Suara.com - Manager Operator System Garuda Indonesia Muhammad Oki Zuheimi mengungkap bahwa adanya manifes penerbangan domestik atas nama Djoko Tjandra sebanyak dua kali.
Kesaksian Oki disampaikan dalam sidang dengan terdakwa Joko S. Tjandra dalam perkara gratifikasi pengurusan Fatwa di Mahkamah Agung, di Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021).
Keterangan Oki dibutuhkan lantaran penyidik Kejaksaan Agung sempat meminta data perlintasan Djoko dalam mengusut perkara ini.
Selain manifest Djoko, ternyata ada nama-nama seperti Jaksa Pinangki Sirna Malasari, Andi Irfan Jaya, Rahmat, maupun mantan pengacara Djoko, Anita Kolopaking.
"Manifes ada banyak. Saya lupa jumlah pasti, kalau untuk terkait atas nama Djoko Tjandra, di situ kalau nggak salah ada dua manifes. Manifes Bapak Djoko Tjandra adalah penerbangan domestik," ungkap Oki di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Kamis (14/1/2021).
Oki pun menjelaskan daftar manifes tercatat ketika penumpang melakukan pengecekan akhir di boarding gate. Dimana, harus menunjukkan dokumen seperti KTP maupun SIM.
Dalam manifest terpidana hak tagih Bank Bali itu, kata Oki, tercatat dengan nama Djoko S. Tjandra.
Mendengar kesaksian Oki, Penasehat Hukum Djoko, Soesilo Aribowo mengaku ragu atas kesaksian Oki dihadapan majelis hakim.
Soesilo pun membuka Berita Acara Pemeriksaan (BAP) milik Oki ketika masih diproses penyidikan.
Baca Juga: Dibantah Kejagung, Pinangki Tak Pernah Bocorkan Persembunyian Djoko Tjandra
"Di halaman 8 ( BAP milik OKi) , ada daftar manifes, nama yang tertera adalah Tjandra Djoko Mr. Ini penerbangan Cengkareng ke Pontianak, Pontianak ke Cengkareng, tanggal 20 Maret dan 10 April 2019 ," ungkap Soesilo.
Dia pun melanjutkan membaca BAP milik Oki yang dianggap meragukan. Lantaran, tidak dapat memastikan manifes penerbangan itu milik Joko Tjandra.
"Saudara mengatakan begini, 'Namun saya belum dapat memastikan apakah Djoko Tjandra tersebut adalah saudara Joko Soegiarto Tjandra. Akan tetapi namanya memiliki kemiripan," ucap Soesilo meneruskan BAP milik Oki.
Oki pun menjawab terkait BAP miliknya itu. Ia mengaku hanya diminta penyidik Kejaksaan Agung untuk mencari apakah ada manifest nama-nama yang mirip dengan para terdakwa dalam perkara ini.
"Permintaan dari jaksa untuk kombinasikan nama-nama, saya mendapatkan rekomendasi Joko dengan Dj dan candra dengan Tj," timpalnya.
Mendengar jawaban Oki, terdakwa Joko Tjandra menganggap bahwa keterangan Oki keliru. Bahwa, Joko Tjandra tidak pernah melakukan pemesanan tiket pesawat dengan memakai ejaan lama seperti Djoko.
Berita Terkait
-
Sidang Hasto, Djoko Tjandra Diduga Danai Harun Masiku? Hakim Cecar Saksi Kasus Suap PAW
-
Ungkap Pertemuan Harun dan Djoko Tjandra Terjadi Sebelum Suap Wahyu, KPK: Ada Perpindahan Uang
-
3,5 Jam Dicecar KPK, Djoko Tjandra Bungkam soal Kasus Harun Masiku!
-
Diperiksa KPK 3,5 Jam, Djoko Tjandra Mengaku Tak Kenal Harun Masiku hingga Hasto Kristiyanto
-
Diam-diam Diperiksa KPK, Apa Kaitan Djoko Tjandra dengan Buronan Harun Masiku?
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- 7 Mobil Bekas Terbaik untuk Anak Muda 2025: Irit Bensin, Stylish Dibawa Nongkrong
- Gibran Hadiri Acara Mancing Gratis di Bekasi, Netizen Heboh: Akhirnya Ketemu Jobdesk yang Pas!
- Suzuki Ignis Berapa cc? Harga Bekas Makin Cucok, Intip Spesifikasi dan Pajak Tahunannya
- 5 HP RAM 8 GB Paling Murah Cocok untuk Gamer dan Multitasking Berat
Pilihan
-
4 HP Baterai Jumbo Paling Murah mulai Rp 1 Jutaan, Cocok untuk Ojol!
-
Saham BBRI Dekati Level 4.000 Usai Rilis Laba Bersih Rp41,23 Triliun
-
Harga Emas Turun Tiga Hari Beruntun: Emas Jadi Cuma 2,3 Jutaan di Pegadaian
-
Indonesia Ngebut Kejar Tarif Nol Persen dari AS, Bidik Kelapa Sawit Hingga Karet!
-
Prabowo Turun Gunung Bereskan Polemik Utang Whoosh
Terkini
-
M Bloc Space Comeback: Sekarang Wajahnya Beda, Energinya Juga Lebih Seru!
-
Apa itu Prabowonomics? Viral usai Jadi Jihad Budiman Sudjatmiko
-
Geger Kereta Cepat Whoosh: Dugaan Konspirasi Jahat Disebut Bikin Negara Tekor Rp75 Triliun
-
Sidak Dedi Mulyadi Ungkap Dugaan Aliran Dana Janggal Aqua ke PDAM Senilai Rp600 Juta Per Bulan!
-
Dukung PPPK Jadi PNS, Anggota Komisi II DPR Sebut Usulan Terbuka Diakomodir Lewat Revisi UU ASN
-
Uji Lab Tuntas! Pertamina Jawab Keluhan Pertalite Bikin Brebet di Jatim: Sesuai Spesifikasi
-
PAM Jaya Matikan Sementara IPA Pulogadung, Gangguan Layanan Bisa Terasa Sampai 48 Jam
-
Geger Dugaan Mark Up Proyek Whoosh, KPK Bidik Petinggi KCIC?
-
Skandal Korupsi Whoosh: KPK Usut Mark Up Gila-gilaan, Tapi Ajak Publik Tetap Naik Kereta
-
Dugaan Kerugian Negara Rp75 T di Proyek KCJB, Pemufakatan Jahat Pemilihan Penawar China Jadi Sorotan