"Kami akan mengetahui apakah Australia Barat bisa menangani pelacakan kontak ini. Cukup bagus karena mereka bergerak cepat," ujarnya.
"Kami memuji Pemerintah, karena mereka terbuka tentang keadaan ini. Langkah selanjutnya sekarang yaitu memastikan hal dilacak dan dikendalikan," kata Dr Miller.
Ia menyebutkan saran dari AMA agar pemerintah negara bagian meningkatkan sistem karantina sebelumnya telah diabaikan.
"Secara khusus kami telah sampaikan agar fasilitas karantina ini tidak digunakan untuk keperluan lain, serta perlunya perlindungan dari penularan melalui udara bagi orang-orang yang bekerja di situ," katanya.
"Itulah salah satu cara penyebaran dari virus ini," kata Dr Miller.
Pihak Asosiasi Medis, katanya, juga mendorong dilakukannya tes yang tepat terhadap orang-orang yang bekerja di hotel karantina serta melarang mereka ini bekerja di tempat lain.
"Kita akhirnya mengalami situasi ini, yang akan menimbulkan gangguan bagi orang banyak, namun kami optimis kita dapat mengendalikannya," ujarnya.
Saat ini tes COVID-19 telah dilakukan setiap hari kepada setiap orang yang bekerja di hotel karantina.
Namun Dr Miller menyarankan agar pemerintah terus meningkatkan kapasitas tes COVID-19 saat ini.
Baca Juga: Tidak Terima Komplainnya Ditolak, Seorang Ayah Ngamuk di Toko Sex Toys
"Saya pikir kita ingin mengatasi varian virus ini dalam waktu 24 jam. Jadi aneh kalau tesnya hanya sampai jam 10 malam," katanya.
Diproduksi oleh Farid M. Ibrahim dari artikel ABC News
Berita Terkait
-
Tidak Terima Komplainnya Ditolak, Seorang Ayah Ngamuk di Toko Sex Toys
-
Alhamdulillah, Jerman Terapkan Lockdown Panjang, Tekan Penyebaran Covid-19
-
Sarankan Lockdown Jawa Bali, Ketua Satgas IDI: Bisa Selamatkan Ekonomi
-
Kantor Kemenag Tulangbawang Barat Lockdown
-
Harga Daging Sapi Mahal, Stok Bulan Puasa dan Lebaran Aman
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Sosok Muhammad Mardiono, Ketum PPP Baru Terpilih di Tengah Kericuhan Muktamar
-
Cuaca Ekstrem Hari Ini: BMKG Beri Peringatan Dini Hujan Lebat dan Petir di Kota-Kota Ini!
-
Nyaris Jadi Korban Perampasan, Wanita Ini Bongkar Dugaan Kongkalikong 'Polisi' dengan Debt Collector
-
Sebut Produksi Jagung Melesat, Titiek Soeharto Ungkap Andil Polri soal Swasembada Pangan
-
Mardiono Ungkap Kericuhan di Muktamar X PPP Akibatkan Korban Luka yang Dilarikan ke Rumah Sakit
-
Muktamar X PPP: Mardiono Akui Konflik Internal Jadi Biang Kegagalan di Pemilu 2024
-
Baru Hari Pertama Muktamar X PPP, Mardiono Sudah Menang Secara Aklamasi
-
Solid! Suara dari Ujung Barat dan Timur Indonesia Kompak Pilih Mardiono di Muktamar X PPP
-
Bukan Kader, tapi Provokator? PPP Curiga Ada Penyusup yang Tunggangi Kericuhan Muktamar X
-
15 Tahun Menanti, Bobby Nasution Jawab Keluhan Warga Bahorok