Suara.com - Foto-foto yang dirilis oleh lembaga antariksa Amerika Serikat (NASA) mengungkap luasnya penambangan emas - sebagian besar dianggap ilegal - di hutan hujan Amazon Peru.
"Sungai emas" yang ditangkap dalam gambar sebenarnya adalah lubang-lubang yang diyakini telah digali oleh penambang tanpa izin, kata NASA.
Lubang-lubang tambang itu, biasanya tersembunyi dari pandangan, jadi terlihat akibat pantulan sinar matahari.
Seorang astronaut di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS) mengambil foto-foto menakjubkan yang langka itu pada bulan Desember.
- Deforestasi hutan Amazon 'terparah sejak 2008'
- Kebakaran Amazon bisa membuat hutan tropis ini berubah menjadi padang rumput
- Kerusakan Amazon akibat penambangan ilegal dapat disaksikan dari luar angkasa
Gambar-gambar tersebut menambah bukti tentang skala kerusakan di wilayah Madre de Dios, Peru tenggara, akibat penambangan emas.
Peru adalah negara pengekspor emas terbanyak, dan Madre de Dios adalah kawasan tempat industri besar beroperasi tanpa izin hingga mempekerjakan ribuan penambang.
Kawasan tersebut memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan industri ekstraktif telah menyebabkan deforestasi besar-besaran dan kerusakan habitat penting bagi satwa liar.
Pertambangan emas juga meracuni masyarakat setempat karena para penambang menggunakan berton-ton merkuri untuk mengekstraksi komoditas berharga itu, dan para ilmuwan mengatakan sejumlah besar merkuri dilepaskan ke sungai atau atmosfer.
Lubang-lubang tempat para penambang mencari emas tampak sebagai ratusan cekungan berisi air, dikelilingi oleh lumpur di tempat vegetasi telah dihilangkan, NASA menjelaskan.
Baca Juga: Anak-anak Suku Asli Kanada: Dipisahkan dari Orang Tua dan Diambil Paksa
Para penambang mengikuti rute sungai tua tempat sedimen, termasuk mineral, terendapkan.
Di beberapa bagian wilayah, yang merupakan rumah bagi beberapa spesies termasuk monyet, jaguar, dan kupu-kupu, para ilmuwan percaya bahwa pertambangan adalah penyebab utama deforestasi.
Pada Januari 2019, sebuah studi menemukan bahwa pertambangan emas menghancurkan sekitar 22.930 hektare hutan hujan Amazon Peru pada tahun 2018, menurut organisasi Monitoring of the Andean Amazon Project.
Didukung oleh kenaikan harga emas, masyarakat dari komunitas lokal yang seringkali miskin melihat peluang untuk mencari nafkah dari pertambangan. Pada tahun 2012, diperkirakan ada 30.000 penambang skala kecil yang bekerja di wilayah subur tersebut.
Di bagian lain Peru, La Pampa, demam emas yang berlangsung hampir satu dekade akhirnya dihentikan oleh pemerintah pada 2019 ketika sekitar 5.000 penambang diusir.
Berita Terkait
-
Amazon Tutup Seluruh Toko Swalayan, Apa Penyebabnya?
-
Sinopsis Film Korea Amazon Bullseye, Ryu Seung-ryong Jadi Pelatih Tim Panahan
-
Xiaomi Rilis E-Reader Anyar: Harga Murah, Penyimpanan 512 GB
-
Jadi Bintang Utama, Alan Ritchson Mainkan Film Terbaru tentang Navy SEAL
-
Kabar Gembira! Karyawan Amazon Bakal Mendapatkan Kenaikan Gaji hingga Tunjangan
Terpopuler
- Pelatih Argentina Buka Suara Soal Sanksi Facundo Garces: Sindir FAM
- Kiper Keturunan Karawang Rp 2,61 Miliar Calon Pengganti Emil Audero Lawan Arab Saudi
- Usai Temui Jokowi di Solo, Abu Bakar Ba'asyir: Orang Kafir Harus Dinasehati!
- Ingatkan KDM Jangan 'Brengsek!' Prabowo Kantongi Nama Kepala Daerah Petantang-Petenteng
- 30 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 28 September: Raih Hadiah Prime Icon, Skill Boost dan Gems Gratis
Pilihan
-
Lowongan Kerja PLN untuk Lulusan D3 hingga S2, Cek Cara Daftarnya
-
Here We Go! Jelang Lawan Timnas Indonesia: Arab Saudi Krisis, Irak Limbung
-
Berharap Pada Indra Sjafri: Modal Rekor 59% Kemenangan di Ajang Internasional
-
Penyumbang 30 Juta Ton Emisi Karbon, Bisakah Sepak Bola Jadi Penyelamat Bumi?
-
Muncul Tudingan Ada 'Agen' Dibalik Pertemuan Jokowi dengan Abu Bakar Ba'asyir, Siapa Dia?
Terkini
-
Pemprov DKI Bangun Dua Kantor Kelurahan Hasil Pemekaran Kapuk, Kejari Jakbar Ikut Kawal Anggaran
-
Tren Penindakan Korupsi 2024 Anjlok, Kerugian Negara Justru Meroket
-
DPR Desak Pemerintah Gerak Cepat Tangani Ambruknya Musala Ponpes Al Khoziny di Sidoarjo
-
Perempuan Masih Jadi Objek Politik? Kritik Pedas Mahasiswi untuk Demokrasi Indonesia
-
Cuaca Hari Ini: Hujan Merata di Kota-kota Besar Jawa dan Sumatera
-
Pengacar Arya Daru Pangayunan Minta Polisi Dalami Sosok Vara dan Dion, Siapa Dia?
-
Guru Besar IPB: Petani Dituntut Taat Kebijakan, Tapi Bantuan Benih dan Pupuk Masih Jauh dari Cukup
-
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Dugaan Korupsi Program Digitalisasi Pendidikan
-
1.300 UMKM Siap Unjuk Gigi di Kompetisi Perdana Shopee Jagoan UMKM Naik Kelas
-
Merasa Terlindungi, Barang Pemberian Kapolda Herry Heryawan Bikin Penyandang Tunarungu Ini Terharu