Suara.com - Kepala Dinas Pertanian Perikanan dan Peternakan (Dispertanak) Kota Kotamobagu, Mohammad Yahya, menepis kabar kelangkaan pupuk bersubsidi di Kotamobagu, Sulawesi Utara.
Yahya menyebut pupuk bersubsidi tidak langka. Menurutnya, pupuk bersubsidi hanya diperuntukkan bagi petani yang telah terdaftar dalam eRDKK atau elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok, yang diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) guna meningkatkan ketepatan sasaran penyaluran.
“Masyarakat yang memiliki kartu tani, akan diberikan pupuk sesuai dengan luas lahan yang dimiliki petani,” jelasnya.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo juga menegaskan hal serupa dengan mengatakan stok pupuk bersubsidi sudah dijamin ketersediaannya oleh pihak produsen.
"Jadi kita tegaskan lagi, pupuk bersubsidi tidak langka. Pupuk bersubsidi tersedia dan bisa ditebus. Tapi memang tidak semua petani bisa mendapatkannya. Karena jumlahnya terbatas, pupuk subsidi hanya diperuntukan bagi petani yang telah menyusun dan tercatat eRDKK," jelasnya, Sabtu (13/2/2021).
Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, juga menepis kabar kelangkaan stok pupuk bersubsidi. Ia menjelaskan kriteria khusus bagi petani yang berhak mendapatkan pupuk subsidi.
"Pupuk bersubsidi sangat terbatas. Oleh karena itu, dibuat kriteria penerimanya. Yaitu petani yang memiliki KTP, memiliki lahan maksimal 2 hektare, tergabung dalam kelompok tani, dan telah menyusun eRDKK," jelasnya.
Sarwo Edhy mengatakan, penerima pupuk bersubsidi sendiri telah melewati verifikasi bertahap.
"Verifikasi sudah dilakukan dari kelompok tani, kemudian diverifikasi lagi di tingkat kebupaten/kota sebelum dikirim ke provinsi. Di tingkat provinsi pun diverifikasi lagi sebelum dikirim ke pusat. Di pusat, kitia masih memberikan kesempatan untuk merevisi data sebelum disahkan. Jadi tahapannya berjenjang agar program ini tepat sasaran," tandasnya.
Baca Juga: Mengenal Pisang Kepok dan Pisang INA 03, Hasil Pemuliaan Kementan
Berita Terkait
-
Mengenal Pisang Kepok dan Pisang INA 03, Hasil Pemuliaan Kementan
-
Jelang Bulan Suci, Mentan Pastikan Ketersediaan Kebutuhan Pangan Nasional
-
Tokoh Masyarakat Sumba Tengah Apresiasi Food Estate di Nusa Tenggara Timur
-
Kehadiran Food Estate di NTT Mampu Perbaiki Ekonomi Masyarakat
-
Petani dalam Program Food Estate akan Terima Asuransi Usaha Tani Padi
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
-
Ketika Serambi Mekkah Menangis: Mengingat Kembali Era DOM di Aceh
Terkini
-
Pertikaian Berdarah Gegerkan Condet, Satu Tewas Ditusuk di Leher
-
DPR Kejar Target Sahkan RKUHAP Hari Ini, Koalisi Sipil Laporkan 11 Anggota Dewan ke MKD
-
Siswa SMP di Tangsel Tewas Akibat Perundungan, Menteri PPPA: Usut Tuntas!
-
Klarifikasi: DPR dan Persagi Sepakat Soal Tenaga Ahli Gizi di Program MBG Pasca 'Salah Ucap'
-
Kondisi Terkini Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta: Masih Lemas, Polisi Tunggu Lampu Hijau Dokter
-
Duka Longsor Cilacap: 16 Nyawa Melayang, BNPB Akui Peringatan Dini Bencana Masih Rapuh
-
Misteri Kematian Brigadir Esco: Istri Jadi Tersangka, Benarkah Ada Perwira 'W' Terlibat?
-
Semangat Hari Pahlawan, PLN Hadirkan Cahaya Bagi Masyarakat di Konawe Sulawesi Tenggara
-
Diduga Rusak Segel KPK, 3 Pramusaji Rumah Dinas Gubernur Riau Diperiksa
-
Stafsus BGN Tak Khawatir Anaknya Keracunan karena Ikut Dapat MBG: Alhamdulillah Aman