Suara.com - Menteri Sosial RI Tri Rismaharini memastikan telah melakukan respon cepat dalam penanganan dampak bencana seperti tanah longsor di Sumedang, gempa bumi di Sulawesi Barat, banjir di Kalimantan Selatan, dan daerah lain.
Mensos menyatakan, sejak bencana terjadi, Kemensos langsung turun ke lapangan melalui pilar sosial seperti Tagana, pekerja sosial, dan juga Unit Pelayanan Teknis (UPT) setempat. "Sudah turun ya sejak bencana terjadi. Tagana di situ bergerak dan dibantu dari daerah sekitar. Semua (sumber daya) kita kerahkan termasuk di Kalimantan Selatan," kata Mensos Risma menjawab pertanyaan wartawan dalam kunjungannya di Unit Pelayanan Terpadu Daerah di Gedung Siola, Kota Surabaya (16/1/2021).
Selain bantuan tanggap darurat seperti bantuan logistik yang sudah disalurkan ke lokasi bencana, peran aktif Kemensos juga dibuktikan dengan gerak cepat UPT Kemensos di lokasi bencana melakukan penanganan terhadap penyintas.
Di Kalsel, Balai Besar Pelatihan Balai Besar Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial (BBPPKS) Banjarmasin bergerak sejak banjir melanda kawasan itu. "BBPPKS berupaya untuk turut serta membantu warga sekitar yang terdampak banjir dengan menyediakan kamar asrama sebagai shelter bagi para pengungsi," kata Kepala BBPPKS Banjarmasin Salahuddin Yahya.
Salah satu wilayah yang terdekat dengan kantor BBPPKS Banjarmasin adalah Desa Malintang, Kabupaten Banjar.
Kini, sebanyak 130 orang jiwa telah dievakuasi untuk diberikan tempat penampungan sementara sampai kondisinya memungkinkan untuk bisa kembali ke tempat tinggal masing-masing. "Bantuan logistik kami pastikan disiapkan untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi penyintas," Yahya menambahkan.
Bersama itu juga bekerja Tim Layanan Dukungan Psikososial BBPPKS Banjarmasin memberikan bantuan bagi warga di shelter pengungsian terutama bagi orang tua dan anak-anak. "Tentu saja dengan tetap melaksanakan protokol Covid 19, BBPPKS melakukan reaksi cepat atas kondisi terkini Kalimantan Selatan sekaligus upaya pengembangan peran BBPPKS dalam penanganan masalah kesejahteraan sosial," kata Yahya.
Gerakkan cepat juga ditunjukkan oleh Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Mental (BRSPDM) "Budi Luhur" Banjarbaru. Balai "Budi Luhur" juga memfungsikan satu asrama menjadi posko darurat bencana banjir.
Hingga ini, tercatat ada sebanyak 22 warga penyintas bencana banjir dari wilayah Martapura mengungsi di posko darurat bencana banjir, terdiri dari 2 orang lanjut usia (lansia), 10 orang suami istri, 3 orang remaja, serta 7 anak-anak serta bayi.
Baca Juga: Kemensos Salurkan Bantuan Rp 1,7 Miliar untuk Korban Gempa Sulbar
"Saat ini, bagi para penyintas sudah mendapatkan layanan pengecekan kesehatan, bantuan pakaian layak pakai, serta permakanan atau logistik selama berada di posko," kata Kepala Balai Herry Pawoko.
Ia telah menugaskan kepada para pegawai, terutama pekerja sosial untuk mendampingi penyintas yang berada di posko untuk memberikan layanan psikososial.
"Pekerja sosial langsung memberikan layanan psikososial dan trauma healing bagi warga para penyintas tersebut, sehingga dapat membantu mereka dalam menghadapi pasca terjadi bencana banjir yang melanda, "kata Pawoko.
Di Makassar, BBPPKS Makassar menurun tim reaksi cepat (TRC) beranggotakan 7 personel yang dipimpin langsung oleh Kepala Balai Rasman.
Menurut Rasman bantuan terhadap bencana tersebut merupakan bentuk kepedulian dalam misi kemanusiaan.
"Kami akan membantu bagi mereka yang terdampak bencana ini secara maksimal, baru saja saya dan tim membantu salah satu korban yang mau melahirkan," kata Rasman
Berita Terkait
-
Kemensos Salurkan Bantuan Rp 1,7 Miliar untuk Korban Gempa Sulbar
-
Cara Cek Penerima Bansos BST Rp 300 Ribu di dtks.kemensos.go.id
-
Kemensos Kirimkan Logistik dan Dapur Umum Bagi Pengungsi Gempa Sulbar
-
Mensos Risma Bersumpah Tak Sengaja Blusukan
-
Sesuai UUD 1945, Kemensos Beri Warga Akses untuk Keluar dari Kemiskinan
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
Gak Perlu Mahal, Megawati Usul Pemda Gunakan Kentongan untuk Alarm Bencana
-
5 Ton Pakaian Bakal Disalurkan untuk Korban Banjir dan Longsor Aceh-Sumatra
-
Kebun Sawit di Papua: Janji Swasembada Energi Prabowo yang Penuh Risiko?
-
Bukan Alat Kampanye, Megawati Minta Dapur Umum PDIP untuk Semua Korban: Ini Urusan Kemanusiaan
-
Tak Mau Hanya Beri Uang Tunai, Megawati Instruksikan Bantuan 'In Natura' untuk Korban Bencana
-
Jaksa Bongkar Akal Bulus Proyek Chromebook, Manipulasi E-Katalog Rugikan Negara Rp9,2 Miliar
-
Mobil Ringsek, Ini 7 Fakta Kecelakaan KA Bandara Tabrak Minibus di Perlintasan Sebidang Kalideres
-
Giliran Rumah Kajari Kabupaten Bekasi Disegel KPK
-
Seskab Teddy Jawab Tudingan Lamban: Perintah Prabowo Turun di Hari Pertama Banjir Sumatra
-
7 Fakta Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih yang Bikin Mendagri Minta Maaf