Suara.com - Dewan Pakar PKPI, Teddy Gusnaidi kembali melempar sindiran keras untuk PKS yang menurutnya vokal dalam mengkritik kebijakan pemerintah terkait pembubaran FPI.
Teddy Gusnaidi mengatakan, orang-orang PKS lucu karena seenaknya menyalahkan negara tetapi tidak terima saat diingatkan.
Sindiran menohok itu diutarakan Teddy Gusnaidi lewat jejaring Twitter miliknya, Minggu (3/1/2021). Dia mengomentari pernyataan lamanya terkait kemungkinan PKS akan dibinasakan.
"Orang-orang PKS ini lucu, seenaknya menyalahkan negara, tapi giliran diingatkan gak terima. FPI dibubarkan, katanya salah negara, negara gagal bina Ormas," kata Teddy Gusnaidi seperti dikutip Suara.com.
"Makanya saya ingatkan juga bahwa setelah FPI dibubarkan, negara akan membina PKS. Apakah itu salah? Tentu tidak," sambung dia.
Teddy Gusnaidi kemudian menyebut negara berhak melakukan pembinaan terhadap PKS. Pun demikian terhadap Partai Politik lain apabila memang diperlukan.
Menurut dia, apabila PKS menyangkal itu maka tidak tahu aturan perundang-undangan yang sebenarnya.
"Negara berhak melakukan pembinaan terhadap PKS dan seluruh partai politik, itu ada aturannya. Jadi aneh jika orang-orang PKS gak tahu aturan ini. Jika tidak dibina dan ada apa-apa, negara dibilang gagal membina, jika mau dibina, kok seolah-olah gak terima ya? Maunya apa sih?" tegasnya.
Tidak berhenti sampai pembinaan saja, Teddy Gusnaidi pun mengatakan PKS bisa di-FPI-kan. Hal itu terjadi apabila PKS menentang UUD 1945 dan UU lainnya sehingga dianggap membahayakan keutuhan negara.
Baca Juga: Soal Drone Kapal Selam China, Roy Suryo Colek Jokowi: Ini Ancaman Serius
"Apakah PKS bisa di FPI kan? Tentu saja bisa dan ada aturannya. ADa yang namanya UU Partai Politik. Jika PKS melakukan kegiatan yang bertentangan dengan UUD 45 dan peraturan perundang-undangan, juga melakukan kegiatan yang membahayakan keutuhan dan keselamatan NKRI, ya di FPI kan," terang Teddy Gusnaidi.
Lebih lanjut, Teddy Gusnaidi juga menuturkan pembinaan partai perlu dilakukan untuk menghindari hal-hal yang menurutnya membahayakan negara.
Teddy Gusnaidi lalu menanggapi tudingan yang menyebutnya mengingau dan pulas tidur. Dia memberikan sindiran balik untuk itu.
"Saya heran kenapa harus sepanik ini bahkan menuduh saya mengigau karena belum pulas tidurnya? Kasih tahu yang benar kok gak terima?" tukas Teddy Gusnaidi.
"Makanya belajar, jangan kebanyakan tidur sehingga membuat malas berfikir dan membaca. Wong dikasih tahu yang benar, ada aturan ada UU-nya, malah ngomong gak jelas. Ingat secara ilmu kedokteran, itu adalah tindakan orang yang stres atau cemas. Apa yang kau cemaskan PKS?" tandasnya.
PKS Sebut Pembubaran FPI Kemunduran Reformasi
Anggota DPR Fraksi PKS, Bukhori Yusuf memandang pembubaran ormas Front Pembela Islam atau FPI oleh pemerintah sebagai langkah mundur dalam demokrasi dan mencederai reformasi. Pasalnya, pasca reformasi kebebasan berserikat sudah dijamin oleh undang-undang.
"Saya pikir langkah-langkah pembubaran ormas seperti ini menunjukan langkah mundur dan mencederai amanat reformasi yang menjamin kebebasan berserikat," kata Bukhori kepada wartawan, Rabu (30/12/2020).
Bukhori juga menyoroti ihwal alasan pemerintah yang membubarkan FPI lantaran pelanggaran hukum yang dilakukan. Menurut Bukhori, apabila memang terdapat pelanggaran hulum seharusnya ditindak sesuai tingkat pelanggaran, bukan justru membubarkan organisasinya.
"Sebagai penguasa kan sangat leluasa menetapkan apa saja bagi ormas atau perkumpulan ketika berbeda arah politik, hususnya sejak Perpu UU ormas. Tetapi ini semua tetap bentuk langkah mundur," ujarnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
Pilihan
-
Studi Banding Hemat Ala Konten Kreator: Wawancara DPR Jepang Bongkar Budaya Mundur Pejabat
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
Terkini
-
Usai Dicopot Prabowo, Benarkah Sri Mulyani Adalah Menteri Keuangan Terlama?
-
Inikah Ucapan yang Bikin Keponakan Prabowo, Rahayu Saraswati Mundur dari Senayan?
-
Suciwati: Penangkapan Delpedro Bagian dari Pengalihan Isu dan Bukti Rezim Takut Kritik
-
Viral Pagar Beton di Cilincing Halangi Nelayan, Pemprov DKI: Itu Izin Pemerintah Pusat
-
Temuan Baru: Brimob Dalam Rantis Sengaja Lindas Affan Kurniawan
-
PAN Tolak PAM Jaya Jadi Perseroda: Khawatir IPO dan Komersialisasi Air Bersih
-
CEK FAKTA: Isu Pemerkosaan Mahasiswi Beralmamater Biru di Kwitang
-
Blusukan Gibran Picu Instruksi Tito, Jhon: Kenapa Malah Warga yang Diminta Jaga Keamanan?
-
DPR Sambut Baik Kementerian Haji dan Umrah, Sebut Lompatan Besar Reformasi Haji
-
CEK FAKTA: Viral Klaim Proyek Mall di Leuwiliang, Benarkah?