Suara.com - Epidemiolog dari Universitas Griffith Australia, Dicky Budiman, menyayangkan aksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyapa masyarakat yang berkerumun di Maumere, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Ia menilai, meski Jokowi telah divaksin bukan berarti tak bisa terpapar covid-19. Apalagi NTT pengendalian covidnya dinilai buruk.
Dicky mengatakan, performa pengendalian covid di NTT dinilai sangat buruk. Testing hingga Tracing yang dilakukan di NTT sangat rendah. Sehingga NTT merupakan zona beresiko tinggi penyebaran covid.
"Artinya beliau datang ke zona beresiko tinggi, sehingga harus dihindari keramaian seperti itu berbahaya buat presiden kita. Walaupun beliau sudah divaksin bukan berarti tidak akan terinfeksi. Apalagi dalam situasi ramai begitu," kata Dicky saat dihubungi Suara.com, Rabu (24/2/2021).
Menurutnya, meski Jokowi menyapa dari atas mobil bukan berarti hal tersebut tidak beresiko terhadap penularan virus corona. Dicky pun meminta Jokowi perilakunya agar lebih aman buat dirinya sendiri dan masyarakat.
"Selain 3 M meminimalisir mobilitas mencegah keramaian kerumunan itu contoh yang harus kita berikan. Dan situasi pandemi kita perlu keteladanan dan perlu memberikan contoh konsistensi komitmen untuk mematuhi prokes yang penting tidak hanya siapa pun yg melakukan tapi juga untuk masyarakat yang berkontribusi pandemi yang belum terkendali ini," tandasnya.
Viral video Jokowi
Sebelumnya video Presiden Joko Widodo menyambut masyarakat di Maumere, Nusa Tenggara Timur menuai kritik publik.
Kehadiran Jokowi dituding telah menciptakan kerumunan di tengah pandemi Covid-19 yang belum juga usai.
Baca Juga: Viral Video Jokowi Disambut Kerumunan Warga di NTT, Publik Ramai Mengkritik
Beberapa kritik tersebut diungkapkan lewat cuitan-cuitan warganet di Twitter.
Dihimpun Suara.com pada Rabu (24/2/2021), video kunjungan Jokowi ke Maumere yang berlangsung pada hari Selasa lalu masih ramai dikomentari warganet.
"Jika tidak ada sanksi terhadap pelanggaran protokol kesehatan sebagaimana ditimpakan kepada pelanggar yang sama, bahkan beberapa diantaranya hingga ditahan, maka hapuskan aturan tsb dan bebaskan mereka yang didakwa dengan aturan tsb," tulis akun @AzzamIzzulhaq.
"Mungkin ini yang disebut kerumunan yang sesuai dengan Undang-undang," kucau @kholis*****.
"Dokter Tirta, Satgas Covid serta tenaga medis menangis melihat ini," imbuh @andy******.
Dalam video yang beredar, warga ramai-ramai melambaikan tangan ke arah Presiden, sementara Jokowi pun muncul dari atap mobilnya untuk membalas sapaan warga.
Berita Terkait
-
Bandingkan Kerumunan Jokowi dan Habib Rizieq, Iwan Sumule: Rakyat Dihukum
-
Viral Video Jokowi Disambut Kerumunan Warga di NTT, Publik Ramai Mengkritik
-
Viral Video Presiden Jokowi di Sumba Diserbu Emak-Emak Bikin Heboh
-
5 Fakta Kerumunan Warga Sambut Jokowi, Abai Prokes dan Pusingkan Paspampres
-
Viral Nona Maumere Teriak ke Jokowi: Pak Aku Mencintai Salah Satu Ajudanmu
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
Terkini
-
Dua Pria Ditangkap Terkait Pencurian Permata Berharga di Museum Louvre
-
Mengenang Johnson Panjaitan: Kritik Keras untuk Polri dan Ingatkan 'Potong Kepalanya'
-
Jaksa Ungkap Detik-detik Kompol Yogi dan Ipda Aris Habisi Brigadir Nurhadi di Gili Trawangan
-
Pramono Anung Pastikan Kasus Sumber Waras Tuntas, Siap Bangun RS Tipe A di Atas Lahan 3,6 Hektar
-
Kasus Kereta Anjlok Terus Berulang, DPR Minta Kemenhub Lakukan Audit Keselamatan Independen
-
Menhut Raja Juli Minta Maaf ke Warga Papua Usai BKSDA Bakar Mahkota Cenderawasih: Ini Jadi Catatan
-
Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
-
Mulai Dibahas Hari Ini, DPR Berharap Biaya Haji 2026 Turun Lagi Tanpa Mengurangi Kualitas
-
Jatinegara Berdarah: Pria Nekat Tebas Leher Kenalan Gara-Gara Sabu, Ini Motifnya!
-
Nasib Sahroni dan Nafa Urbach di Ujung Tanduk, Sidang Etik MKD Digelar Akhir Bulan Ini