Suara.com - Satuan Tugas Penanganan Covid-19 mengungkapkan lonjakan kasus positif corona menambah daerah zona resiko tinggi alias zona merah covid-19.
Juru Bicara Satgas Covid-19, Wiku Adisasmito, memaparkan bahwa zona merah terus bertambah 38 daerah dari pekan sebelumnya 70 menjadi 108 kabupaten/kota.
"Untuk pertama kalinya mencapai jumlah yang sama pada awal perhitungan zonasi risiko dilakukan yaitu ada tanggal 31 Mei 2020, jumlah zona merah lebih dari 100 yakni 108 kabupaten/kota," kata Wiku, Selasa (19/1/2021).
Sementara, zona resiko sedang atau oranye juga berkurang menjadi 347 kabupaten/kota, dan zona resiko rendah atau kuning menjadi 45 kabupaten/kota.
"Penurunan zona oranye dan zona kuning ini tidak sepadan dengan peningkatan pada zona merah yang sangat drastis. Hal ini berarti perkembangan covid-19 di Indonesia terus mengalami perkembangan ke arah yang tidak diharapkan," tegasnya.
Kemudian zona resiko atau zona hijau sama dengan pekan sebelumnya yakni; tidak ada kasus 10 kabupaten/kota dan tidak terdampak 4 kabupaten/kota.
Pandemi Covid-19 telah menginfeksi 927.380 orang Indonesia, kini masih terdapat 146.842 kasus aktif, 753.948 orang sudah dinyatakan sembuh, dan 26.590 jiwa meninggal dunia.
Berita Terkait
-
Kalau Insentif Tak Dibayar, Nakes RSUD Bengkulu Tak Mau Rawat Pasien Covid
-
Warga Berusia Muda Masih Mendominasi Kasus Harian Covid-19 Balikpapan
-
Aisyah Bocah 10 Tahun Jadi Yatim Piatu Usai Ibu Meninggal Covid-19
-
Isu Chip Dalam Vaksin Covid-19, Satgas: Saya Tegaskan Itu Hoaks
-
Bukan Cuma Snack, Kini Ada Vending Machine Jual Alat Tes Covid-19
Terpopuler
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
Pilihan
-
165 Kursi Komisaris BUMN Dikuasai Politisi, Anak Buah Prabowo Merajai
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
Terkini
-
Dolar Diramal Tembus Rp20.000, Ekonom Blak-blakan Kritik Kebijakan 'Bakar Uang' Menkeu
-
'Spill' Sikap NasDem: Swasembada Pangan Harga Mati, Siap Kawal dari Parlemen
-
Rocky Gerung 'Spill' Agenda Tersembunyi di Balik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir
-
Kriminalisasi Masyarakat Adat Penentang Tambang Ilegal PT Position, Jatam Ajukan Amicus Curiae
-
Drama PPP Belum Usai: Jateng Tolak SK Mardiono, 'Spill' Fakta Sebenarnya di Muktamar X
-
Horor MBG Terulang Lagi! Dinas KPKP Bongkar 'Dosa' Dapur Umum: SOP Diabaikan!
-
Jalani Kebijakan 'Koplaknomics', Ekonom Prediksi Indonesia Hadapi Ancaman Resesi dan Gejolak Sosial
-
Mensos Gus Ipul Bebas Tugaskan Staf Ahli yang Jadi Tersangka Korupsi Bansos di KPK
-
Detik-detik Bus DAMRI Ludes Terbakar di Tol Cikampek, Semua Penumpang Selamat
-
Titik Didih Krisis Puncak! Penutupan Belasan Tempat Wisata KLH Picu PHK Massal, Mulyadi Geram