Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo memberikan apresiasi terhadap Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur, yang turut memantau distribusi pupuk bersubsidi. Stok pupuk di Kabupaten Pamekasan dipastikan aman, sehingga petani yang namanya tercantum dalam e-RDKK pun sudah bisa menebus pupuk tersebut.
"Jumlah pupuk bersubsidi terbatas. Oleh karena itu, kita harus sama-sama memantau ketersediaan dan distribusinya sehingga bisa tepat sasaran," katanya, Rabu (24/2/2021).
Di tempat terpisah, Dirjen Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Sarwo Edhy, mengatakan, agar tepat sasaran, distribusi pupuk bersubsidi dilakukan berdasarkan e-RDKK.
"Di e-RDKK itu ada data petani penerima pupuk subsidi dan jumlah pupuk yang telah disesuaikan, sehingga penyelewengan bisa diminimalisir. Kita juga menerapkan by name by address dalam distribusi ini," terangnya.
Sarwo menjelaskan, petani yang belum masuk e-RDKK masih bisa mendapatkan pupuk bersubsidi tahun depan, namun dengan memperhatian sejumlah kriteria.
"Yang harus diperhatikan, kriteria petani penerima pupuk bersubsidi adalah memiliki KTP, memiliki lahan seluas maksimal 2 hektare, tergabung dalam kelompok tani, dan menyusuk e-RDKK," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) Kabupaten Pamekasan, Ajib Abdullah memastikan, keamanan stok pupuk bersubsidi untuk tahun anggaran 2021.
Hal itu disampaikan untuk menjawab auidensi yang dilakukan DPC GMNI Pamekasan. Stok ketersediaan pupuk tahun ini, untuk para petani di kabupaten berjuluk Kota Gerbang Salam ini, menurutnya masih tercukupi.
“Tidak ada pupuk langka, apalagi awal tahun. Kalau saya amati di lapangan, gak ada kelangkaan pupuk itu,” ungkapnya.
Ajib menyampaikan bahwa pihaknya telah mengajukan sekitar 28.000 ton pupuk urea bersubsidi ke pemerintah pusat dan dinyatakan telah disetujui dengan bukti turunnya surat keputusan
Baca Juga: DPR Minta Realokasi Anggaran Kementan Fokus untuk Produksi Petani
“Sudah turun SK-nya. Untuk urea tahun ini, kuota pupuk itu sama dengan pengajuan yaitu sekitar 28.000 ton,” sebutnya.
Berita Terkait
-
Dekan Pertanian UGM: Kita Harus Membentuk Karakter Konsumsi Pangan Lokal
-
Sektor Pertanian saat Pandemi, Dorodjatun: Untung Pangan Tak Jadi Soal
-
UI : 1% Pertumbuhan Pertanian Berdampak pada 1,36% Pertumbuhan Industri
-
Mentan Minta Para Petani Gunakan Pupuk Bersubsidi dengan Baik
-
Hindari Rugi saat Panen Gagal, Mentan Ajak Petani Asuransikan Lahannya
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
-
Mengenang Sosok Ustaz Jazir ASP: Inspirasi di Balik Kejayaan Masjid Jogokariyan
-
Gagal di Sea Games 2025, Legenda Timnas Agung Setyabudi Sebut Era Indra Sjafri Telah Berakhir
Terkini
-
Kenaikan Gaji Pekerja RI Bakal Melambat 5,8 Persen Tahun 2026
-
Pemerintah Janji Tahun 2026 Tidak Ada Potong Gaji, Formulasi Baru Jadi Jaminan
-
Isu Dinamika Bisnis Menyeruak dalam RUPSLB SMGR
-
Lalu Lalang Penumpang Udara saat Nataru Diprediksi Lebih dari 10,5 Juta Orang
-
Krisis Energi di Pengungsian Aceh, Rieke Diah Pitaloka Soroti Kerja Pertamina
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Bank Mega Syariah Salurkan Pembiayaan Sindikasi Senilai Rp870 Miliar
-
PPN Buka Suara Soal Rencana Pemerintah Stop Impor Solar pada 2026
-
Tarif Ekspor Indonesia ke AS 'Dipangkas' dari 32% ke 19%, Ini Daftar Produk Kebagian 'Durian Runtuh'
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya