Suara.com - Hujan deras yang mengguyur Kota Semarang, Jawa Tengah, Selasa (22/2/2021) sore membuat Kompleks Kantor Gubernur Jateng, di Jalan Pahlawan pun sempat terendam. Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengaku kaget mendapat laporan bahwa kompleks kantornya terendam banjir.
Menurutnya, hal ini belum pernah terjadi, bahkan ketika Semarang dilanda hujan deras selama 2 hari pada 6-7 Februari lalu.
"Agak aneh, pada saat saya masih di Kudus, dilapori kondisi kantor banjir, itu aneh. Menurut saya, karena di bagian parkir itu, airnya nggak bisa keluar, itu impossible pasti ada yang tersumbat," ujarnya.
Genangan air merendam Gedung B dan halaman parkir belakang sejak pukul 16.00 WIb dan surut 1,5 jam kemudian.
Kabar kantornya kebanjiran ini pun sampai ke telinga Ganjar, usai mengecek jalan rusak di jalur pantai utara (pantura) dan kemajuan vaksinasi di Kudus. Ganjar tiba kantornya sekitar pukul 20.00 WIB.
Saat datang, banjir di kantornya sudah surut, hanya tersisa genangan di beberapa titik. Ia kemudian menengok bagian parkir di belakang Gedung B,yang viral terendam banjir setinggi lutut kaki orang dewasa.
"Niki wau dijebol pak (Ini tadi dijebol pak),” ujar salah seorang ASN Pemprov, menunjuk tanggul pagar dari proyek pembangunan dari DPRD Jateng.
Ganjar pun langsung menuju ke area pembangunan dan bertanya pada pengelola proyek. Kepada Ganjar, pengelola proyek menyebut jika banjir diakibatkan oleh aliran air dari arah jalan Menteri Supeno yang masuk ke kompleks Gubernuran melalui pintu belakang dekat Gedung F atau Gedung Dharma Wanita.
"Ini nggak pernah sampai begini lho pak. Kalau saya dengar dari penjelasan Anda, kemudian tadi tanggul kecil itu dijebol, ya airnya tidak bisa mengalir karena tanggul kecilnya itu. Saya minta selama cuaca seperti ini tidak usah ditanggul dulu," ujar Ganjar pada pengelola proyek.
Baca Juga: Ganjar Pranowo Buntuti Prabowo dalam Simulasi Pilpres, PDIP Bilang Begini
Ganjar kemudian mengecek jalan Menteri Supeno, dekat Masjid At-Taqwa yang juga diduga jadi sumber banjir di kantornya. Saat melihat gorong-gorong, Ganjar langsung meminta stafnya untuk menugaskan Dinas PU melakukan pengerukan.
Ganjar mengatakan, dari hasil pantauannya, ada dua penyebab kompleks gubernuran kebanjiran, yakni akibat adanya tanggul dari pagar pengerjaan proyek dari DPRD Jateng dan dari saluran air di belakang kantornya yang mengalami sedimentasi.
"Maka ketahuan, pembangunan gedung DPRD ini, karena ternyata antar bangunan ini sampai dengan pintu pagar di sana, di mana yang di bawah itu, biasanya dipakai untuk jalur parkir, termasuk seandainya air lewat itu, sebenarnya sudah miring, jadi nyaris sebenarnya tidak mungkin ini banjir. Ternyata ada tanggul kecil di situ, ada tanggul kecil yang menutup antara gedung ini sampai pagar sana. Jadi betul-betul air nggak punya kesempatan lewat," tutur Ganjar.
Ganjar pun telah meminta pengelola untuk tidak membuat tanggul di areal pagar proyek. Selain itu, Ganjar juga mengecek bagian belakang kantornya dan memerintahkan Dinas PU untuk mengeruk saluran air yang terjadi sedimentasi.
"Tadi saya minta untuk malam ini sampahnya dikeruk, sedimennya dikeruk. Saya khawatir nggak kelihatan itu yang masuk di sana di dalamnya tersumbat tau tidak. Kalau itu sudah bisa dibolong, terus kemudian bisa di ambil sampahnya mudah mudahan lebih lancar," ucap Ganjar.
Di sisi lain, Ganjar yang mendapat laporan bahwa Simpang Lima tergenang banjir tinggi, sehingga ia langsung menghubungi BBWS Pemali-Juana dan kepala daerah setempat untuk segera mengaktifkan seluruh pompa yang ada di Kota Semarang.
"Tadi saya juga sempat kontak wali kota dan BBWS agar semua pompa di-onkan seluruh Semarang. Maka kurang lebih 1 jam, yang Simpang Lima sudah surut," tandasnya.
Berita Terkait
-
Tanggapi Soal Banjir Semarang, Ganjar Pranowo: Saya yang Salah
-
Soal Banjir, Dahnil Anzar Ajak Semua Pihak Berlomba-lomba dalam Kebaikan
-
Kecuali Jateng, Kasus Aktif Covid-19 di 7 Provinsi Jawa - Bali Turun
-
Ganjar Pranowo Minta Raperda RTRW di Kabupaten dan Kota Segera Diselesaikan
-
Vaksinasi di Jawa Tengah, Ganjar Minta Kepala Daerah Serius Mengawal
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Apa Jabatan Nono Anwar Makarim? Ayah Nadiem Makarim yang Dikenal Anti Korupsi
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
Pilihan
-
Jurus Baru Menkeu Purbaya: Pindahkan Rp200 Triliun dari BI ke Bank, 'Paksa' Perbankan Genjot Kredit!
-
Sore: Istri dari Masa Depan Jadi Film Indonesia ke-27 yang Dikirim ke Oscar, Masuk Nominasi Gak Ya?
-
CELIOS Minta MUI Fatwakan Gaji Menteri Rangkap Jabatan: Halal, Haram, atau Syubhat?
-
Hipdut, Genre Baru yang Bikin Gen Z Ketagihan Dangdut
-
Tak Hanya Soal Ekonomi! Celios Ungkap Jejak Tiongkok di Indonesia Makin Meluas, Ini Buktinya
Terkini
-
Mengapa Sjafrie Sjamsoeddin Jadi Pilihan Prabowo untuk Menko Polkam Ad Interim?
-
Yudo Sadewa Viral, Berapa Anak Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa?
-
Tanggul Beton Misterius 3 Km Mendadak Muncul di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa Ini?
-
Usai Rapat di DPR, Menkeu Purbaya Tancap Gas ke Istana, Mau Lapor Prabowo
-
Yusril Sebut Tersangka Pembakar Gedung DPRD Makassar Dijerat UU ITE: Mereka Tak Terindikasi Makar
-
Dinilai Sakiti Hati Rakyat, PDIP Didesak Copot Deddy Sitorus dan Lasarus dari DPR
-
Belanda Larang Dua Menteri Israel Masuk Zona Schengen
-
Nasib WNI di Tengah Kerusuhan Nepal yang Memanas, Ini Penjelasan Kemlu
-
6 Poin Pertemuan Empat Mata Prabowo dan Dasco, Salah Satunya 'Era Baru DPR'
-
Anak Gajah 'Tari' Ditemukan Mati Mendadak di Tesso Nilo, Penyebab Masih Misterius