Suara.com - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memperingatkan bakal ada kenaikkan kasus positif Covid-19 beberapa hari ke depan. Hal itu akan terjadi seiring strategi tracing melibatkan puluhan ribu ribu Babinsa dan Babinkamtibnas dilibatkan.
Budi mengatakan dirinya bahkan telah memberikan peringatan dini akan kenaikkan kasus positif tersebut kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Sekitar 80 ribu Babinsa dan Babintamtibnas nantinya bakal dilibatkan dalam tracing kepada masyarakat menggunakan metode swab antigen maupun swab PCR.
"Jadi saya juga sudah ingatkan ke bapak presiden, ini terjadi di India, ini strategi di India, yang terjadi nanti jumlah kasus akan naik karena akan lebih banyak yang terlihat," kata Budi dalam rapat kerja di Komisi IX, Selasa (9/2/2021).
Budi menyebut kenaikkan kasus positif nantinya tidak perlu dikhawatirkan. Pasalnya hal itu menjadi lumrah menyusul jumlah testing melalui tracing yang juga ditingkatkan.
Budi berpandangan kenaikkan kasus positif nantinya juga dapat menggambarkan situasi Indonesia lebih nyata, yang berdampak terhadap penentuan kebijakan penanganan pandemi Covid-19 salanjutnya.
"Nah saya bilang ke bapak presiden, saya juga ingin update di forum terhormat ini, bapak ibu tidak usah panik, lebih baik kita terlihat riilnya seperti apa. Sehingga strategi kita benar daripada kita melihat seakan-akan sedikit kita senang," ujar Budi.
"Padahal yang kenyataannya jauh lebih banyak sehingga langkah langkah kita salah," sambungnya.
Karena itu, Budi sekaligus meminta kepada Komisi IX agar dapat meredam kepanikan apabila terjadi kelak saat kasus positif mengalami kenaikkan.
Baca Juga: Jemaah dan Pengurus Dinyatakan Positif Covid-19, Arab Saudi Tutup 10 Masjid
"Jadi mohon kalau misalnya nanti naik, tolong dibantu meredam kepanikan. Karena ini cara kita untuk identifikasi secara benar orang yang terkena ada di mana kita bisa isolasikan," ujar Budi.
Tracing 72 Jam
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan pihaknya bekerjasama dengan TNI-Polri untuk pengerahan Babinsa dan Babinkamtibnas untuk direkrut melakukan tracing kepada penduduk yang berkontak erat dengan pasien positif Covid-19. Total ada puluhan ribu personel yang dilibatkan untuk seluruh Indonesia.
Budi mengatakan saat ini tercatat hanya ada sekitar 5 ribu tracer yang sudah direkrut. Jumlah tersebut masih jauh di bawah ketentuan WHO yang mengharuskan ada 30 tracer per 100 ribu penduduk. Jadi, dikatakan Budi Indonesia membutuhkan sekitar 80 ribu tracer untuk melakukan tracing terhadap 269 juta penduduk.
"Oleh karena itu terima kasih tadi ada masukan salah satu dari bapak anggota Dewan, kita kontak dengan Babinsa dan Babinkamtibmas karena masing-masing mereka punya sekitar 60 ribu sampai 80 ribu anggota hampir di seluruh desa," kata Budi dalam rapat kerja di Komisi IX DPR, Selasa (9/2/2021).
Kekinian, Budi mengatakan dirinya sjdah melakukan rapat dengan Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto tadi pagi. Dari hasil rapat tersebut diketahui mulai besok seluruh Babindsa bakal berlatih mengenai pemanganan tracing terhadap masyarakat yang berkontak dengan pasien positif Covid-19.
Berita Terkait
-
Abu Janda dan Pigai Bertemu, Rocky Gerung: Harusnya Jokowi dan Habib Rizieq
-
Jemaah dan Pengurus Dinyatakan Positif Covid-19, Arab Saudi Tutup 10 Masjid
-
Jokowi: Vaksinasi Covid 19 untuk Wartawan, Akhir Februari Ini
-
Jokowi Minta Rakyat Aktif Kritik, Rocky Gerung: Permainan Dua Muka, Palsu
-
5 Negara Tidak Memasukkan Hasil Tes Antigen ke Perhitungan Kasus Covid-19
Terpopuler
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
-
Dana Transfer Dipangkas, Gubernur Sumbar Minta Pusat Ambil Alih Gaji ASN Daerah Rp373 T!
-
Menkeu Purbaya 'Semprot' Bobby Nasution Cs Usai Protes TKD Dipotong: Perbaiki Dulu Kinerja Belanja!
Terkini
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut
-
Hotman 'Skakmat' Kejagung: Ahli Hukum Ungkap Cacat Fatal Prosedur Penetapan Tersangka
-
4 Fakta Korupsi Haji: Kuota 'Haram' Petugas Hingga Jual Beli 'Tiket Eksekutif'
-
Teror Bom Dua Sekolah Internasional di Tangesel Hoaks, Polisi: Tak Ada Libur, Belajar Normal!
-
Hotman Paris Singgung Saksi Ahli Kubu Nadiem: 'Pantas Anda Pakai BMW Sekarang, ya'
-
LMS 2025: Kolaborasi Global BBC Ungkap Kisah Pilu Adopsi Ilegal Indonesia-Belanda
-
Local Media Summit 2025: Inovasi Digital Mama dan Magdalene Perjuangkan Isu Perempuan
-
KPK Bongkar Modus 'Jalur Cepat' Korupsi Haji: Bayar Fee, Berangkat Tanpa Antre
-
Saksi Ahli Pidana Kubu Nadiem Beberkan Empat Syarat Penetapan Tersangka