Suara.com - Sebanyak 12 anggota Garda Nasional Amerika Serikat dicopot dari tugasnya mengamankan pelantikan Joe Biden setelah diduga memiliki hubungan dengan kelompok ekstremis.
Dua pejabat pertahanan AS mengatakan kepada The Associated Press bahwa 12 anggota tersebut memiliki hubungan dengan kelompok milisi sayap kanan atau memposting pandangan ekstremis secara online.
Dua pejabat tersebut yang merupakan seorang intelijen senior dan seorang pejabat Angkatan Darat yang diberi pengarahan tentang masalah tersebut, tidak mengatakan di kelompok pinggiran mana anggota Garda itu berasal atau di unit mana mereka bertugas.
Para pejabat tersebut tidak berwenang untuk berbicara di depan umum dan meminta kepada AP untuk anonimitas. Para pejabat mengatakan bahwa mereka semua telah dipindahkan karena "kewajiban keamanan".
Menyadur Chicago Tribune, Rabu (20/1/2021) Jenderal Daniel Hokanson, kepala Garda Nasional, membenarkan bahwa anggotanya telah dipindahkan dan dipulangkan.
Daniel menjelaskan hanya dua anggotanya yang tersandung kasus memposting komentar atau teks yang tidak pantas terkait dengan pelantikan Joe Biden.
Sedangkan 10 lainnya tersangkut masalah lain yang mungkin melibatkan perilaku kriminal sebelumnya atau kegiatan lain, tetapi tidak terkait langsung dengan acara pelantikan.
Pencopotan 12 anggota tersebut muncul saat pejabat pertahanan AS khawatir adanya potensi serangan atau ancaman lain dari anggota setelah kerusuhan di Capitol AS 6 Januari oleh pendukung Trump.
FBI telah bekerja memeriksa 25.000 Pengawal Nasional. Para pejabat mengatakan bahwa Pentagon sejauh ini tidak menemukan adanya ancaman dari orang dalam.
Tetapi FBI memperingatkan adanya kemungkinan kelompok pinggiran sayap kanan yang menyamar sebagai anggota Garda Nasional, menurut dua pejabat penegak hukum yang mengetahui masalah tersebut.
Baik Hokanson, maupun juru bicara Pentagon Jonathan Hoffman tidak memberikan rincian tentang komentar atau teks yang dibuat oleh kedua anggota Garda itu.
Baca Juga: Bule Amerika Dideportasi karena Berbisnis Pakai Visa Kunjungan di Bali
"Banyak informasi, ini tidak terkait dengan peristiwa yang terjadi di Capitol atau dengan kekhawatiran banyak orang tentang ekstremisme," kata Hoffman.
"Ini adalah upaya pemeriksaan yang mengidentifikasi perilaku yang meragukan di masa lalu atau potensi kaitan apa pun dengan perilaku yang meragukan, tidak hanya terkait dengan ekstremisme." sambungnya.
Hoffman menambahkan bahwa para pejabat segera mengeluarkan mengeluarkan mereka dari tugas di Capitol karena kehati-hatian saat pelaksanaan pelantikan.
"Kami akan menanganinya, apakah itu melalui penegakan hukum jika perlu atau melalui rantai komando mereka sendiri," tambahnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!