Suara.com - Tim DVI Rumah Sakit Polri memutuskan untuk menghentikan identifikasi korban Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta Timur.
Dihentikannya proses identifikasi tersebut menyisakan 3 korban yang belum berhasil dikenali hingga saat ini.
"Dengan telah selesainya seluruh pemeriksaan dan kegiatan dalam prosesi DVI SJ 182 yang berlangsung seja 9 Januari 2021 maka pada hari ini Selasa 2 Maret 2021 pukul 13.50 WIB operasi SJ 182 secara resmi dinyatakan ditutup," kata Kapusdokes Polri, Brigjen Rusdianto di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (2/3/2021).
Rusdianto menjelaskan, sejak awal pihaknya menerima data sebanyak 62 orang yang terdaftar di manifest dinyatakan hilang. Kemudian pihak DVI RS Polri mendirikan posko Posmortem dan Antemortem.
"Seluruh body bag dan properti yang diterima dari TKP sudah diperiksa oleh tim DVI posmortem. Adapun data antemortem yang dikumpulkan tim oleh tim DVI meliputi data gigi medis sidik jari properti serta pengambilan sampel DNA pembanding. Sampel DNA pembanding yang diambil oleh keluarga maupun barang pribadi korban sebanyak 172 sampel, seluruhnya telah dilakukan pemeriksaan," ungkapnya.
Rusdianto menuturkan, pihaknya sudah berupaya maksimal dengan melakukan proses rekonsiliasi atau identifikasi terhadap temuan-temuan dan sampel yang ada. Hasilnya sebanyak 59 korban hingga Selasa (2/3) ini berhasil diidentifikasi.
"Sejak 9 Januari 2021 sampai saat ini telah dilaksanakan sidang rekonsiliasi sebanyak 15 kali dan berhasil mengidentifikasi jenazah sejumlah 59 jenazah terdiri dari 30 laki-laki dan 29 perempuan dengan presentase 95,2 persen," tuturnya.
Lebih lanjut, meski telah dinyatakan ditutup masih ada 3 korban belum berhasil teridentifikasi oleh tim DVI.
Tiga korban tersebut yakni yakni atas nama Panca Widia Nursanti, Arkana Nadhif Wahyudi, dan Daniya.
Baca Juga: Pakai Alat Seadanya, KNKT Klaim Terus Cari CVR Sriwijaya Air SJ182
"Hingga akhir operasi ini belum dapat dinyatakan teridentidikasi karena belum ada sampel yang dijadikan sebagai pembanding. Bila ada perkembangan lebih lanjut akan kita informasikan kembali," tandasnya.
Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 jatuh di perairan Kepulauan Seribu antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kabupaten Kepulauan Seribu, DKI Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).
Pesawat bernomor registrasi PK-CLC jenis Boeing 737-500 itu sempat hilang kontak setelah take off dari Bandara Sukarno Hatta pada pukul 14.40 WIB dan dijadwalkan mendarat di Bandara Supadio Pontianak pukul 15.50 WIB.
SJ-182 hilang kontak pada posisi 11 nautical mile di utara Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, setelah melewati ketinggian 11.000 kaki dan pada saat menambah ketinggian di 13.000 kaki.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Mobil Bekas Keluarga 3 Baris Rp50 Jutaan Paling Dicari, Terbaik Sepanjang Masa
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Sepatu Running Lokal Selevel Asics Original, Kualitas Juara Harga Aman di Dompet
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Jadwal dan Link Streaming Nonton Rizky Ridho Bakal Raih Puskas Award 2025 Malam Ini
-
5 HP RAM 6 GB Paling Murah untuk Multitasking Lancar bagi Pengguna Umum
-
Viral Atlet Indonesia Lagi Hamil 4 Bulan Tetap Bertanding di SEA Games 2025, Eh Dapat Emas
-
6 HP Snapdragon RAM 8 GB Termurah: Terbaik untuk Daily Driver Gaming dan Multitasking
-
Analisis: Taktik Jitu Andoni Iraola Obrak Abrik Jantung Pertahanan Manchester United
Terkini
-
Antrean Panjang di Stasiun, Kenapa Kereta Api Selalu Jadi Primadona di Periode Libur Panjang?
-
Kasus Deforestasi PT Mayawana, Kepala Adat Dayak Penjaga Hutan di Kalbar Dijadikan Tersangka
-
Eks Pejabat KPI Tepis Tudingan Jaksa Atur Penyewaan Kapal dan Ekspor Minyak
-
Diperiksa KPK Soal Korupsi Haji, Gus Yaqut Pilih Irit Bicara: Tanya Penyidik
-
Buka-bukaan Kerry Riza di Sidang: Terminal OTM Hentikan Ketergantungan Pasokan BBM dari Singapura
-
MBG Dinilai Efektif sebagai Instrumen Pengendali Harga
-
Ultimatum Keras Prabowo: Pejabat Tak Setia ke Rakyat Silakan Berhenti, Kita Copot!
-
Legislator DPR: YouTuber Ferry Irwandi Layak Diapresiasi Negara Lewat BPIP
-
Racun Sianida Akhiri Pertemanan, Mahasiswa di Jambi Divonis 17 Tahun Penjara
-
Ramai Narasi Perpol Lawan Putusan MK, Dinilai Tendensius dan Tak Berdasar