Suara.com - Program Kampus Mengajar yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) bersama Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) dinilai meniru program Indonesia Mengajar yang digagas Anies Baswedan.
Pengamat pendidikan dari Center for Education Regulations and Development Analysis (CERDAS), Indra Charismiadji menyebut yang membedakan program gagasan Mendikbud Nadiem Makarim itu hanya pembiayaan menggunakan APBN.
"Kebiasaan copas, tidak kreatif, bukan murni pemikiran dari Kemdikbud, semuanya program orang lain (Indonesia Mengajar)," kata Indra Charismiadji saat dihubungi Suara.com, Kamis (11/2/2021).
Dia menambahkan, Kampus Mengajar juga meremehkan dunia pendidikan karena para mahasiswa tersebut tidak mempunyai kompetensi sebagai guru untuk mengajar pelajar.
"Ini menganggap remeh dunia pendidikan. Sepertinya semua orang bisa ngajar dengan baik tanpa persiapan yang matang. Apa memang para mahasiswa ini lebih baik mutunya daripada para guru yang sudah punya gelar sarjana kependidikan dan sudah 50 persen tersertifikasi?" lanjutnya.
Indra meminta Kemendikbud untuk memperbaiki kualitas dan kesejahteraan guru ketimbang mengirimkan mahasiswa ke daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar).
"Tapi kalau faktanya benar demikian berarti dunia pendidikan Indonesia bakalan hancur dan harusnya Kemdikbud membenahi kualitas guru dulu daripada mengirimkan mahasiswa untuk mengajar," tutup Indra.
Diketahui, Program Kampus Mengajar ini mengajak para mahasiswa untuk membantu pelajar sekolah dasar di daerah 3T (tertinggal, terdepan, terluar) belajar selama 12 minggu, agar tidak terjadi learning lost akibat keterbatasan akibat pandemi Covid-19.
Mahasiswa akan mendapat biaya hidup sebesar Rp 700 ribu per bulan, biaya kuliah satu semester paling tinggi Rp 2,4 juta, dan konversi kegiatan Kampus Mengajar sebesar 12 Satuan Kredit Semester (SKS). Dosen yang membimbing juga akan mendapat insentif.
Baca Juga: Syarat dan Cara Pendaftaran Kampus Mengajar 2021, Program Kampus Merdeka
Mahasiswa dapat mendaftarkan dirinya secara online melalui laman ringkas.kemdikbud.go.id/KampusMengajar2021, syarat utamanya mahasiswa semester lima dan seterusnya.
Setelah pendaftaran mahasiswa akan diseleksi. Hasil seleksi akan diumumkan pada pertengahan Maret 2021.
Dari pertengahan Maret hingga 21 Maret 2021, mahasiswa terpilih akan mendapatkan pembekalan lalu menjalani tugas mulai dari 22 Maret 2021 hingga 25 Juni 2021.
Berita Terkait
-
Anies: Lonjakan Covid-19 karena Perilaku Warga yang Tidak Taat
-
Anies Baswedan: PPKM Tak Efektif Bila Warga Tetap Keluar Kota Saat Libur
-
Merasa Tak Diakui Bekasi, Desa Pantai Bahagia: Kita Gabung Bang Anies Aja
-
Klaster Keluarga Melejit, Anies Anjurkan Warga Isolasi Terkendali Covid-19
-
Syarat dan Cara Pendaftaran Kampus Mengajar 2021, Program Kampus Merdeka
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Mahfud MD Sebut Prabowo Marah di Rapat, Bilang Bintang Jenderal Tak Berguna Jika Tidak Bantu Rakyat
-
RUU PPRT 21 Tahun Mandek, Aktivis Sindir DPR: UU Lain Kilat, Nasib PRT Dianaktirikan
-
KSPI Desak RUU PPRT Disahkan: Pekerja yang Menopang Ekonomi Justru Paling Diabaikan
-
Cegat Truk di Tol Cikampek, Polda Metro Bongkar Penyelundupan Pakaian Bekas Impor Rp 4,2 Miliar
-
Detik-detik Mencekam Pesawat Oleng Lalu Jatuh di Karawang, Begini Kondisi Seluruh Awaknya
-
Inovasi Layanan PT Infomedia Nusantara Raih Penghargaan dari Frost & Sullivan
-
PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun
-
Pramono Sebut Pengangguran Jakarta Turun 6 Persen, Beberkan Sektor Penyelamat Ibu Kota
-
Selidiki Kasus BPKH, KPK Ungkap Fasilitas Jemaah Haji Tak Sesuai dengan Biayanya
-
Ada Terdakwa Perkara Tata Kelola Minyak Mentah Pertamina Tersandung Kasus Petral, Ada Riza Chalid?