Suara.com - Menteri Sosial Tri Rismaharini mengatakan pihaknya akan mengalihkan dana pengadaan gedung untuk operasional penanganan pascabencana.
Ini dilakukan agar dalam pelaksanaan penanganan bencana yang terjadi di banyak daerah bisa lebih maksimal.
Hal itu dikatakan Risma saat menyerahkan bantuan alat kesehatan (alkes) kepada Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di halaman Balai Kota Surabaya, Minggu (28/2/2021) pagi.
Risma juga ingin langkah ini diikuti tiap pemerintah daerah lainnya.
“Mengingat terjadi musibah bencana alam di seluruh nusantara, maka pengadaan gedung diubah untuk memaksimalkan penanganan bencana,” ujar Risma.
Pemda disebut Risma mempunyai peran strategis dalam mengatasi bencana di daerah masing-masing.
Selain itu pihaknya akan membantu dengan mengirimkan buffer stock ke lokasi.
“Kami siapkan buffer stock yang sewaktu-waktu bisa dikirim cepat. Tapi itu tergantung Pemda bisa mengatasi bencana yang terjadi. Nanti, kita lihat mampu atau tidak dan seperti apa yang dibutuhkan di lokasi bencana,” tuturnya.
Selama penanganan pascabencana, Risma mengimbau tiap Pemda sudah mandiri dengan memiliki tenda hingga dapur umum sendiri.
Baca Juga: Serahkan Bantuan Alat Kesehatan, Risma Ajak Pemda Mandiri Tangani Bencana
Dengan cara ini, kata Risma, maka penanganan bencana bisa dimulai sebelum Kemensos datang.
"Sudah diberikan kepada Pemda, berupa dapur umum, tenda, genset dan perahu. Termasuk diusulkan pembangunan gedung agar ditiadakan untuk memaksimalkan upaya penanganan pasca terjadi bencana alam," jelasnya.
Di Surabaya, Risma memberikan bantuan dua jenis alkses, berupa hand sanitizer sebanyak 448 karton dan masker medis sebanyak 32 karton.
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengapresiasi bantuan tersebut karena memang sekarang ini sedang dibutuhkan oleh tenaga kesehatan (nakes) dan masyarakat.
"Terima kasih atas bantuan dari Ibu Mensos, dan kami akan salurkan kepada para nakes dan masyarakat yang membutuhkan. Khususnya dalam upaya pencegahan Covid-19. Terlebih di Surabaya sudah mememasuki zona hijau," ujarnya.
Berita Terkait
-
Fakta di Balik Aisar Khaled Diusir di Bali, Ternyata Ini Biang Keroknya
-
Bali Diterjang Banjir, Bagaimana Nasib Jaringan XLSMART? Ini Update Terbarunya
-
75 Persen Bansos Triwulan III Sudah Tersalur, Mensos Akui Masih Ada Bantuan Nyangkut!
-
18 Orang Meninggal, Sheila Marcia Semprot Pembuat Video Lucu Banjir Bali
-
Bukan Sekadar Gonggongan, Anjing Peliharaan Jadi Pahlawan, Selamatkan Warga dari Banjir Bali
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
Terkini
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi
-
Menkeu Purbaya Ultimatum ke Pengelolaan Program Makan Gratis: Nggak Jalan, Kita Ambil Duitnya!
-
Eks Kapolri Tegaskan Polri di Bawah Presiden: Perspektif Historis dan Konstitusional
-
J Trust Bank Desak Crowde Lebih Kooperatif dan Selesaikan Kewajiban
-
KPK: Penyidikan Korupsi Haji Tidak Mengarah ke PBNU
-
Ancol Rencanakan Reklamasi 65 Hektare, Pastikan Tak Gunakan Dana APBD
-
Dirut PAM Jaya Jamin Investor Tak Bisa Paksa Naikkan Tarif Air Pasca-IPO