Suara.com - Lebih dari 200 polisi Myanmar beserta keluarga mereka kini sudah melarikan diri ke India di tengah kondisi negara tersebut yang masih kacau.
Menyadur Channel News Asia, Sabtu (13/3/2021) otoritas militer Myanmar menggunakan kekuatannya untuk membubarkan para demonstran yang turun ke jalan sejak kudeta pada 1 Februari.
Seorang polisi sempat mengungkapkan bahwa mereka diperintahkan untuk menembak para demonstran. Setidaknya 70 orang tewas menurut pakar hak asasi utama PBB.
Sejak saat itu, banyak dari polisi Myanmar yang menolak untuk mengambil bagian dalam tindakan keras dan memilih untuk melarikan diri ke negara bagian Mizoram, India bagian timur laut.
Hingga Jumat, total 264 orang telah melakukannya, termasuk 198 petugas polisi dan anggota keluarga, menurut petugas keamanan setempat.
"Alasan untuk datang dari Myanmar ke India adalah karena saya tidak ingin bertugas di bawah junta militer," salah satu perwira, yang tidak ingin disebutkan namanya, mengatakan kepada AFP.
"Alasan kedua adalah jika saya mundur dari junta militer dan saya bergabung dengan rakyat, saya yakin kita bisa memenangkan perang melawan junta militer," katanya.
Perwira tersebut menambahkan bahwa pihak berwenang melakukan "pemukulan atau penyiksaan sesuai keinginan mereka".
"Saya menyaksikan polisi menangkap sebanyak mungkin orang, bahkan orang-orang yang tidak ikut aksi dan berdiri di samping untuk sekadar menonton atau berfoto," tambahnya.
Baca Juga: Polisi Virtual Verifikasi 89 Konten Ujaran Kebencian, Terbanyak di Twitter
Otoritas India telah "mendorong kembali" delapan dari mereka yang telah melintasi perbatasan, kata sumber keamanan itu.
Seorang kepala desa setempat mengatakan kepada AFP minggu ini bahwa lusinan orang lainnya sedang menunggu untuk memasuki India.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 - 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
 - 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
 
Pilihan
- 
            
              Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
 - 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 
Terkini
- 
            
              KPK Tangkap Gubernur Riau, PKB 'Gantung' Status Abdul Wahid: Dipecat atau Dibela?
 - 
            
              Sandiaga Uno Ajak Masyarakat Atasi Food Waste dengan Cara Sehat dan Bermakna
 - 
            
              Mensos Gus Ipul Tegaskan: Bansos Tunai Harus Utuh, Tak Ada Potongan atau Biaya Admin!
 - 
            
              Tenaga Ahli Gubernur Riau Serahkan Diri, KPK Periksa 10 Orang Terkait OTT
 - 
            
              Stop Impor Pakaian Bekas, Prabowo Perintahkan Menteri UMKM Cari Solusi bagi Pedagang Thrifting
 - 
            
              BPJS Ketenagakerjaan Perkuat Komitmen Pemerintah Dalam Program 10 Ribu Hunian Layak Bagi Pekerja
 - 
            
              PLN Resmikan Dua SPKLU Center Pertama di Jakarta untuk Dorong Ekosistem Kendaraan Listrik
 - 
            
              Koalisi Masyarakat Sipil Gugat UU TNI, Tolak Ekspansi Militer ke Ranah Sipil
 - 
            
              KPK Sita Uang Miliaran Rupiah dalam OTT Gubernur Riau Abdul Wahid
 - 
            
              Pramono Pastikan Kampus IKJ Tak Dipindah ke Kota Tua, Fokus Bangun Ekosistem Seni di TIM