Suara.com - Peneliti dari Perkumpulan Eutenika, Anton Novenanto, meminta publik dan pemerintah tidak salah mengartikan bencana industrial.
Anton menilai bencana industrial bukan peristiwa kebetulan, namun terjadi karena kesalahan manusia dalam mengeksploitasi alam.
“Jadi bencana industrial itu bukan bencana accidental, tapi sistematik,” kata Anton lewat video diskusi daring. Selasa (18/2/2021).
Anton yang juga dosen di Universitas Brawijaya Malang ini kemudian menyampaikan salah satu contoh bencana industrial yang terjadi bukan karena kebetulan. Contohnya seperti peristiwa semburan Lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur pada 2006 lalu.
“Salah satu argumen saya adalah lumpur lapindo itu sistematik karena dia diberi izin untuk melakukan pengeboran, sehingga kemudian tidak ada pemantauan. Sistematik dalam artian pembiaran,” jelas Anton.
Di samping itu, kata Anton, kesalahpahaman mengartikan bencana industrial sebagai peristiwa yang kebetulan akan berdampak terhadap pencegahan dan penanggulangannya pada kemudian hari.
“Sehingga mengabaikan kompleksitas problem dan keterbatasan kita menjangkau rantai dampak yang terus meluas,” ujar Anton.
Selain itu, turut juga berdampak terhadap kepercayaan publik terhadap pemerintah, sebab mengartikan bencana industrial sebagai peristiwa yang kebetulan terjadi.
“Nah ini jika tidak diatasi akan menjadi preseden untuk peristiwa selanjutnya,” ucap Anton.
Baca Juga: Ada Potensi Logam Tanah Jarang dalam Lumpur Lapindo
Berita Terkait
-
Kritik PPKM Mikro, Ini Penjelasan Dekan FISIP Universitas Brawijaya Malang
-
Pakar Geofisika Ini Sebut Suara Dentuman di Malang Ulah Manusia
-
ESDM Temukan Potensi Logam Tanah Jarang dalam Lumpur Lapindo
-
Ada Potensi Logam Tanah Jarang dalam Lumpur Lapindo
-
Darurat Banjir di Kota Malang, Pakar Sebut Minimnya Ruang Resapan
Terpopuler
- Selamat Datang Mees Hilgers Akhirnya Kembali Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
- Omongan Menkeu Purbaya Terbukti? Kilang Pertamina di Dumai Langsung Terbakar
- 2 Cara Menyembunyikan Foto Profil WhatsApp dari Orang Lain
- Sampaikan Laporan Kinerja, Puan Maharani ke Masyarakat: Mohon Maaf atas Kinerja DPR Belum Sempurna
- Selamat Tinggal Timnas Indonesia Gagal Lolos Piala Dunia 2026, Itu Jadi Kenyataan Kalau Ini Terjadi
Pilihan
-
5 Rekomendasi HP 2 Jutaan Memori 256 GB, Pilihan Terbaik Oktober 2025
-
Geger Shutdown AS, Menko Airlangga: Perundingan Dagang RI Berhenti Dulu!
-
Seruan 'Cancel' Elon Musk Bikin Netflix Kehilangan Rp250 Triliun dalam Sehari!
-
Proyek Ponpes Al Khoziny dari Tahun 2015-2024 Terekam, Tiang Penyangga Terlalu Kecil?
-
Evakuasi Ponpes Al-Khoziny: Nihil Tanda Kehidupan, Alat Berat Dikerahkan Diirigi Tangis
Terkini
-
Menteri Haji Ingin Samakan Masa Tunggu Haji Jadi 26,4 Tahun di Seluruh Indonesia, Begini Rencananya
-
Jawab Tantangan Yusril, Delpedro Cs Ajukan Praperadilan ke PN Jaksel
-
Korupsi Wastafel, Anggota DPRK Aceh Besar jadi Tersangka usai Polisi Dapat 'Restu' Muzakir Manaf
-
Seleksi Super Ketat Kementerian Haji, Kenapa 200 Nama Calon Pejabat Harus Ditelusuri KPK?
-
Dengan Suara Bergetar, Ayah Nadiem Makarim: Saya Yakin Betul Dia Jujur
-
Keseruan Oma Ilah dan Opa Sutarto Ikut Sekolah Lansia
-
Cak Imin di Ponpes Al Khoziny: Hentikan Semua Proyek Pesantren Tanpa Ahli
-
Karma Instan! 2 WN China Auto Diusir dari Indonesia Gegara Nyolong Duit di Pesawat
-
Jerit Hati Ibunda dan Ayah Nadiem Makarim di Pengadilan: Dia Jujur, Kami Tak Menyangka Ini Terjadi
-
Roy Suryo Klaim Kantongi Ijazah Palsu Jokowi Langsung dari KPU: Kami Berani Mati, Adili Jokowi!