Suara.com - Gempa bumi dahsyat berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang Kabupaten Majene dan Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat berdampak terhadap aktivitas sejumlah warga.
Dua pekan pascagempa, warga masih ada yang terisolir dan harapkan sejumlah bantuan.
Hal itu seperti terjadi setidaknya di empat dusun di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Sulawesi Barat. Adapun dusun tersebut yakni Dusun Lombe, Dusun Paku, Dusun Popenga dan Dusun Ulumanda.
Empat dusun tersebut masih masuk dalam kategori terisolir lantaran domisilinya yang berada di tengah perbukitan. Serta akses jalan utama menuju dusun tersebut terputus akibat longsor seusai gempa dahsyat yang mengguncang.
Jurnalis Suara.com berkesempatan mendatangi dua dari empat dusun yang warganya belum 100 persen terjangkau untuk mendapatkan bantuan. Akses menuju ke dusun-dusun tersebut tidak lah mudah. Pasalnya akses jalan beberapa tempat tertimbun reruntuhan longsor. Belum lagi medan yang ditempuh juga masih bebatuan.
Dusun pertama yang berhasil ditapaki yakni Dusun Lombe. Berdasarkan pantauan Suara.com terlihat sejumlah rumah warga rusak berat hingga ringan di wilayah tersebut.
Sejumlah tenda-tenda pengungsian tampak berjejer di depan rumah-rumah warga. Salah satu warga yang rumahnya terdampak paling parah gempa yakni Rusdi (30). Ia dan istrinya terpaksa mengungsi lantaran rumahnya bisa dikatakan rusak 90 persen.
Rusdi mengatakan, kekinian dirinya masih mengharapkan bantuan berupa makanan pokok hingga perlengkapan tidur seperti tikar dan selimut.
"Memang sudah ada bantuan tapi kan dikondisikan. Seperti satu tenda itu tempati beberapa keluarga. Jadi kebutuhan masih kurang," tuturnya.
Baca Juga: Kondisi Desa Paling Parah Akibat Gempa Sulbar, Warga Mulai Diterpa Penyakit
Kepala Dusun Lombe, Faisal Amri, mengatakan, kesehatan warganya juga sudah mulai terganggu. Warga Dusun Lombe mulai alami flu hingga demam.
Sementara itu, berjarak 2 kilometer dari Lombe, dusun yang dapat ditempuh lagi yakni Dusun Paku. Dusun yang ditempati 100 kepala keluarga ini memang rumah yang rusak akibat gempa bisa dihitung dengan jari.
Namun begitu, akses sumber air bersih untuk dusun tersebut terputus. Sehingga krisis air bersih terjadi di wilayah tersebut. Warga hanya bisa mengandalkan satu pipa aliran air. Itu pun harus berbagi untuk beberapa dusun lainnya.
"Untuk itu kita harapkan 3 kebutuhan incinya, pertama mungkin sembako, kemudian penerangan listrik mungkin di sini masih kadang mati. Lalu air bersih sudah itu saja," tuturnya.
Lebih lanjut, untuk sejumlah dusun tersebut memang sudah ada sejumlah relawan yang berhasil membantu warga memberikan bantuan. Namun jumlahnya masih terbilang minim lantaran akses jalan utama menuju ke dusun-dusun tersebut masih terkendala sisa-sisa longsor dan cuaca.
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
DPR 'Sembunyikan Draf' RUU KUHAP: Pengesahan Tertutup Tanpa Partisipasi Publik
-
Tinggi Muka Air Laut di Pasar Ikan Jakut Siaga 1, Empat Pompa Dikerahkan Antisipasi Banjir Rob
-
Mentan Tegaskan Harga Pangan Stabil dan Produksi Surplus, Bantah Isu MBG Picu Kenaikan Harga
-
Program MBG Terancam Krisis Ahli Gizi, Pemerintah Janjikan Status PNS dan Percepatan Sertifikasi
-
PERSAGI Siapkan Lulusan Ahli Gizi untuk Perkuat Program Makan Bergizi Gratis
-
Hadapi Musim Hujan, Pemprov DKI Alokasikan Rp3,89 Triliun untuk Mitigasi Banjir
-
Banjir Rob Rendam Jalan Depan JIS, Petugas Gabungan Lakukan Penanganan Ini
-
80% Minyak Dunia Lewat Sini: PDIP Minta Riau Jadikan Selat Malaka Pusat Pembangunan
-
Hasto PDIP Tegaskan Rakyat Segala-galanya, Bukan Dana. Teladani Zohran Mamdani,
-
Nadiem Calon Tersangka Korupsi Google Cloud di KPK, Kuasa Hukum Membantah