Suara.com - Deden mengungkap hal terakhir yang diucapkan Nenek Maryati sebelum meninggal. Perempuan paruh baya itu meninggal dunia saat rumahnya di kawasan RW 4 Kelurahan Cipinang Melayu, Jakarta Timur terendam banjir.
Deden mengaku sempat menyuapi mendiang ibunya sebelum ajal menjemput. Saat itu, kata Deden, Maryati mengucapkan permintaan terakhir. Kepada sang anak, Maryati meminta agar Deden memakamkan jenazahnya di Cimanggis Depok, Jawa Barat.
“Jadi pas saya suapi makan sebelum meninggal, Ibu bilang, kalau sudah enggak ada dimakamkan di Cimanggis,” kata Deden saat berbincang dengan Suara.com di Kelurahan Cipinang Melayu, Senin (22/2/2021).
Deden pun bercerita, sebelum meninggal, Nenek Maryati sempat mengeluh kedinginan hingga menggigil sekitar pukul 09.00 WIB, berbarengan dengan masuknya genangan air ke rumahnya.
“Saat itu saya lagi angkut-angkut barang, mungkin karena ada air, jadi dinggin dan menggigil gitu,” kata dia.
Pada saat kondisi kedinginan mendiang Nenek Maryati sempat mengaku lapar, kemudian diberi bubur ayam oleh Deden. Kemudian saat air perlahan meninggi, mendiang Nenek Maryati di amankan Deden ke lantai dua rumahnya.
“Sempat mau di bawa ke pengungsian, tapi air sudah sedada saya, jadi sama amankan di lantai dua,” ujar Deden.
Lalu sekitar pukul 14.00 mendiang Nenek Maryati kembali meminta makan, namun karena rumahnya dalam kondisi tergenang air dan tidak bisa memasak, Deden pergi ke lokasi pengungsian mencari nasi.
“Sekitar jam setengah tigaan saya kembali bawa nasi, saya suapin sampai dua kali, dikasih minum. Tiba-tiba ibu saya sesak gitu lalu akhirnya meninggal,” jelas Deden.
Baca Juga: Nenek yang Meninggal saat Cipinang Melayu Banjir Sempat Menggigil dan Lapar
Deden pun mengatakan, jika ibunya meninggal bukan karena banjir, meski kata dia Nenek Maryati tidak memiliki riwayat penyakit kecuali darah tinggi.
“Bukan karena banjir. Enggak punya penyakit, tapi mungkin darah tinggi. Darah tinggi saja setau saya,” ujarnya.
Dia bahkan mengatakan, jauh hari sebelum meninggal, ibunya dalam kondisi sehat.
“Sehat tidak sakit, palingan pusing doang,” ujar Deden.
Setelah dievakuasi dari kediamannya, jenazah Maryati kemudian dibawa ke Cimanggis Depok untuk dikebumikan.
Diketahui, proses evakuasi jenazah korban banjir itu dilakukan dengan menggunakan perahu karet. Proses evakuasi jenazah Maryati juga dibantu oleh warga setempat.
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 5 HP Murah RAM 8 GB Memori 256 GB untuk Mahasiswa, Cuma Rp1 Jutaan
- Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
- 5 Sunscreen Terbaik Mengandung Kolagen untuk Usia 50 Tahun ke Atas
- 8 Lipstik yang Bikin Wajah Cerah untuk Ibu Rumah Tangga Produktif
Pilihan
-
Vinfast Limo Green Sudah Bisa Dipesan di GJAW 2025, Ini Harganya
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
Terkini
-
KPK Tancap Gas Sidik Korupsi Bansos, Meski Rudi Tanoe Terus Ajukan Praperadilan
-
Malam Penganugerahan Pegadaian Media Awards 2025 Sukses Digelar, Ini Daftar Para Jawaranya
-
Sekjen PBNU Minta Pengurus Tenang di Tengah Isu Pelengseran Gus Yahya dari Kursi Ketua Umum
-
Kader Muda PDIP Ditantang Teladani Pahlawan: Berjuang Tanpa Tanya Jabatan
-
Kementerian PU Tingkatkan Kapasitas Petugas Pelayanan Publik
-
Bukan Cuma Guru Ngaji, Ketua Kelompok Pengajian di Jember Kini Dapat Uang Insentif
-
Siswa Mengadu soal Perundungan di Sekolah, Wagub Rano Karno Janji Usut Tuntas
-
Mendagri Harap Karang Taruna Jadi Motor Penggerak Perubahan Desa
-
Tak Terima Jadi Tersangka, Kakak Hary Tanoe Kembali Ajukan Praperadilan Lawan KPK
-
Hadiri Acara 50 Tahun Kemerdekaan Republik Angola, Mendagri: Kehormatan Besar bagi Rakyat Indonesia