Suara.com - Ketua Umum Komite Nasional Indonesia untuk Irigasi dan Drainase (KNI-ID) yang baru, Sarwo Edhy, mendorong pelaksanaan program food estate guna menyediakan sumber pangan yang layak untuk masyarakat.
Hal itu disebutkan Sarwo Edhy dalam acara penobatan dalam Kongres INACID/KNI-ID yang digelar di Bandar Lampung, 27-38 Februari 2021. Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) itu juga menyampaikan terima kasih atas jabatan baru yang diamanatkan kepadanya.
"Saya pribadi menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya atas dukungan dan kepercayaan Bapak/Ibu yang telah memberikan kesempatan dan kepercayaan kepada saya untuk mengemban tugas sebagai Ketua Umum KNI-ID Periode 2021-2024. Semoga dalam empat tahun ke depan kita dapat bersama-sama membuat kemajuan dalam INACID/KNI-ID," ujar Sarwo Edhy dalam sambutannya.
Pada kesempatan itu Sarwo Edhy juga berterima kasih kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat dan anggota INACID/KNI-ID atas kepercayaan dan dukungannya kepada Kementerian Pertanian untuk terlibat secara aktif di organisasi ini.
"Semoga kedepannya melalui sinergi yang lebih baik antara Kementerian Pertanian dan Kementerian PUPR serta instansi terkait lainnya, Organisasi INACID/KNI-ID ini dapat memberikan kontribusi positif kepada pemerintah dalam memberikan saran serta rekomendasi dalam penyusunan kebijakan khususnya di bidang pengelolaan irigasi dan pertanian," papar Sarwo Edhy.
Kongres ini mengambil tema “Pengembangan dan Pengelolaan Food Estate (Lumbung Pangan) Berkelanjutan untuk Mewujudkan Ketahanan Pangan dan Meningkatkan Kesejahteraan Petani dalam Lingkungan yang Strategis dan Dinamis”.
Menurut Sarwo Edhy, Tema ini sangat penting dan terkait dengan program pemerintah yang saat ini sedang dilaksanakan. Yaitu pengembangan kawasan food estate dalam upaya menyediakan tambahan stok pangan nasional.
"Seperti kita ketahui bahwa populasi penduduk dunia terus meningkat, sementara ketersediaan sumber daya lahan dan air semakin terbatas. Kondisi ini semua tentunya memerlukan upaya agar pemanfaatan lahan dan air yang ada harus dilakukan secara efisien untuk meningkatkan produksi pertanian," kata Sarwo Edhy.
Mengutip arahan Presiden dalam pembukaan rapat kerja Nasional pembangunan pertanian tahun 2021 bahwa diperlukan langkah-langkah yang extraordinary dalam pengelolaan pertanian. Khususnya Food Estate yang merupakan salah satu program pemerintah yang dirancang untuk pengembangan pertanian yang komprehensif dari mulai on-farm sampai dengan off-farm.
Baca Juga: Cegah Gagal Panen, Kementan Ajak Petani Kediri Lakukan Gerdal dan Asuransi
"Diharapkan melalui program pemerintah Food Estate ini dapat memberikan solusi terhadap pangan yang kita hadapi saat ini," lanjutnya.
Sarwo Edhy menambahkan, dalam upaya meningkatkan produksi pertanian, Irigasi memiliki peranan yang sangat penting untuk ditempatkan sebagai salah satu skala prioritas yang harus dikembangkan.
Saat ini dari lahan sawah di Indonesia seluas 7,46 juta ha. 4,5 juta ha di antaranya adalah lahan sawah yang ada irigasinya, harus dioptimalkan melalui efisiensi penggunaan air irigasi dan perbaikan infrastruktur irigasinya agar dapat meningkat indeks pertanamannya.
"Sisanya merupakan lahan sawah tadah hujan yang belum terdapat irigasinya, perlu dicarikan solusi agar bisa mendapatkan irigasi dan meningkat juga indek pertanamannya," tuturnya.
Dikatakannya, tantangan ke depan adalah meningkatnya kebutuhan air untuk sector domestik, industri dan pertanian, yang dihadapkan pada situasi perubahan iklim, pertumbuhan penduduk dan pemanfaatan sumber daya air yang tidak ramah lingkungan.
"Hal ini perlu dukungan dalam keberpihakan penyusunan program pada upaya antisipasi dan respon cepat terhadap perubahan lingkungan strategis yang dinamis," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Cegah Gagal Panen, Kementan Ajak Petani Kediri Lakukan Gerdal dan Asuransi
-
BPS : Sektor Pertanian Tumbuh Positif, Capai 2,59 Persen
-
Distribusi di Pamekasan Aman, Petani Bisa Tebus Pupuk Bersubsidi
-
Sektor Pertanian saat Pandemi, Dorodjatun: Untung Pangan Tak Jadi Soal
-
Sambangi Ponpes Al Ghazaly, Mentan SYL Dorong Aksi Kolaboratif Lawan Corona
Terpopuler
- Pecah Bisu Setelah Satu Dekade, Ayu Ting Ting Bongkar Hubungannya dengan Enji Baskoro
- Nasib Aiptu Rajamuddin Usai Anaknya Pukuli Guru, Diperiksa Propam: Kau Bikin Malu Saya!
- Momen Thariq Halilintar Gelagapan Ditanya Deddy Corbuzier soal Bisnis
- Korban Keracunan MBG di Yogyakarta Nyaris 1000 Anak, Sultan Akhirnya Buka Suara
- Dicibir Makin Liar Usai Copot Hijab, Olla Ramlan: Hidup Harus Selalu...
Pilihan
-
Nostalgia 90-an: Kisah Tragis Marco Materazzi yang Nyaris Tenggelam di Everton
-
5 Rekomendasi HP 1 Jutaan Memori 256 GB Terbaru September 2025
-
Perbandingan Spesifikasi Redmi 15C vs POCO C85, Seberapa Mirip HP 1 Jutaan Ini?
-
Rapor Pemain Buangan Manchester United: Hojlund Cetak Gol, Rashford Brace, Onana Asisst
-
Kata Media Prancis Soal Debut Calvin Verdonk: Agresivitas Berbuah Kartu
Terkini
-
Panglima TNI Beberkan Alasan TNI Tambah Alutsista Baru, 'Harimau Besi' yang Mengerikan!
-
Jokowi Perintahkan Relawan Dukung Prabowo-Gibran 2 Periode, Loyalis Malah Beri Jawaban Menohok?
-
Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
-
Minta Satpol PP Tak Pakai Kekerasan, Mendagri Tito: Biar Didukung Publik
-
Anak Mantan Bupati Koruptor Kini Dipecat PDIP: Jejak Skandal DPRD Viral "Rampok Uang Negara"
-
7 Klausul Surat Perjanjian MBG SPPG Sleman: dari Rahasiakan Keracunan hingga Ganti Rugi Rp80 Ribu
-
Tiga Kecelakaan Transjakarta dalam Sebulan, Pemprov DKI Fokus Perbaikan Human Factor
-
Serangan Roy Suryo! Sebut Ijazah S1 Gibran Palsu Beli di Website, Samakan IQ Rendah dengan Jokowi
-
Sinyal Retak? Jokowi Perintahkan Dukung Gibran 2 Periode, GCP Balas Telak: Wapres Tak Harus Dia!
-
Adian Napitupulu Minta Kewenangan BAM DPR Ditambah, Biar Bisa Panggil Pejabat Bermasalah