuk Akpol Pakai Jatah, Mau Jadi Brigjen Mesti Bayar?
-
Jakarta 'Puasa' Kembang Api Tahun Baru 2026, Solidaritas Bencana Sumatra Jadi Alasan Utama