Suara.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan optimisme pemerintah dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi pada 2021. Sri Mulyani mengatakan salah satu yang telah disiapakan adalah anggaran sebesar Rp 61,8 triliun untuk bisa melawan pandemi virus corona atau Covid-19.
Anggaran jumbo ini akan digunakan secara tepat waktu, fleksibel, adaptif, namun tetap transparan dan akuntabel.
“Kita memasuki tahun 2021 tetap dengan optimisme yang tinggi karena kita paling tidak telah melewati tahun 2020 yang luar biasa dan merupakan shock yang tidak terjadi 100 tahun sekali dan Indonesia alhamdulillah dalam suasana yang relatif lebih baik. Pertumbuhan kita tetap lebih baik dibandingkan negara ASEAN atau G20, kecuali beberapa negara, dan fiscal tools kita tetap kita jaga secara hati-hati dan prudent,” kata Sri Mulyani dalam acara Kompas 100 CEO Forum yang diselenggarakan secara virtual, Kamis (21/1/2021).
Menjelang akhir tahun 2020, banyak negara mulai memiliki harapan dengan ditemukannya vaksin untuk Covid 19.
APBN 2021 pun akan menjadi instrumen yang memberi dukungan penuh untuk penanganan dampak Covid-19 terhadap kesehatan, termasuk vaksin dan vaksinasi, perlindungan sosial, pemulihan ekonomi, dan reformasi struktural.
“Vaksinasi akan terus kita kawal dengan tata kelola yang baik dan dengan landasan hukum yang tepat sehingga tetap accountable,” katanya.
Penanganan Covid 19 tahun 2021 diperkirakan membutuhkan anggaran hingga Rp 61,8 triliun. Angka tersebut masih akan bisa berubah dengan adanya ketidakpastian terhadap peningkatan jumlah kasus dan juga keinginan pemerintah untuk mengamankan supply vaksin Covid 19.
Meskipun vaksin telah tersedia, masyarakat diharapkan tetap patuh terhadap protokol kesehatan 3M (mencuci tangan, menggunakan masker, menjaga jarak) dan menghindari 3C (closed spaces, crowded places, close-contact setting).
Pemerintah juga tetap berkomitmen akan melakukan 3T (testing, tracing, treatment).
Baca Juga: Seperempat Pasien Covid-19 di DKI dari Bodetabek, DPRD Minta Dikembalikan
“Maka kalau itu dilakukan, kita boleh berharap bahwa perekonomian akan pulih kembali karena masyarakat bisa kembali melakukan aktivitas, mobilitas, dan itu berarti kegiatan konsumsi, investasi, ekspor akan bisa meningkat,” pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
-
Dokter Lulusan Filsafat yang 'Semprot' DPR Soal Makan Gratis: Siapa Sih dr. Tan Shot Yen?
-
Gile Lo Dro! Pemain Keturunan Filipina Debut Bersama Barcelona di LaLiga
-
BCA Mobile 'Tumbang' di Momen Gajian, Netizen Mengeluh Terlantar Hingga Gagal Bayar Bensin!
-
Profil Agus Suparmanto: Ketum PPP versi Aklamasi, Punya Kekayaan Rp 1,65 Triliun
Terkini
-
Geger! Narkoba Disulap Jadi Cairan Vape, Jaringan Om Bos Terbongkar Dramatis di Jakarta
-
Dari Koki Terlatih hingga Pasang CCTV, Ini Permintaan Prabowo Usai Dengar Laporan KLB dari BGN
-
Rekam Jejak Kombes Budi Hermanto, Ditunjuk Kapolri Jadi Kabid Humas Polda Metro Jaya Baru!
-
Instruksi Keras Prabowo dari Kertanegara Buntut MBG Jadi Petaka
-
PPP Terbelah Dua, Mardiono vs Agus Suparmanto Saling Klaim Ketum Sah, Pemerintah Pilih Siapa?
-
Prabowo Kagum PKS Sodorkan Profesor ITB Masuk Kabinet, Siapa Orangnya?
-
Hadirkan Balai Warga, Gubernur Pramono: Ruang Kolaborasi untuk Semua Kalangan
-
Tersangka Kasus LNG Pertamina Seret Nama Ahok: Saya Minta Ahok dan Nicke Bertanggung Jawab!
-
KPK Serius! Atalia Praratya Akan Dipanggil Terkait Kasus Korupsi Iklan BJB, Ada Apa?
-
Wakil Ketua Komisi X DPR: Keracunan MBG Merupakan Tantangan Menuju Kesuksesan