Suara.com - Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI mendorong Kepolisian untuk memasang kamera pengawas atau CCTV di seluruh ruangan pemeriksaan hingga setingkat Polsek. Ini penting untuk mencegah terjadinya penyiksaan saat pemeriksaan.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan bahwa mayoritas ruang pemeriksaan setingkat Mabes Polri atau Polres sudah dilengkapi oleh CCTV. Namun, hingga saat ini masih terdapat pula kantor-kantor setingkat Polres yang belum dilengkapi cctv di ruang pemeriksaannya.
Komnas HAM RI juga pernah mengajukan kepada Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo untuk menyediakan dana pengadaan CCTV di ruang pemeriksaan.
"Waktu kami ketemu sama Pak Kapolri kami ingatkan memang, tolong ada satu prioritas di kepolisian karena memang dana di kepolisian juga besar, pembelian sarana dan prasana untuk melengkapi CCTV di ruang penyidikan," kata Choirul di Kantor Komnas HAM RI, Jakarta Pusat, Rabu (3/10/2021).
Pemasangan CCTV dianggap Komnas HAM sebagai bentuk meminimalisir adanya penyiksaan yang dilakukan anggota polisi kepada tersangka saat pemeriksaan.
Choirul lantas mengungkit soal salah satu peraturan kapolri di era Jenderal Polisi (Purn) Bambang Hendarso Danuri untuk memastikan zero tolerance untuk anti penyiksaan. Dalam perkap itu dijelaskan bahwa salah satu tindakan yang paling sederhana adalah memasang CCTV di ruang-ruang pemeriksaan.
Menurutnya hal tersebut bisa kembali dimaksimalkan supaya tidak ada lagi cerita hilangnya nyawa saat pemeriksaan polisi.
"Perkap itu salah satunya alatnya adalah CCTV dipasang di semua tempat-tempat pemeriksaan, itu yang menurut kami harus menjadi salah satu prioritas di internal kepolisian secara keseluruhan," tutup dia.
Baca Juga: Komnas HAM: Tak Mudah Bawa Kasus Laskar FPI ke Pengadilan Internasional
Berita Terkait
-
Dibintangi Hou Ming Hao dan Lu Yu Xiao, Ini Sinopsis Love in the Clouds
-
Kematian Diplomat Arya Daru: Polisi Akan Buka Semua Bukti CCTV ke Keluarga
-
Keluarga Ragu dan Desak Usut Kasus Arya Daru Lagi, Polisi Bakal Buktikan 20 CCTV
-
Demi Buktikan Bukan Pembunuhan, Polisi akan 'Buka-bukaan' 20 CCTV ke Keluarga Arya Daru
-
Sejarah G30S/PKI di Mata Berbagai Generasi: Gen Z Merinding Lihat Adegan Penyiksaan Jenderal
Terpopuler
- 19 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 Oktober: Ada 20.000 Gems dan Pemain 110-113
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Kedua 6-12 Oktober 2025
- Jadwal dan Lokasi Penukaran Uang Baru di Kota Makassar Bulan Oktober 2025
Pilihan
-
Harga Emas Naik Berturut-turut! Antam Tembus Rp 2,399 Juta di Pegadaian, Rekor Tertinggi
-
Pihak Israel Klaim Kantongi Janji Pejabat Kemenpora untuk Datang ke Jakarta
-
Siapa Artem Dolgopyat? Pemimpin Atlet Israel yang Bakal Geruduk Jakarta
-
Seruan Menggetarkan Patrick Kluivert Jelang Timnas Indonesia vs Arab Saudi
-
Perbandingan Spesifikasi vivo V60 Lite 4G vs vivo V60 Lite 5G, Kenali Apa Bedanya!
Terkini
-
Kemenkes Percepat Sertifikat Higiene untuk SPPG, Cegah Risiko Keracunan MBG
-
KPK Cecar Kabiro Humas Kemnaker Soal Aliran Uang Hasil Pemerasan K3
-
Forum Debat Mahasiswa Semarang: Suarakan Kebijakan Publik dan Masa Depan Indonesia
-
Kuasa Hukum Beberkan Alasan: Penetapan Nadiem Makarim Sebagai Tersangka Dinilai Cacat Hukum
-
Dua Sekolah Internasional di Tangerang Selatan Dapat Teror Bom, Saat Dicek Ternyata Nihil
-
Tebuireng Disebut Jadi Contoh Bangunan Pesantren Ideal oleh Menteri PU
-
Biaya Hanya Rp 75 Ribu, Ini Daftar Lokasi SIM Keliling DKI Jakarta Hari Ini
-
Kementerian PU Akan Mulai Bangun Ulang Ponpes Al Khoziny yang Ambruk, Berapa Perkiraan Biayanya?
-
Anggaran Dipangkas Rp 15 Triliun, Gubernur DKI Siapkan Obligasi Daerah, Menkeu Beri Lampu Hijau
-
Dicecar KPK Soal Kuota Haji, Eks Petinggi Amphuri 'Lempar Bola' Panas ke Mantan Menag Yaqut