Suara.com - Anggak Langlang Dirgantara, pemuda berusia 26 tahun dari Desa Daditunggal, Kecamatan Ploso, Jombang, Jawa Timur, melakukan berbagai inovasi teknologi untuk memenuhi kebutuhan penduduk di daerahnya yang umumnya menggeluti sektor pertanian.
Hari itu, semburat bunga api berkali-kali menyembur dari lempengan besi yang ada di depan Anggak.
Agar aman dari semburan tersebut, Anggak melindungi matanya dengan kacamata khusus.
Sesekali kacamata dibuka ketika aktivitas pengelasan berhenti. Anggak kemudian memicingkan mata. Melihat benda yang ada di depannya sudah simetris apa belum.
Itulah kesibukan sehari-hari yang dilakukan Anggak selama pandemi. Dia menciptakan alat-alat pertanian di bengkel sederhana.
Anggak menyadari, yang dibutuhkan petani bukan hanya lahan. Tapi juga inovasi teknologi pertanian sehingga petani lebih dimudahkan dalam mengelola lahan.
“Ini sedang membuat mesin chopper. Yakni mesin untuk pencacah rumput dan batang jagung. Hasil cacahan tersebut biasanya digunakan untuk pakan ternak,” kata Anggak dalam laporan Beritajatim.com, Rabu (24/2/2021).
Dari bengkel sederhana itulah Anggak menciptakan berbagai inovasi.
Membeli bahan baku dari lempengan besi, merekatkannya dengan mesin pengelas, kemudian mengecatnya. Makan tak heran, mesin yang diciptakan oleh Anggak, tampilannya juga menarik.
Baca Juga: Bagaimana Memastikan Muda-mudi Papua Terus Berinovasi?
Selain mesin coper, di bengkel yang sederhana juga lahir berbagai peralatan pertanian lainnya. Semisal, mixer (pengaduk pakan), mesin pelet, skru atau penghantar biji ke mesin giling. Mesin-mesin tersebut banyak dipesan petani, peternak, serta pengusaha pakan ternak.
Proses pembuatan alat pertanian di Desa Daditunggal
“Para pemesan bukan hanya dari Jombang, tapi juga wilayah lain. Bahkan hingga ke luar Jawa Timur. Kalau diskmilt danakru ini pesanan orang dari Pekalongan Jawa Tengah. Ini sudah siap kita kirim,” kata alumnus Madrasah Pesantren Darul Ulum, Tembelang, Jombang.
Anggak menambahkan, peralatan yang sekarang lagi banyak diminati adalah mesin pencacah dan coper. Pemesannya datang dari beberapa wilayah di Jawa Timur, Jawa Tengah, bahkan Palembang di Sumatera Selatan.
“Alhamdulillah banyak pesanan. Yang penting bisa membantu petani,” ujarnya.
Karena banyaknya pesanan itulah, Anggak sempat kuwalahan melakukan produksi.
Berita Terkait
-
Indonesia Smart Nation Awards 2025: Momentum Penghargaan Bagi Daerah dengan Inovasi Unggulan
-
BTN Gandeng Arsitek Hingga Pengembang Gali Inovasi Baru Sektor Properti
-
524 Ribu Referral Pinjaman BRI Didukung AgenBRILink, Terus Perluas Akses Layanan ke Pelosok Negeri
-
Azarine x Sanrio Series, Kolaborasi Make-Up Ter-cute Tahun Ini!
-
Kapasitas, Bukan Politik: Dua Alasan Utama di Balik Penunjukan Arif Satria Sebagai Kepala BRIN
Terpopuler
- Breaking News! PSSI Resmi Umumkan Pelatih Timnas Indonesia
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
- 5 Rekomendasi Cushion Mengandung Skincare Anti-Aging Untuk Usia 40 Ke Atas
- Djarum Buka Suara soal Pencekalan Victor Hartono dalam Kasus Dugaan Korupsi Tax Amnesty
- 5 Smartwatch Terbaik untuk Olahraga dan Pantau Detak Jantung, Harga Mulai Rp300 Ribuan
Pilihan
-
Timnas Indonesia: U-17 Dilatih Timur Kapadze, Nova Arianto Tukangi U-20, Bojan Hodak Pegang Senior?
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
Terkini
-
Dari IPB hingga UGM, Pakar Pangan dan Gizi Siap Dukung BGN untuk Kemajuan Program MBG
-
Menhaj Rombak Skema Kuota Haji: yang Daftar Duluan, Berangkat Lebih Dulu
-
Isu Yahya Cholil Staquf 'Dimakzulkan' Syuriyah PBNU, Masalah Zionisme Jadi Sebab?
-
Siap-siap! KPK akan Panggil Ridwan Kamil Usai Periksa Pihak Internal BJB
-
Bukan Tax Amnesty, Kejagung Cekal Eks Dirjen dan Bos Djarum Terkait Skandal Pengurangan Pajak
-
Menhaj Irfan Siapkan Kanwil Se-Indonesia: Tak Ada Ruang Main-main Jelang Haji 2026
-
Tembus Rp204 Triliun, Pramono Klaim Jakarta Masih Jadi Primadona Investasi Nasional
-
Nestapa Ratusan Eks Pekerja PT Primissima, Hak yang Tertahan dan Jerih Tak Terbalas
-
Ahli Bedah & Intervensi Jantung RS dr. Soebandi Jember Sukses Selamatkan Pasien Luka Tembus Aorta
-
Wamen Dzulfikar: Polisi Aktif di KP2MI Strategis Perangi Mafia TPPO