Suara.com - Wajah tempat pemakaman umum yang terletak di Desa Karangjoho, Kecamatan Badegan, Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur, memiliki daya tarik tersendiri. Setiap nisan dicat warna-warni.
Mengapa semua nisan di TPU tersebut dicat warna-warni? Menurut keterangan perangkat desa setempat, Diki Mardiansyah, tujuannya untuk menghilangkan kesan angker.
Tujuan tersebut betul-betul tercapai. Semenjak, wajah kuburan diubah tampilannya, banyak warga yang kemudian datang ke sana dan berfoto.
Apa yang dilakukan warga Desa Karangjoho merupakan cara warga menerjemahkan keinginan kepala daerah yaitu menjadikan desa yang indah dan elok.
“Ya pengecatan itu spontanitas saja. Kebetulan ada arahan dari pak bupati yang disampaikan oleh pak camat untuk mencanangkan desa yang indah dan elok, dan pengecatan nisan ini salah satunya,” kata Diki, Selasa (16/3/2021).
Awal mulanya
Pada suatu hari, warga desa kerja bakti membersihkan lingkungan. Ketika membersihkan area TPU dari tumbuhan liar, muncullah gagasan untuk memberikan warna baru pada nisan, sekaligus memperbaikinya.
“Nisan yang rusak itu kita hubungi ahli warisnya untuk diperbaiki bersama-sama. Nisan yang kurang pas juga dibenahi sehingga kelihatan rapi,” kata Diki dalam laporan Beritajatim.
Pekerjaan tersebut dilakukan secara gotong royong dan membutuhkan waktu dua pekan.
Baca Juga: Mengenal Tanjakan Cae Wado Sumedang Dinilai Angker Tewaskan 27 Orang
“Ada ratusan batu nisan yang dicat. Selama ini belum ada yang protes, malah semua warga mendukungnya,” kata Diki.
Berita Terkait
-
Krisis Lahan Pemakaman di Jakarta, 69 dari 80 TPU Sudah Penuh
-
Krisis Lahan, 11 TPU di Jakarta Ini Masih Terima Pembuatan Makam Baru
-
9 TPU di Jakarta Selatan Penuh, Sistem Makam Tumpang Jadi Solusi Utama
-
Jakarta Krisis Lahan Kuburan! Pramono Pertimbangkan Pemakaman Vertikal
-
Sudah Full, 9 TPU di Jakarta Tak Lagi Terima Pemakaman Baru, Ini Lokasi-lokasinya!
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara
-
Semeru Status Awas! Jalur Krusial Malang-Lumajang Ditutup Total, Polisi Siapkan Rute Alternatif
-
Babak Baru Korupsi Petral: Kejagung Resmi Limpahkan Kasus ke Tangan KPK, Ada Apa?
-
DPR-Kemdiktisaintek Kolaborasi Ciptakan Kampus Aman, Beradab dan Bebas Kekerasan di Sulteng
-
Fakta Baru Sengketa Tambang Nikel: Hutan Perawan Dibabat, IUP Ternyata Tak Berdempetan
-
Survei RPI Sebut Tingkat Kepuasan Publik Terhadap Polri Tinggi, Ini Penjelasannya
-
Momen Roy Suryo Walk Out dari Audiensi Reformasi Polri, Sentil Otto Hasibuan: Harusnya Tahu Diri
-
Deteksi Dini Bahaya Tersembunyi, Cek Kesehatan Gratis Tekan Ledakan Kasus Gagal Ginjal