Suara.com - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas membuka opsi untuk memberikan vaksinasi Covid-19 kepada calon jemaah haji tahun 2021. Kendati begitu, hal tersebut baru sebatas usulan, mengingat belum ada kepastian penyelenggaraan ibadah haji dari pemerintah Arab Saudi.
Yaqut menjelaskan, opsi vaksinasi terhadap calon jemaah merupakan bagian dari dua skenario penerbangan yang dirancang Kementerian Agama apabila jemaah diberangkatkan ke tanah suci.
Pertama penerbangan dengan mempertimbangan jaga jarak atau physical distancing dan skenario kedua tanpa physical distancing saat di salam pesawat.
"Kami ada dua usulan, tanpa physical distancing tapi dengan penerapan protokol kesehatan ketat, yaitu berupaya jemaah haji mendapatkan vaksinasi Covid-19. Upaya ini terus kami lakukan. Jika tidak berhasil maka diambil opsi berikutnya, yaitu jemaah haji melakukan tes PCR sebelum berangkat dan pelaksanana karantina sblm keberangkatan," kata Yaqut dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Selasa (19/1/2021).
Adapun opsi penerapan penerbangan tanpa physical distancing diambil Yaqut karena berkaca dari pengalaman pelaksanaan ibadah Umrah tahun lalu.
Ia memandang penerbangan tanpa physical distancing guna efisiensi biaya penyelenggaraan haji. Tentunya penerbangan tanpa physical distancing diringi dengan seluruh penumpang yang sudah melakukam tes usap serta karantina sebelum keberangkatan.
"Penerbangan tidak menerapkan physical distancing dengan pertimbangan seluruh penumpang sudah dilakukan swab dan karantina dan dalam rangka efisiensi biaya penyelenggaraan ibadah haji. Mengingat begitu besar biaya yang harus ditanggung jemaah haji jika kebijakan physical distancing diterapkan," ujar Yaqut.
"Kebijakan dengan physical distancing tentu akan berimplikasi pada kenaikan BPIH dan BIPIH," tandasnya.
Sebelumnya, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas mengatakan hingga saat ini belum ada kepastian ada tidaknya ibadah haji untuk tahun 2021. Ini dikarenakan belum adanya kepastian resmi yang disampaikan pemerintah Arab Saudi perihal haji.
Baca Juga: Proses Vaksinasi Covid-19 di Sulsel Sangat Lambat
Kendati begitu, kata Yaqut, pemerintah terus melakukan komunikasi dengan pihak Arab Saudi untuk memastikan pelaksanaan ibadah haji. Komunikasi itu dilakukan antara lain dengan pertemuan antara Menag RI dengan Duta Besar Indonesia untuk Arab Saudi, pertemuan Dirjen Haji dan Umrah Kemenag dengan otoritas Arab Saudi.
Sampai terakhir upaya yang dilakukan, kata Yaqut, ialah melayangkan surat ke Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi dalam rangka mendapatkan informasi tentang kepastian haji.
"Dari koordinasi tersebut diperoleh informasi sementara bahwa sampai saat ini kepastian adanya ibadah haji pada tahun 2021 belum diperoleh," kata Yaqut dalam rapat dengan Komisi VIII DPR, Senin (18/1/2021).
Yaqut mengatakan, belum adanya kepastian pelaksanaan ibadah haji tahun 2021 lantaran pemerintah Arab Saudi saat ini masih fokus pada penanganan pandemi Covid-19 di dalam negeri.
Meski belum menerima kepastian, Yaqut mengatakan Kemenag sudah menyiapkan tiga opsi terkait pelaksanaan ibadah haji. Mulai dari pelaksanaan dengan kuota haji terbatas sampai peniadaan ibadah haji seperti tahun lalu.
"Kami memiliki tiga opsi atas ikhtiar ini. Pertama, yaitu kuota penuh, kuota terbatas, dan seperti tahun lalu tidak memberangkatkan jemaah haji. Pemerintah sampai saat ini menyiapkan opsi pertama, meski sangat tergantung pemerintah Arab Saudi kita semua berharap wabah ini segera berakhir sehingga pelaksanaan ibadah haji 2021 berjalan normal seperti tahun sebelumnya," kata Yaqut.
Berita Terkait
-
Proses Vaksinasi Covid-19 di Sulsel Sangat Lambat
-
Vaksinasi COVID-19 Tergolong Imunitas Aktif, Bisa Bertahan Tahunan
-
Turunkan Angka Penyebaran Virus Antarorang lewat Vaksinasi COVID-19
-
Agar Liga Jalan Lagi, Exco PSSI Berharap Vaksinasi COVID-19 Sukses
-
Vaksinasi COVID-19 Juga Berguna Bagi yang Tidak Ikut Disuntik
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Menko Usul WFA Nasional 2931 Desember 2025 untuk Dukung Mobilitas Nataru
-
Dana Kampanye Jadi Celah Korupsi, Pakar Sebut Pilkada Tak Langsung Tak Efektif
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin