Suara.com - Sebuah tim dari Biro Investigasi Keselamatan Transportasi Singapura membantu penyelidikan kecelakaan jatuhnya pesawat Sriwijaya Air.
Menyadur Channel News Asia, Senin (18/1/2021) Kementerian Transportasi Singapura mengungkapkan jika dua penyelidik tiba di Jakarta pada Rabu setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Indonesia menerima tawaran Singapura untuk membantu penyelidikan.
Pesawat Sriwijaya Air SJ182 hilang kontak dengan pengawas lalu lintas udara beberapa menit setelah lepas landas dari Jakarta pada 9 Januari.
Pesawat Boeing 737-500 jatuh ke Laut Jawa, menewaskan 62 orang yang berada di dalamnya.
Menteri Transportasi Singapura Ong Ye Kung mengatakan kedua penyelidik sedang bekerja dengan tim Indonesia untuk melihat data dan puing-puing yang ditemukan.
"Alexander Leong mengkhususkan diri pada perekam penerbangan dan bekerja dengan tim Komite Keselamatan Transportasi Nasional di Jakarta untuk melihat data yang dipulihkan.
"David Lim, seorang insinyur perawatan pesawat berlisensi, bersama tim di pelabuhan Tanjung Priok melihat melalui reruntuhan yang telah ditemukan sejauh ini," kata Ong dalam posting Facebook pada hari Minggu.
Ong Ye Kung juga mengungkapkan jika keduanya berpengalaman selama 18 tahun dalam investigasi insiden udara.
"Ini pekerjaan yang rumit. Beberapa data telah ditemukan. Kami berharap untuk perkembangan yang lebih positif dalam beberapa hari mendatang." jelas Ong.
Baca Juga: Selain Indonesia, Negara Mana yang Memakai Vaksin Covid-19 Buatan China?
Sebuah tim dari Badan Keselamatan Transportasi Nasional AS juga berada di Jakarta untuk membantu penyelidikan, kata pihak berwenang Indonesia pada hari Sabtu.
Tim dari Amerika Serikat tersebut terdiri dari perwakilan dari Administrasi Penerbangan Federal AS, Boeing dan dari pihak General Electric.
Tim dari AS bergabung dengan tim dari Singapura di pusat komando pencarian dan penyelamatan di pelabuhan Tanjung Priok untuk melihat puing-puing pesawat yang ditemukan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
Terkini
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan