Suara.com -
Hanya dalam sepekan, pertamanya menjabat, Presiden Amerika Serikat Joe Biden membatalkan beberapa kebijakan pemerintahan Donald Trump dan mengungkap rencananya mengatasi pandemi Covid-19 serta ekonomi, imigrasi, dan perubahan iklim.
Diketahui, Presiden Joe Biden mulai menjabat pada 20 Januari 2021. Satu pesan pentingnya adalah mempersatukan bangsa.
Dalam seminggu penuh pertamanya menjabat, Biden, dari Partai Demokrat, telah mengubah banyak kebijakan yang diberlakukan pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump, tentang kebijakan energi, kebijakan luar negeri, imigrasi, dan bidang lain. Sebagian besar memenuhi janji kampanye Biden.
Namun, Senator Marco Rubio mengkritik, dan mengungkapkan pandangannya, yang juga pandangan sesama anggota Partai Republik, bahwa Biden melakukan apa yang disebutnya "perselisihan eksekutif."
“Kita sekarang memiliki presiden yang berbicara seperti orang yang berhaluan tengah tetapi memerintah dari kiri jauh dan kita tidak akan bisa diam saja membiarkan semua ini terjadi.”
Beberapa pengamat mengatakan tindakan Biden menandakan bahwa pemerintahannya akan bertentangan dengan Trump.
Julia Azari adalah profesor madya di Marquette University.
“Ini adalah sinyal untuk benar-benar bergerak ke arah yang berbeda dari pemerintahan sebelumnya dan jelas itu tidak akan terjadi tanpa timbul perpecahan. Tetapi juga, ada sejumlah jajak pendapat yang menunjukkan bahwa banyak dari kebijakan ini cukup popular.”
Menurut pengamat presiden, seruan Biden bagi persatuan dan langkah-langkah awal kebijakannya, mencerminkan pendekatan yang diambil mantan Presiden Barack Obama, yang mulai menjabat ketika Amerika dilanda krisis keuangan.
Baca Juga: Presiden Joe Biden Cabut Larangan Transgender Bergabung dengan Militer AS
Biden menghadapi krisis berbeda: pandemi Covid-19, yang sejauh ini menewaskan lebih dari 430.000 orang di Amerika, dan ekonomi yang porak poranda. Melihat sejarah, Biden menghadapi jalan yang sulit di depan.
Nicholas Beauchamp adalah asisten profesor ilmu politik pada Northeastern University.
“Terkait Obama, menurut saya, pesan yang ada tidak selalu berhasil dalam hal menyatukan kanan dan kiri. Dan menurut saya, sekarang, ini juga tidak akan berhasil dengan baik. Yang harus dilihat adalah bahwa ini adalah situasi sulit terbaik untuk menyatukan bangsa yang sangat terpecah saat ini.”
Seruan Biden bagi persatuan adalah upaya menyatukan bangsa untuk bersama menjunjung nilai-nilai demokrasi, meskipun ia mengubah kebijakan yang membuat marah banyak orang Republik. (Sumber: VOA Indonesia)
Berita Terkait
-
Presiden Joe Biden Cabut Larangan Transgender Bergabung dengan Militer AS
-
Presiden AS Joe Biden Sebut Mobil Listrik untuk Dinas, Ini Daftar Mereknya
-
Presiden AS Siap Beralih ke Mobil Listrik, Brand Mana Jadi Pilihan?
-
Senat AS Akhirnya Putuskan Antony Blinken sebagai Menteri Luar Negeri
-
Muslim AS Sambut Gembira Pencabutan Travel Ban oleh Presiden Joe Biden
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Malaysia Ikut Buru Riza Chalid, Benarkah Buronan Kakap Ini Benar Jadi Menantu Keluarga Sultan?
-
Tragedi Ponpes Al Khoziny Telan Puluhan Nyawa Santri, Ini Perintah Tegas Prabowo ke Menteri-Gubernur
-
Terjatuh Saat Terjun Payung di Rangkaian HUT TNI, Praka Marinir Zaenal Mutaqim Meninggal Dunia
-
BNPB Ungkap Kendala Evakuasi Santri Al Khoziny: Satu Beton 'Jebakan' Ancam Runtuhkan Sisa Gedung
-
Paspor Dicabut, Riza Chalid dan Jurist Tan Kini Berstatus Tanpa Negara, Bisa Lolos dari Jerat Hukum?
-
Kronologi Gugurnya Prajurit Elite Marinir Praka Zaenal, Parasut Mengembang Namun Takdir Berkata Lain
-
Tragedi Jelang HUT TNI, Prajurit Intai Amfibi Praka Zaenal Gugur Dalam Insiden Terjun Payung
-
Prabowo Perbarui Aturan Seleksi Pemimpin TNI, Utamakan Kompetensi Ketimbang Senioritas
-
Update Tragedi Ponpes Al Khoziny: 23 Jasad Ditemukan dalam 24 Jam, Total Korban Tewas Jadi 39 Orang
-
Bangunan Ponpes Al Khoziny Ambruk, Prabowo Minta Cek Semua Infrastruktur Pesantren!